5👑Surat Untuk Ratu

2.2K 177 11
                                    

Aku tidak suka menebak maka jangan beri aku kode

Untuk Ratu A.F.

Maaf...
Secarik kertas ini
Bertulisan tinta hitam
Bersama keanehannya tulisan Ku ini
Dan ketulusannya Aku ini
Tolong!Maafkan Aku
Semoga Kau memberikan maafMu
Maaf Aku telah membuat Mu bersedih
Aku hanya manusia yang pernah melukai Mu
Dan mencoba untuk tidak mengulangi kesalahan lagi

DariKu,Yang pernah menyakitiMu

Ratu mengerutkan dahinya,setelah membaca secarik kertas bertulisan tidak rapi berada di lokernya.

Sudah jelas ini surat untuknya tapi pengirimnya tidak jelas. Si pegirim hanya memberi kode di akhir surat yang menyatakan 'dia pernah menyakiti ratu' itu kode yang sangat sulit apalagi ratu benci hal yang bersifat tebak menebak.

Ratu menyimpan secarik kertas itu di saku baju seragam putihnya. Kemudian Ratu menutup loker miliknya dan melangkahkan kakinya menyusuri koridor sekolah sepagi ini.

Pikiranya kembali teringat pada secarik kertas itu. Ratu mulai mengingat siapa saja orang yang pernah menyakitinya dan dengan itu mungkin dia akan mengungkap si pengirim surat itu.

Gavin, kata itulah yang pertama Ratu sangka sebagai si pengirim surat itu. Karena kemarin-kemarin ini Gavinlah yang sering membuat Rtu menangis.

"Hai pacar" ucap gmFavin yang tiba-tiba berdiri di samping Ratu. Langkahnya mulai disejajarkan dengan langkah Ratu.

"Putus yuk" ucap Ratu dengan senyum tipis dari bibir merahnya. Sedangkan Gavin menghembuskan napasnya gusar. Bukan kalimat ini yang pantas untuk menjadi balasan sapaan Gavin.

Gavin menundukkan kepalanya dalam. Gavin sadar kenapa Ratu ingin memutuskannya, tetapi Gavin tidak pernah siap untuk putus dari Ratu.

"Lo kan punya pacar banyak. Kalau kita putus lo tetep masih ada pacar yang lain kan?"

Setelah tidak mendengar tanggapan dari gavin. Ratu melangkahkan kakinya memasuki ruang kelasnya.

"Ratu lo cinta nggak sih sama gue?" tanya Gavin dengan nada sedikit meninggi.

Jauh didalam hatinya Ratu bersyukur karena hanya ada Gavin dan dirinya di ruang kelas ini.

Ratu yang kini tengah duduk di kursi  paling belakang menenggelamkan wajahnya pada atas meja. Tidak bisa di pungkiri jika sekarang Ratu merasa pusing. Ratu mengacuhkan Gavin dengan pertanyaan bodohnya.

"Lo punya bibir ?" tanya Gavin terdengar sangat jelas dengan penuh penekanan di setiap katanya.

Ratu mendongkakkan kepalanya. Matanya menatap lurus Gavin ketika menyadari Gavin telah duduk di samping kursinya.

"Gue punya bibir tapi nggak punya jawaban. Kemarin juga lo diem kan?Padahal lo punya bibir. Ngakunya lo itu mahal banget yah" Ratu mengungkit kejadian kemarin, ketika dia bersama Gavin di UKS.

"Gue harus ngaku apa? nggak ada hal yang perlu di akui" Gavin terseyum puas dengan ucapannya. Sementara Ratu yang di sebelahnya merasa kesal.

"Tanpa lo akui gue juga udah tahu lo selingkuh"

"Gue nggak selingkuh Ratu" Gavin menggelengkan kepalanya cepat. Sedangkan Ratu memutarkan bola matanya malas.

"Lo ciuman sama Jeni ketika pacar lo lagi sakit. Apa namanya kalau bukan selingkuh?" Ratu menundukkan kepalanya dalam. Kejadian kemarin terputar lagi di memorinya.

Ratu Kepo (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang