14👑Baper Jangan?

1.4K 136 15
                                    

"Sorry,tu" ucap Gavin singkat namun mungkin tulus.

"Hmm" gumam Ratu,tanpa menoleh sedikitpun kearah Gavin yang tengah duduk dihadapanya.

"Lo nggak mau nanya gue minta maaf apa gitu?" tanya Gavin cukup kesal, sebab Ratu bergumam itu entah membalas ucapan Gavin atau karena dia tengah bergumam pada buku yang dibacanya.

Ratu, Gavin, Candra dan Liana sedang kerja kelompok di rumah Kayla. Tetapi Liana belum datang katanya sih dia telat bangun. Sedangkan Kayla sedang mandi dan Candra sedang asik bermain mobile legend dihalaman rumah Kayla, karena kata Candra sinyal disana bagus. Tersisalah sepasang mantan kekasih dengan kecanggungan yang melanda. Tapi itu hanya dirasakan Gavin, karena Ratu memilih membaca buku untuk mencuekkan Gavin.

"Karena saking banyaknya kesalahan lo gue jadi lupa, tapi gue udah maafin kok" jawab Ratu dengan pandangan yang tidak lepas dari buku yang dipegangnya.

"Tangan lo nggak papa?" Gavin menarik tangan Ratu yang terkena luka karena kejadian kemarin.

"Nggak ada yang terluka baik-baik aja, tapi sekarang udah mendingan kok" jawab Ratu seraya menarik tanganya dari cekalan tangan Gavin.

"Itu semua gara-gara gue,sorry"

"Gue tahu"

"Kok bisa?"

"Siapa lagi yang bisa bikin gue sakit selain lo?"

Gavin terdiam,sedetik kemudian Ratu tertawa renyah seraya berkata "Bercanda kali gue mah"

Gavin menatap tajam Ratu yang tengah asik tertawa tanpa beban,itulah yang terlihat jelas dari mata Ratu.

"Jangan bercanda mulu,gue sukanya cewe yang serius" ucap Gavin dengan penuh penekanan.

Ratu tidak bisa berkata apa-apa. Sampai Gavin pergi keluar dari rumah Kayla. Ratu masih terdiam. Ratu berusaha mengabaikan perkataan Gavin, Ratu sadar dia tidak berhak bahagia karena ucapan Gavin. Jika dia bahagia pasti akan ada harapan yang selalu digantungkan pada Gavin dan jika Gavin tidak mampu memenuhi harapan itu,maka hati Ratulah yang akan patah.

Ratu kembali membaca buku untuk menemukan jawaban dari beberapa soal kerja kelompok ini. Tiba-tiba didalam hatinya Ratu mengerutuki Liana yang belum datang, Kayla yang mandinya lama dan Candra yang terlalu asik bermain mobile legend sehingga membuat waktu untuk Ratu dan Gavin. Entah karena rencana tuhan atau apa, yang jelas Ratu tidak suka berduaan bersama Gavin. Karena jelas Gavin bukan miliknya lagi dan dia harus terbiasa dengan itu. Termasuk biasa saja ketika Gavin berusaha melambungkan tinggi hatinya, Ratu harus meyakinkan jika hatinya tidak akan kemana-mana sebelum rasa sakit ini hilang.

Suara handphone Ratu berbunyi, menampilkan satu notifikasi masuk dan itu adalah sebuah pesan dari Gavin.

Gavin

Tadi itu gue mau ngomong ini.
Maaf tu,karena gue tangan lo jadi gitu. Kejadian kemarin itu sepenuhnya karena gue. Tyo dan yang lainnya nyandra lo karena mereka ada masalah sama gue. Tapi bisa gue pastiin kalo nanti nggak bakal ada yang bisa nyakitin lo kecuali gue.

Belum sempat Ratu membaca semuanya, layar handphone Ratu telah lebih dahulu menampilkan notifikasi satu sambungan telepon masuk dan itu dari Ayahnya. Ratu langsung menerima sambungan telepon itu dan dia mulai berbicara dengan ayahnya.

"Iya Ratu pulang sekarang" jawab Ratu, lalu sambungan terputus.

Semenjak Ayah dan Ibunya pulang dari luar kota, pergerakan Ratu menjadi dibatasi apalagi setelah Andra memberitahu jika Ratu disandra disekolahnya dan alhasil ya seperti ini.

Ratu mengemas buku kedalam tasnya. Dia akan segera pulang karena katanya Andra akan menjemput Ratu. Setelah Ratu selesai siap-siap untuk pulang, terlebih dahulu Ratu pergi mencari Kayla untuk pamitan. Kakinya mulai melangkah menaiki anak tangga, karena setahu Ratu kamar Kayla berada diatas. Puluhan anak tangga telah dilangkahinya,kini Ratu sudah sampai didepan pintu kamar Kayla.

Sesuatu terdengar serius dan mengundang tanya dari balik pintu. Ratu mendekatkan telinganya kedepan pintu untuk bisa mendengar apa yang Kayla bicarakan. Bukan Ratu lancang mendengar pembicaraan orang lain,tapi Ratu tidak bisa berbuat apa-apa ketika Keponya datang.

"Nanti minyak wangi lo gue gantiin, lagian yang harusnya ganti rugi itu Ratu, kan lo tumpahinya ke rok Ratu bukan rok gue. hahaha"

Mata Ratu membulat dengan sempurna, dia nyaris tidak percaya dengan apa yang dia dengar. Suara itu mirip dengan Kalya atau itu memang benar. Ratu kembali mendekatkn telinganya ke pintu kamar Kayla.

"Cepet dateng ya, Liana cantik sepupuku paling pintar. Mari kita siksa si Ratu bersama-sama hahaha"

Ratu menangis setelah mendegar percakapan Kayla dan Liana yang diduga lewat sambungan telepon. Ratu baru tahu jika Liana dan Kayla adalah saudara dan Ratu baru tahu jika Kayla tidak sebaik yang dia kira.

Ratu mengurungkan niatnya untuk berpamitan,dia lebih memilih lari menuruni anak tangga dengan segala rasa kekecewaannya. Ratu tidak pernah menyangka jika sahabatnya itu adalah musuhnya yang paling nyata.

*

Ratu merasa beruntung karena telah diselamatkan seorang pria berperawakan tinggi dan kulit berwarna coklat. Setelah mengetahui jika Liana adalah sepupu Kayla, Ratu pergi keluar dari rumah Kayla dan saat dijalan dia bertemu dengan pria yang katanya teman Bang Raka. Ratu juga lupa jika Andra akan datang untuk menjemputnya.

"Kamu nggak dianterin sama kakak kamu?" akhirnya pria itu membuka suaranya untuk memulai percakapan, karena sedaritadi keduanya diam.

Ratu menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. Ratu tidak canggung berada satu mobil dengan pria yang katanya teman Bang Raka ini, tapi Ratu masih tidak menyangka pada Kayla. Ketika Ratu ingat jika Andra akan menjemputnya,Ratu langsung mengambil handphone di saku celananya. Satu notifikasi masuk dan itu dari Gavin begitulah yang tertampilkan dari layar handphone Ratu.

Ratu mengurungkan niatnya untuk mengirim Andra pesan dan Ratu kemudian membuka pesan dari Gavin.

Gavin

Cepet keluar! Cowo disamping lo itu ada niatan jahat sama lo.

"Kak aku turun disini aja" pinta Ratu dengan nada suara yang berusaha normal,Ratu ketakutan. Sepenuhnya Ratu percaya pada pesan Gavin itu.

"Kalo kamu udah mati nanti saya turunin" 

Ratu Kepo (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang