Rasa itu mudah datang namun sulit diakui
"Ratu lo kenapa lagi sih?" tanya Kayla dengan nada kesal.
Sahabatnya itu lagi-lagi melamun. Pagi tadi, Ratu sudah ditegur guru sebanyak tiga kali, itu karena dia tidak menyimak apa yang guru sampaikan.
Jeni yang sedang memakan mie ayamnya ikut menatap Ratu. Jeni dan Ratu merasa ada yang berubah dari diri Ratu setelah tujuh hari belakangan ini. Ratu jadi sering diam dan melamun. Kalau ditanya Ratu pasti tidak menjawab. Ratu pasti sedang mempunyai masalah.
"Iya iya gue makan nih" Ratu mengocek-ngocek mie baksonya dengn sendok. Tetapi itu tidak dimakannya. Ratu sedang tidak selera makan.
"Kayla itu nggak nyuruh lo makan, dia nanya lo kenapa?" Jeni memilih menyimpan sendoknya. Kemudian tangannya terulur menyentuh pundak Ratu.
Ratu menatap kedua sahabatnya itu secara bergantian. Ratu tahu, kedua sahabatnya itu ingin Ratu segera bercerita. Namun sepertinya Ratu tidak bisa.
"Gue nggak apa-apa. Ayo ah makan lagi nanti ke buru masuk" Setelah bergantian menatap kedua mata sahabatnya itu, Ratu kembali menggocek kuah mie basoknya.
"Nggak apa-apa gimana. Entah dari kapan lo jadi kayak orang kesasar. Ngelamun terus" Kayla menatap Ratu dengan tatapan kesal. Ratu masih tidak ingin bercerita rupanya.
"Dan waktu istirahat kita di perpanjang. Karena Pak Rendi hari ini nggak masuk" tambah Jeni.
"Apa lo kayak gini karena Gavin?" Kayla mendekatkan wajahnya pada Ratu.
Sedangkan Ratu yang kaget karena ucapan dan tingkah Kayla langsung menjauhkan wajahnya dari Kayla.
Ratu tidak menjawab. Ia menundukkan kepalanya dalam-dalam. Sedangkan Jeni dan Kayla saling menukar tatapan.
"Lo jangan segan sama kita. Kalau ada yang mau lo cerita, ceritain aja. Jangan dipendem sendiri" Ucap Kayla membuat Ratu menaikkan kepalanya.
"Kita nggak akan menyudutkan lo kok" tambah Jeni kemudian dia tersenyum ke arah Ratu.
Ratu mengumpulkan keberaniannya untuk menceritakan apa yang terjadi dengan dirinya. Tentang pengaruh sikap Gavin dingin kepadanya. Tentang Ratu yang merindukan sosok Gavin. Tapi Ratu tidak ingin seorangpun tahu.
"Gavin jauhin gue" Ratu memulai bercerita.
Setelah Kayla dan Jeni serempak bertanya kenapa, Ratu menceritakan semuanya kepada mereka. Tentang Gavin yang menjauhi Ratu karena Ratu lebih percaya ucapan Kayla daripada ucapan Gavin sendiri.
"Lo nggak suka dijauhin Gavin?"
Butuh beberapa detik untuk Ratu untuk menganggukkan kepalanya atas pertanyaan milik Jeni.
"Lo selalu kepikiran Gavin?"
Ratu kembali menganguk untuk menjawab pertanyaan milik Kayla.
"Setelah tujuh hari nggak ngobrol. Lo kangen sama Gavin?"
Ah Ratu tidak mau mengakuinya. Tetapi jika dia berbohong itu akan menjadi percuma. Karena sahabat-sahabatnya itu tidak bisa dibohongi begitu saja.
"Iya"
"Kalau gitu fix lo cinta juga sama Gavin"
Ratu membulatkan kedua matanya setelah mendengar suara Jeni yang sangat lantang dan tinggi itu. Perlahan Ratu mengedarkan pandangnya ke seluruh penjuru kantin. Dan tak sengaja matanya bertemu dengan mata Gavin. Oh betapa rindunya Ratu menatap mata itu dalam jarak dekat. Dan pertemuan pandangan mereka itu hanya berlaku beberapa detik, karena setelahnya Gavin menolehkan pandangannya ke arah lain. Jelas-jelas Gavin masih menghindari Ratu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ratu Kepo (Selesai)
Novela JuvenilSemua itu bermula ketika Ratu kepo terhadap Gavin Raefal Ishara yaitu seorang Bad Boy. Gavin benar-benar membuat Ratu jera karena rasa keponya.