Suatu saat nanti, rasa penasaran akan menjadi rasa penyesalan
"Kenapa?" Ratu menatap Gavin penuh rasa kecewa. Andai saja Gavin tahu untuk membuat nasi goreng yang telah dibuangnya itu tidaklah mudah bagi seorang Ratu yang tidak pandai memasak, apakah Gavin akan tetap menempatkan nasi goreng itu di tempat sampah bukan di perutnya?
"Karena gue tahu lo selalu makan yang pedes dan gue tahu itu nggak baik buat lo jadi gue inisiatif buatin lo nasi goreng. Gue masak nasi goreng tiga kali dan itu semua gagal. Dan nasi goreng yang tadi lo buang itu nasi goreng keempat yang gue masak dan nggak gagal" Ratu menghapus setiap air mata yang jatuh seraya mengatakan itu. Ratu menyesal menangis hanya karena hal ini, hanya karena nasi gorengnya ingin dimakan Gavin.
"Jangan bilang lo belum makan?" Pertanyaan bernada dingin milik Gavin itu tidak dijawab Ratu.
Gavin berdecak sebal ketika mendapati Ratu yang hanya diam saja. Jujur saja itu membuat Gavin semakin geram.
Gavin mendekatkan tubuhnya pada Ratu. Ratu menatap Gavin penuh tanya, Ratu penasaran apa yang akan Gavin lakukan kepadanya. Penasaran Ratu mulai terhapuskan ketika Gavin menyelipkan jari-jari tanganya ke jari-jari tangan milik Ratu. Berbeda dengan Gavin yang mengeratkan tanganya, Ratu malah berusaha melepaskan tangannya dari Gavin.
Sebelum Ratu mengomelinya, Gavin membuka mulutnya dan berkata "Kita ke UKS. Maag lo pasti kambuh"
Ratu terkejut mendengar perkataan Gavin. Bahkan Ratu lupa kalau dirinya mempunyai maag yang bisa kambuh kapan saja. Awalnya Ratu hendak melepaskan tanganya dari Gavin dan meninggalkan Gavin. Namun jika Gavin membawanya ke UKS, maka disana Ratu bisa bertanya alasan kenapa Gavin bersikap berbeda kepadanya. Jadi Ratu putuskan untuk membiarkan Gavin membawanya ke UKS.
Setelah melewati koridor dengan beberapa pasang mata yang memandang ke arah mereka. Akhirnya Gavin dan Ratu sampai di UKS ini. Jika dihitung, ini adalah kali kedua Gavin mengantar Ratu ke UKS dan Gavin harap ini yang terakhir.
Setelah menyuruh Ratu duduk, Gavin keluar dari UKS tanpa mengucapkan satu katapun kepada Ratu. Itu membuat Ratu semakin heran karena sikap aneh Gavin. Ratu ingin sekali bertanya kemana Gavin akan pergi tapi gengsinya terlalu besar. Tidak mungkin ia bertanya seperti itu ketika masih ada tiga murid perempuan yang merupakan anggota PMR. Apa kata mereka jika Ratu bertanya seperti itu? Terlebih jika mereka tahu jika Ratu adalah mantan pacar Gavin, bukan pacar.
"Kak Gavin itu pacarnya kakak?"
Pertanyaan yang terlontar dari murid berambut panjang, sontak membuat Ratu menggelengkan kepalanya seraya menatap murid itu.
Ratu kesal. Bukanya di beri obat atau ditanya keadaanya, murid itu malah bertanya statusnya dengan Gavin. Kekesalannya bertambah ketika murid-murid itu berbisik-bisik sambil sesekali mencuri pandang pada Ratu. Ratu jadi semakin ragu, mereka itu anggota PMR atau admin akun gosip?
Pintu UKS terbuka menampilkan seorang Gavin yang tengah membawa sebuah piring yang berisikan nasi kuning. Tanpa melirik ketiga murid itu, Gavin langsung berjalan mendekati Ratu.
"Makan" Gavin menyodorkan nasi kuning dengan berbagai lauk pauk yang diletakkan di piring berwarna putih ke tangan Ratu.
Alih-alih meraih apa yang Gavin sodorkan. Ratu malah menatap ketiga murid yang tengah menatap Gavin dengan tatapan memuja, itu membuat Ratu memutarkan bola matanya kesal.
Gavin yang sedaritadi mengawasi gerak-gerik Ratu, seakan mengerti dengan apa yang Ratu rasakan. Gavin menarik kembali piring yang tadi hendak disodorkannya pada Ratu.
Satu tangan Gavin menarik kursi yang tidak jauh dari kursi Ratu. Gavin mendekatkan kursinya dengan kursi Ratu sehingga berhadapan. Satu tangannya setia membawa piring.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ratu Kepo (Selesai)
Dla nastolatkówSemua itu bermula ketika Ratu kepo terhadap Gavin Raefal Ishara yaitu seorang Bad Boy. Gavin benar-benar membuat Ratu jera karena rasa keponya.