Mysterious Girl

5.1K 274 12
                                    

*.*

*.*

*L.O.V.E (Lust, Obsession, Victim, Ego)*

*Naruto Belong Masashi Kishimoto*

*Rated M-MA*

*Genre : Romance, Hurt/comfort, Crime, Lemon, slight yuri*

*.*

*.*

Sekolah sudah bubar, Sakura membereskan buku-bukunya dengan wajah murung, sangat sepi rasanya kelas tidak ada Sasuke dan Naruto. Apalagi Shikamaru dan Ino hanya datange ke kelas di saat istirahat. Wanita bermata emerald ini sangat jenuh dan ingin cepat-cepat pulang. Meninggalkan sekolah yang membosankan. Ternyata sekolah tidak begitu menyenangkan apabila orang yang selalu bersama kita itu tidak ada. Saat langkahnya akan meninggalkan kelas, Sakura melihat sosok Shikamaru dan Ino yang sedang berjalan menuju tempatnya.

"Siap pulang?" tanya Shikamaru dan diberikan jawaban anggukan dari Sakura.

"Ada apa?" tanya Ino. Sakura sedikit kaget ketika mendengar Ino bertanya tidak menggunakan bahasa inggris, sebelum Sakura bertanya, Shikamaru menjelaskan, "Sepanjang kelas tadi, dia belajar, daya tanggapnya sangat cepat, tidak sepertimu."

"Weee, biarin," ledek Sakura, "Aku baik-baik saja kok," Sakura kembali pada Ino.

Ino memberikan senyum lembut pada Sakura, entah kenapa setelah mendengar cerita dari para elite assassin yang mengatakan kalau Sakura lah yang paling kejam, Ino malah menjadi ingin lebih dekat dari Sakura, Ino berpikir, sosok Sakura ini adalah sosok manusia yang sangat kesepian dan tidak menentu jalan pikiran dan perasaan. Tidak butuh belajar psikolog untuk mengetahui hal itu, di lihat dari cara bicara dan ekspresi Sakura pun, semua akan menyadarinya.

"Shikamaru," panggil Sakura pelan, "Apa ada kemungkinan... suatu saat aku akan ikut serta dalam misi kalian?"

"..." Shikamaru terdiam sebentar, melirik wajah Sakura yang kini kembali murung, "Sasuke tidak akan pernah mengizinkanmu, kau tahu sendiri akan hal itu."

"Tapi..."

"Mengertilah, dia melarangmu karena tidak ingin kau terluka, misi yang kami jalani ini sangat bahaya."

"Jadi benar yah... satu-satunya yang tinggal di mansion yang tidak berguna itu... aku..."

"Bukan begitu, justru... aahhh, sudahlah, kau tanyakan sendiri saja nanti pada Sasuke," cih, sial, aku bukan tipe orang yang bisa menyemangati perempuan yang sedang murung! Geram Shikamaru dalam hati.

.

.

Lokasi berpindah. Kini elite assassin sedang berada pada jarak 1km dari depan gerbang rumah Saito Fujiwara. Di dalam mobil sedan yang sedang mereka naiki ini terdapat beberapa layar LCD yang di setting oleh Naruto agar dapat memantau gerak-gerik Saito dari kamera cctv yang dipasang di dada kiri Karin dalam bentuk pin.

Situasi terlihat saat Karin memasuki rumah politikus itu, guci-guci mewah yang berukuran jumbo terpapang di setiap sudut rumah, lukisan unik, yang di pajang di setiap dinding. Piringan hitam kuno yang bisa di jamin harganya sangat mahal, sepertinya untuk menemani makan malam, karena letaknya dekat ruang makan yang terdapat meja panjang serta lilin hias di tengah-tengahnya.

"Cih, tua bangka ini, sudah berapa uang rakyat yang dia makan sampai bisa se-kaya ini?" ucap Naruto.

"Ini obatnya," terdengar suara Saito, kemudian tubuh Karin berbalik sehingga kini terlihat wajah Saito yang sedang melihat kearah dada Karin.

"Dirty Old Man," gumam Sasuke.

"Terima kasih, tuan."

Sepertinya Karin meminum obat itu, obat penambah darah, saat Karin selesai meneguknya, Saito kembali berucap, "Kau bisa beristirahat di sini kalau mau, aku akan menyiapkan kamar untukmu."

L.O.V.E (Lust, Obsesion, Victim, Ego)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang