Last Plan

2.6K 161 12
                                    


*.*

*.*

*L.O.V.E (Lust, Obsession, Victim, Ego)*

*Naruto Belong Masashi Kishimoto*

*Rated M-MA*

*Genre : Romance, Hurt/comfort, Crime, Lemon, slight yuri*

*.*

*.*

"NARUTOOOOOOOO!" Karin menjerit ketika melihat Naruto dengan kedua matanya yang tertusuk serpihan-serpihan kayu dari ledakan barusan.

"Aaarrrgghhhhhh!" Naruto menggeram kesakitan sambil meringkuk di tanah.

"Naruto bertahanlah, Sakuraaaa! Sasukee! Naruto-"

"Biar kulihat," potong Sasuke pada ucapan Karin.

Sasuke sedikit membalikkan tubuh Naruto dan melihat kondisi sahabatnya yang sudah parah itu. Beberapa potongan kayu yang menancap di kedua mata Naruto membuat pemuda itu terus menggeram. Keramaian yang terjadi membuat elite assassin sadar bahwa mereka masih berada di lingkungan sekolah. Terlihat ada anak yang sedang menelepon dan memanggil ambulans untuk orang-orang yang terkena ledakan maupun yang terluka di dalam ruangan tadi.

Sakuya masih terpaku sambil menatapi gedung yang sebagian sudah hancur itu, dengan tubuhnya yang masih di dekap oleh Gaara. Mata Sakuya memandang pilu ke arah gedung auditorium yang di jadikan tempat theater itu. Ino membantu Shikamaru dan Jiraiya yang seluruh tubuhnya tertusuk jarum-jarum jebakan tadi. Karena melindungi Ino, maka Shikamaru lah yang lumayan banyak terkena tusukan jarum-jarum itu.

Begitu pula dengan Kakashi yang melindungi Hinata, dan dengan keadaan Itachi, Hidan, Sasori dan Deidara. Saat Deidara akan berjalan ke arah Ino, Sasori mencegahnya dengan menarik lengan laki-laki itu, "Aku harap kau bisa menjelaskan semuanya," ujar Sasori.

"Apa maksudmu?" tanya Deidara.

"Tidak perlu bersandiwara lagi, sudah ada satu orang yang menjadi korban, sudah saatnya kau mengatakan hal yang sebenarnya pada kami," ujar Sasori.

Belum sempat Deidara membalas ucapan Sasori, beberapa ambulans telah tiba dan mengangkut para korban. Karin, Sakura dan Sasuke menemani Naruto ke dalam mobil ambulans, sementara yang lain memberi kesaksian pada polisi yang datang. Beruntung ada Tsunade yang pintar mengarang cerita dan menyamar jadi ibu angkat mereka semua.

.

.

Di rumah sakit, Karin, Sakura dan Sasuke menunggu Naruto di luar ruang pemeriksaan. Karin terus berdoa agar Naruto baik-baik saja, dia merasa sangat bersalah karena gara-gara melindungi dirinya, Naruto menjadi seperti ini. Sakura yang kini memakai jas Sasuke hanya bisa saling tatap dengan laki-laki itu.

Tidak lama kemudian, dokter yang memeriksa Naruto keluar dan langsung dihampiri oleh Karin.

"Bagaimana keadaan Naruto, dokter?" tanya Karin.

"Lukanya sangat parah, serpihan potongan kayu itu tepat merusak kornea matanya sehingga menyebabkan buta," jelas sang dokter.

Wajah Karin dan Sakura memucat, buta? Bagaimana bisa begini? Apa yang Naruto bisa tanpa kedua matanya itu? Bagaimana cara Naruto nanti melakukan hacking dan sebagainya kalau dia tidak mempunyai mata untuk melihat?

"Apa tidak bisa transplant mata?" tanya Sasuke.

"Saat ini pihak rumah sakit tidak ada stok transplant mata, maafkan kami, kalau kalian mau kalian bisa tunggu sampai-"

"Tidak bisa menunggu, operasi sekarang!" potong Karin, "Pakai sebelah mataku, bisa kan? pindahkan sebelah kanan mataku untuk Naruto."

"Karin?" Sakura mencoba menenangkan Karin yang saat ini mencengkram jubah sang dokter.

L.O.V.E (Lust, Obsesion, Victim, Ego)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang