*.*
*.*
*L.O.V.E (Lust, Obsession, Victim, Ego)*
*Naruto Belong Masashi Kishimoto*
*Rated M-MA*
*Genre : Romance, Hurt/comfort, Crime, Lemon, slight yuri*
*.*
*.*
"Ukh..."
"Shikamaru, masih sakit?"
"Ah... yah... sedikit..."
Ino terus menerus menggenggam tangan Shikamaru dengan erat, laki-laki itu merasa genggaman gadis yang kini tengah menangis di hadapannya itu sedang gemetar, menganalisa wajah Ino yang terlihat begitu pilu, tangan Shikamaru bergerak dan membelai pipi lembut itu, "Berhenti... menangis..."
Ino menggelengkan kepalanya dan menjawab, "Harusnya kau jangan melindungiku~ harusnya aku yang jadi begini~" Shikamaru terdiam, kemudian terlukis senyuman di bibirnya, "Bisa gawat... kalau ada bekas luka yang membekas di tubuh indahmu..."
Ucapan Shikamaru membuat Ino terkejut, oke, antara perasaan terkejut, bersalah dan senang kini menyelimuti diri Ino, mendengar pujian yang terucap dari mulut Shikamaru yang terkenal dengan cuek, bolehkah Ino berharap lebih? Bolehkah dia merasa senang dalam keadaan seperti ini?
"Jangan gombal~" gumam Ino, menenggelamkan wajahnya di samping tempat tidur. Shikamaru membelai rambut pirang Ino, begitu halus dan lembut, pasti Ino merawatnya dengan baik. Shikamaru mengangkat pelan wajah Ino yang kini terlihat merona merah, matanya sedikit sembab dan wajahnya basah karena air mata, tapi ada satu bagian wajah yang membuat Shikamaru terfokus. Bibir mungil Ino yang berwarna merah, merah alami tanpa polesan apa-apa, Shikamaru menyentuh bibir itu pelan, Ino hanya memejamkan matanya merasakan sensasi dari tiap-tiap belaian yang Shikamaru berikan. Sampai...
"Ehem! Panas sekali ruangan ini!" geram Sakuya yang dari tadi menyaksikan adegan mesra sambil mengibas-ngibaskan kipas kecil. Mendapat geraman dari Sakuya, Ino melepaskan genggamannya dan Shikamaru reflek melepas sentuhannya dari wajah Ino. Walaupun Sakuya mengganggu, Sakuya merasa senang melihat hubungan kedua orang yang sudah dia anggap sebagai kakaknya sendiri itu.
"Ah, tadi rasanya aku mendengar ada suara tembakan, tapi anggota kita tidak ada yang kena, kan?" tanya Ino.
"Jelas tidak ada yang kena, kan Sakuya yang menembak," jawab Sakuya sambil menyenderkan tubuhnya di sofa.
Shikamaru dan ino tercengang mendengar jawaban Sakuya.
"Haah? Serius kamu yang melakukannya?" teriak Ino.
"Habis Sakuya kesal dengan orang berambut silver itu, jadi Sakuya ambi senjata Karin nee-san lalu Sakuya arahkan saja padanya," jawab Sakuya
sambil merogoh tas kecilnya, "Padahal Sakuya ingin memberikan ini pada papa-kun," Sakuya menunjukkan jantung yang tadi dia ambil dari tubuh polisi penjaga.
"Hiiiyyy, Sakuya! Kenapa kau bawa-bawa benda seperti itu! Cepat buang!" jerit Ino.
"Tidak mau, Sakuya sudah susah payah membelah tubuh polisi itu, ini hadiah untuk papa-kun."
"Aku tidak berani jamin Sasuke akan senang dapat hadiah seperti itu," gumam Shikamaru sambil sedikit terkekeh.
"Ngomong-ngomong, apa Sakura sudah ketemu ya?" ucap Ino pelan.
"Masih belum ada kabar?" tanya Shikamaru.
"Sakuya akan memeriksanya, kalian tunggu di sini ya, nanti Sakuya akan kembali sekitar 20 menit, jadi gunakan waktu itu secepatnya dan semampu kalian, daaaah."
KAMU SEDANG MEMBACA
L.O.V.E (Lust, Obsesion, Victim, Ego)
Fiksi PenggemarSekelompok pembunuh bayaran yang terdiri dari lima remaja namun satu tujuan, masing-masing memiliki masa lalu yang sangat kelam, apa tujuan mereka? apakah ada yang bisa mengubah jalan hidup mereka menjadi remaja yang normal? Special thanks for Raffa