*.*
*.*
*L.O.V.E (Lust, Obsession, Victim, Ego)*
*Naruto Belong Masashi Kishimoto*
*Rated M-MA*
*Genre : Romance, Hurt/comfort, Crime, Lemon, slight yuri*
*.*
*.*
"Nah, kalau begini kan cantik, Sakuya sukaaaaa sekali kalau Neji nii-san rambutnya di beginikan."
"Sakuya! Lepaskan rambutku! Aku bukan Barbie yang rambutnya bisa kau mainkan sesuka hatimu!"
"Sakuya tidak suka Barbie, tapi Sakuya suka rambut Neji nii-san," jawab Sakuya sambil menguncir dua rambut Neji,"Cantiknyaa~~"
"Hahahaha, Neji, aku usulkan kau ubah jenis kelamin deh, wahahahaa," tawa Karin meledak-ledak.
"Cih, kau iri kan, wajahku tidak secantik wajahmu yang wanita asli."
"Jadi kau bangga kalau wajahmu cantik, eh? Sakit jiwa" celetuk Shikamaru.
"Diam kau nanas!"
"Ahahahahaa, aaww! Kalian ini bikin perutku sakit~" ucap Sakura, menahan tawanya agar tidak menggelegar.
Melihat pemandangan yang kini berada di kamarnya, Sakura merasa nyaman karena para elite assassin memutuskan untuk berkumpul di kamarnya, mengingat tubuh Sakura yang belum bisa bangkit secara keseluruhan karena operasi dadakan yang dilaksanakan Ino. Maka merekalah yang menghampiri Sakura di kamarnya, untuk menghibur dirinya yang selalu melihat pemandangan wajah Sasuke yang datar itu. Karena Karin bilang, Sakura bisa mati bosan melihat wajah datar Sasuke, tapi siapa yang tahu kalau Sasuke ternyata bisa berubah ekspresi hanya pada Sakura.
Kini Sasuke duduk di samping Sakura, Karin duduk di sisi lain Sakura, Sakuya yang sedang menaiki kursi dan berlutut di atas kursi tersebut di belakang Neji, memainkan rambut Neji sambil bersenandung, membuat suasana terasa hangat. Apalagi Neji yang sewot dari tadi sebenarnya tidak keberatan Sakuya memainkan rambutnya, karena bagi Neji, Sakuya sudah seperti adiknya sendiri. Sedangkan Naruto bersender di sisi jendela yang sengaja dibuka agar udara segar bisa saling bertukar, Shikamaru seperti biasa, berdiri di depan pintu, ditemani oleh Ino di sampingnya.
"Nah, sudah waktunya kamu istirahat, Sakura," ucap Karin sambil melihat jam tangannya, "ayo yang lain keluar, Sakura harus istirahat."
"Haaahh?" mendengar peringatan Karin, Sakuya mendorong Neji dan melompat dari kursi menghampiri Sakura, "Tapi Sakuya masih mau di siniiii~"
"Sakuya, dengarkan kata Karin," tegas Sasuke.
Mendapat teguran dari Sasuke dengan wajah datar begitu membuat Sakuya terdiam dan cemberut, Sakuya memang anak yang tidak bisa di perintah, tapi kalau Sasuke sudah berbicara dia akan kalah. Karena Sakuya tidak mau sampai Sakura yang ikut turun tangan menasehatinya.
"Nanti malam, kamu boleh ke sini lagi," ujar Sakura lembut.
"Benar mama-chan?" ucap Sakuya girang dan Sakura mengangguk, "Yeaaayyy!"
"Baiklah ayo keluar," Neji menggendong tubuh Sakuya yang enteng dan membopongnya di bahu, "Anak kecil belajar yang benar."
"Neji," panggil Sakura tiba-tiba, "Nanti... Hinata..."
"Dia baik-baik saja kok, aku belum mengizinkannya untuk bertemu denganmu," jawab Neji sambil tersenyum, "Kalau kau sudah sembuh total, baru aku akan membawanya ke sini."
"Dimana dia sekarang?" tanya Sasuke.
"Di kamarnya," jawab Neji.
"Sejak kapan dia punya kamar!" teriak Ino, Karin dan Sakuya serentak di telinga Neji.
KAMU SEDANG MEMBACA
L.O.V.E (Lust, Obsesion, Victim, Ego)
FanfictionSekelompok pembunuh bayaran yang terdiri dari lima remaja namun satu tujuan, masing-masing memiliki masa lalu yang sangat kelam, apa tujuan mereka? apakah ada yang bisa mengubah jalan hidup mereka menjadi remaja yang normal? Special thanks for Raffa