Twins

2.3K 139 14
                                    

*.*

*.*

*L.O.V.E (Lust, Obsession, Victim, Ego)*

*Naruto Belong Masashi Kishimoto*

*Rated M-MA*

*Genre : Romance, Hurt/comfort, Crime, Lemon, slight yuri*

*.*

*.*

Hening.

Dalam perjalanan menuju point meeting dengan W.O sangat hening di dalam mobil yang luas ini. Mungkin semua sedang menahan takut atau juga gelisah karena memikirkan peperangan yang akan terjadi sebentar lagi.

Karena kali ini mereka bukan menghadapi misi seperti biasanya, misi kali ini adalah untuk menguak semua tentang kejadian sembilan tahun yang lalu. Shikamaru terus menerus memperhatikan wajah kekasihnya yang terlihat murung dan terus-menerus menghela napas.

"Kau takut?" tanya Shikamaru.

Ino menggelengkan kepalanya dan tersenyum, "Ada kamu... kenapa aku harus takut?"

Shikamaru membalas senyuman Ino dan menggenggam tangannya. Ino kembali merenung ketika Shikamaru tidak lagi menatap dirinya, dia termenung karena ucapan aneh dari seseorang yang terjadi kemarin, saat Ino memaksa kakaknya untuk menemui dirinya...

"Aku ingin bisa kita seperti dulu lagi, Kak."

Deidara tersenyum sambil menyenderkan tubuhnya di bangku taman yang kini mereka tempati. "Keadaan sekarang tidak semudah yang kau pikirkan, Ino."

"Kalau begitu denganku saja, kakak berhubungan baik denganku saja, bagaimana? Kakak tahu, 'kan, kau satu-satunya keluarga yang tersisa untukku," pinta Ino sambil menggenggam tangan Deidara.

Deidara tersenyum pada adiknya, dari dulu selalu begitu. Deidara pasti luluh oleh genggaman manis dari Ino yang sangat dia sayangi, tapi sekarang tidak lagi sama seperti dulu. Deidara melepas tangan Ino dengan pelan, "Ino... lebih baik kau pulang sekarang, sudah hampir malam."

"Uhm... baiklah," jawab Ino lesu, "kapan kita akan bertemu lagi?"

Deidara yang sudah berdiri menjawab tanpa menoleh, "Saat kita bertemu lagi, lebih baik kita bertingkah seakan kita tidak saling mengenal. Agar masing-masing bisa fokus dengan tugasnya, tanpa terikat tali persaudaraan yang terkadang bisa mengancam nyawa."

Mata Ino melotot dan langsung memeluk tubuh Deidara. "Aku tidak mau! Aku tidak mau berpura-pura tidak mengenal saudara kandungku sendiri!"

Deidara tidak menjawab, dia hanya tersenyum sambil membalikkan tubuhnya lalu menepuk kepala Ino, "Kalau aku terlahir kembali, saat itulah, aku mau kita hidup sebagai saudara yang normal."

Ingatan yang terlintas dalam benak Ino membuatnya mengerutkan kedua alisnya. Apa maksud ucapan Deidara kemarin? Kenapa sepertinya pertarungan ini akan menjadi sesuatu yang berakibat... fatal?

"Sampai," ucap Jiraiya yang mengendarai mobil.

Mereka sampai di sebuah tebing yang curam, di situ juga sudah berkumpul beberapa anggota W.O yang akan ikut serta kecuali Itachi yang kini sedang memanipulasi sistem keamanan di markas besar kepolisian.

"Jadi, di mana letak markas Asuma?" tanya Sasuke pada Sasori yang mengambil alih selama Itachi tidak ada.

"Kita harus melewati tebing yang curam ini dulu, lalu kita akan ke sana memakai kapal yang sudah kami sediakan," jawab Sasori.

"Markasnya di tengah-tengah laut?" tanya Sakura.

"Di pulau kecil lebih tepatnya," sambung Hinata.

L.O.V.E (Lust, Obsesion, Victim, Ego)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang