White Organization

3.8K 226 11
                                    

*.*

*.*

*L.O.V.E (Lust, Obsession, Victim, Ego)*

*Naruto Belong Masashi Kishimoto*

*Rated M-MA*

*Genre : Romance, Hurt/comfort, Crime, Lemon, slight yuri*

*.*

*.*

"Neji...?"

Saat kedua orang yang sepertinya saling kenal ini bertatapan, seperti biasa, Shikamaru langsung menganalisa. Memang sih, Shikamaru orang terakhir yang ikut bergabung di elite assassin, jadi dia tidak begitu tahu latar belakang Neji seperti apa. Tidak seperti Naruto dan Karin yang pernah menceritakan latar belakang mereka, Neji bukan tipe orang yang suka bercerita tentang masa lalunya sendiri.

"Kau... Hyuuga... Hinata?" tanya Neji ragu.

"Ya, aku tidak percaya kau masih hidup..." ucap Hinata dengan wajah kaget.

"Maaf membuatmu kecewa karena telah melihat diriku yang masih hidup," sindir Neji sinis.

"Ah! Bu-bukan begitu... Neji... aku sangat khawatir padamu, kami semua mencarimu, tapi-"

"Apaan sih!" potong Sakuya, "Aktingmu jelek /obake/ nee-san!" Sakuya melipat kedua tangannya dan berjalan melewati Hinata, "Maaf-maaf saja, tapi Sakuya banyak melihat karakter sepertimu muncul di dalam anime."

"A-apa-apaan bocah ini! Begini adik kecil, aku-"

"Jangan panggil Sakuya adik kecil! Sakuya tidak sudi," bantah Sakuya yang terus berjalan menuju kamarnya.

"Hhhhh," Karin menghela nafasnya, masih bingung apa yang harus dia lakukan pada wanita ini, tidak mungkin mereka menyuruh Hinata untuk pergi sekarang juga, setidaknya mereka harus menunggu pagi tiba, "Kau boleh tidur di sini," ujar Karin, saat Hinata tersenyum,"Terima ka-"

"Tapi di ruang tv," potong Ino dengan cepat.

"Wah Ino, kamu baik sekali tidak mengusulkan dia tidur dengan Kyo," sindir Karin sambil berjalan berdampingan dengan Ino menuju dapur.

"Ah tidak, Kyo terlalu mewah untuk tidur bersamanya, hohoho."

Naruto, Neji dan Shikamaru hanya terdiam dan bengong, ternyata wanita itu menyeramkan.

.

.

Sasuke menggenggam tangan Sakura memakai tangan yang sudah di perban akibat cakaran Sakura yang dalam. Wajahnya sangat kacau saat ini, sekilas adegan kejadian lima tahun yang lalu teringat, di mana Sakura menjerit meminta tolong padanya, dan Sasuke tidak bisa berbuat apa-apa karena kemampuan bertarungnya masih payah. Ekspresi Sakura saat itu benar-benar tidak bisa dilupakan oleh Sasuke.

Apalagi sekarang lebih parah, Sakura tertembak, bagaimana bisa? Dan kenapa wanita itu bisa masuk ke wilayah mansion ini? Tempat ini letaknya jauh dari jalanan, penampakan dari luar saja seperti rumah hantu, tidak ada orang yang berani mendekati mansion ini. Tapi kenapa wanita itu bisa tahu kalau di dalam mansion ini ada yang menghuninya? Setelah Sasuke berpikir keras, dia menemukan jawabannya. Taman-taman yang indah itulah petunjuk adanya penghuni di mansion ini.

"Ngghh~" Sakura menggerang.

"Sakura..." panggilan pelan Sasuke membuat Sakura berusaha membuka matanya.

"Sa...suke kun~" panggil Sakura dengan sangat lemas.

"Ino sudah mengeluarkan pelurunya, jangan banyak bergerak, aku akan terus di sisimu," ujar Sasuke lembut. Membelai kepala Sakura Sakura tersenyum lembut, seolah memancarkan rasa terima kasih melalui matanya. Perlahan Sasuke mengangkat sebelah tangan Sakura dan menciumnya, "Tidurlah lagi, aku akan menjagamu."

L.O.V.E (Lust, Obsesion, Victim, Ego)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang