34

661 79 4
                                    

Waktu berjalan begitu cepat. Sekarang udah mau masuk sekolah aja. Kenapa kalo liburan cepet banget sih? Heran deh gue.

Ngga kerasa sekarang gue udah kelas 12. Bang Tae udah lulus dan sekarang kuliah di salah satu universitas ternama. Ternyata abang gue pinter juga hehe.

Kabar buruknya sih gini, gue ngga sekelas sama temen-temen gue. Kabar baiknya, gue sekelas lagi sama pacar gue.

Gue udah mohon-mohon sama om Lay biar gue sama temen-temen gue bisa sekelas lagi, tapi om Lay dengan enaknya malah ngomong "Nanti kamu jadi nggak fokus belajar".

Ngeselin deh. Tapi gapapa lah ya, semua harus disyukuri.

"Bang, anterin sekolah dong,"pinta gue.

Bang Tae mencibir, "Siapa suruh telat bangun?"

Gue kembali menatap bang Tae dengan tatapan memohon seperti anak kucing. "Ayolah, gue nggak mau dihukum."

"Hm iya-iya."

Gue langsung bersorak dalam hati. Yes, ngga usah keluar uang buat ongkos.

Gue sampai di sekolah sekitar 5 menit sebelum bel. Berkat bang Tae juga yang bawa motornya ngebut.

Huh, gue benci beradaptasi lagi. Orang yang gue kenal di kelas ini cuma pacar gue alias Ung. Kita juga duduk bareng lagi.

"Morning by," Gue cuma meliriknya sebentar lalu memberikan senyum.

"Kenapa sih?"tanyanya heran.

"Lagi sebel aja."jawab gue.

"Oh, gara-gara kamu nggak sekelas sama temen-temen kamu ya?"tebak Ung yang seratus persen benar.

"Hm, udahlah nggak usah dibahas."

"Kita nggak sekelas sama Mora lagi, harusnya kamu bahagia."

Gue terdiam. Gue berpikir kalo perkataan Ung barusan ada benarnya. Gue langsung mengembangkan senyum bahagia.

"Oiya, bentar lagi aku udah ngga jadi ketos lagi."

"Cepet banget ya, perasaan baru kemaren kamu jadi ketos."

"HEI EVERYBODY! Alifaaah, kita bertemu lagi."

Otomatis gue menoleh pada sumber suara dan..

Oh no!

Daniel dengan santainya duduk di depan gue. Duh, kalo gini bakalan ada perang dunia nggak ya?

Daniel duduk sama cowo yang tidak gue ketahui namanya. Ya, gue terlalu malas untuk sekedar bertanya namanya.

"Al, gue kangen sama lo deh!"kata Daniel dengan santai. Kayanya dia nggak sadar kalo cowo di sebelah gue udah bertanduk.

Gue cuma tertawa renyah. Mau jawab, tapi takut salah ngomong.

"Hai Niel, kita sekelas ternyata,"kata Ung pada Daniel.

Duh ketosku bisa saja mengalihkan pembicaraannya.

"Hei Ung, gue baru sadar lo ada disini. Pantesan Alifah ketawa doang."

Daniel mengenalkan teman sebangkunya yang ternyata bernama Hyungseop. Karena namanya ribet, dia suruh kita memanggilnya Ucup.

Ganteng-ganteng masa namanya Ucup :(

Btw, gue baru sadar kalau gue dikelilingi oleh cogan. Hidup gue memang berfaedah sekali.

Di pelajaran pertama, gurunya nggak masuk jadinya free class. Biasanya kalo ada Rahma dan Siska, gue bakal dance cover di depan kelas. Sekarang kita beda kelas, ya jadilah gue cuma diem kaya orang bego.

Ketua OSIS [Lee Eui Woong] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang