Sekolah tanpa Mora itu damai banget. Gue yakin pasti Mora gak kapok. Gue mah bodo amat ya. Kalo dia berulah lagi tinggal gue pelintir aja tangannya.
Gue mendadak populer gara-gara insiden kemaren di kantin. Gue gasuka jadi terkenal, percayalah itu gak enak. Kita ngapain aja pasti diperhatiin.
Makanya gue sekarang duduk di kelas. Gak sendirian sih, ada Daniel tuh yang nemenin gue. Gue takut kalo Ung liat langsung ada perang dunia ke 69 lagi dah.
"Udah baikan kan lo sama Ung?"
"Udah dong."jawab gue sambil senyum.
"Ya baguslah. Siap-siap sakit hati lagi nih gue."canda Daniel.
"Yailah biasa aja kali."
"Pinter banget ya. Pacarnya lagi ribet ngurusin osis, bukannya dibantuin malah berduaan di kelas."
Mampus buat gue.
"Ngobrol doang sih."kata gue sambil menatap Ung yang lagi senderan di pintu dengan tangan bersedekap di dada.
"Yaudah lanjutin sana, aku cuma mau minum."
Iya dia emang minum. Tapi lama banget, disengajain gue rasa.
"Niel, kemaren gue video call-an sama Rowoon."kata gue sengaja mau manas-manasin Ung.
"Ngomong apaan aja?"tanya Daniel penasaran.
"Rowoon bilang kalo dia kangen sama gue. Kangen main, bercanda sama jalan bareng gue."jawab gue santai.
Gue mendengar suara orang tersedak. Siapa lagi kalo bukan Ung. Gue langsung menatap Ung dengan wajah tanpa dosa.
"Pelan-pelan minumnya."kata gue.
"Saya keselek gara-gara situ."kata Ung ketus.
"Ya maaf sih gak sengaja."kata gue.
"Ada yang cemburu tuh, Al."ledek Daniel.
"Siapa?"tanya gue pura-pura gatau.
"Ya aku cemburu, masalah?!"
"Gaada masalah sih. Aku seneng berarti kamu sayang sama aku."kata gue sambil senyum.
"Kata siapa aku sayang sama kamu? Pede banget ya."
"Oh gitu, ya-
Perkataan gue dipotong oleh suara panggilan masuk dari hp gue. Gue tersenyum lalu pergi menjauh dari mereka untuk mengangkat telepon.
"Halo Al! Aku kangen sama kamu, kapan ke Korea lagi?"tanya Rowoon.
"Ah, akhirnya kamu bisa bahasa Indonesia."kata gue seneng.
"Rowoon gitu loh."katanya bangga.
"Nanti kapan-kapan aku ke Korea lagi deh."kata gue.
"Bener ya? Ajak pacar kamu juga."kata Rowoon.
"Ah enggak, nanti kalo Kei naksir sama pacar aku gimana?!"
"Hey aku gak sejahat itu!" tiba-tiba suara Kei terdengar.
"Waah hello Kei! I miss you so much."kata gue semangat.
"Me too, udah ya nanti pulsanya Rowoon abis, kasian."kata Kei sambil tertawa kecil.
"I can hear you, Kei."kata Rowoon jengkel.
"Bye-bye!"kata gue lalu mematikan sambungan telepon.
Gue menatap layar hp gue sambil tersenyum. Lockscreen hp gue itu foto gue, Rowoon sama Kei lagi di bianglala gitu.
"Udah selesai telponannya?"tanya Ung yang membuat gue kaget.
"Udah kok, kenapa?"jawab gue.
"Abis pulang sekolah nanti mau temenin ke toko buku gak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua OSIS [Lee Eui Woong] ✔
FanficUdah ganteng, pinter, jadi ketua osis. Siapa yang nggak mau? Warn: Bahasa non baku