[oneshots] midnight talk.✔️

viㅡnext door pt.1

ㅡthis was supposed to be the original next door.
ㅡcerita next door di midnight talk di publish dulu sebelum cerita next door buku sendiri yang cast-nya jeon's siblings.

ㅡstory time; dulu sewaktu pertama kali next door dijadiin buku sendiri ada beberapa orang yang baca dan komen, "hah ini kok ceritanya mirip sama cerita sebelah ya?" "kok sama ya? cuma ganti nama karakter aja."
intinya udah mau nuduh aja kalau aku njiplak karya orang lain padahal juga karyaku sendiri, lol.

"laper! gak kuat ah!" keluh arin yang ceritanya mau diet. by the way, ini hari pertama arin memutuskan untuk diet tapi dari tadi pagi udah ngeluh laper, sampe malem ini.

padahal udah makan pagi, siang dan malem.

jadi arin memutuskan untuk keluar dari kamarnya dan turun untuk cari camilan.

"jendelanya belum di tutup toh," gumam gadis itu begitu lihat jendela rumahnya yang berhadapan dengan rumah sebelah yang lagi di renovasi belum ditutup.

arin memutuskan untuk menutup jendela itu tapi nggak jadi karena lihat ada orang yang masih kerja. nggak jelas rupanya gimana karena udah malem dan gelap.

tukangnya kerja malem banget. apa tinggal di situ kali ya? batin arin lalu ia segera turun dan bertemu ibunya.

"ma, jendela atas belum ditutup," lapor arin.

"iya nak, tadi dibuka soalnya mbak sri emang lagi masak sambel. baunya kemana-mana," jelas mama, "sana kamu tutup gih."

"gak mau ah ma, serem! masih ada orang di sebelah," tolak arin mentah-mentah.

"halah rin, cuma tukang loh, udah ah sana tutup," paksa mama.

"gak mau ma arin takut, serius!" tolak arin lagi, masih kekuh nggak mau tutup jendela.

"astaga, yaudah, sana minta tolong mbak sri suruh tutupin," suruh mama.

"mbak sri, tolong tutupin jendela atas ya arin takut!" seru arin dari ruang keluarga.

keesokan paginya sebelum berangkat sekolah, arin sudah melihat beberapa tukang mulai bekerja melanjutkan rumah yang di renovasi.

penasaran, "pak," panggil arin.

"eh? iya dek?" jawab salah satu tukang.

"emang bapak-bapak yang renovasi tempat ini kerja sampe malem banget ya?" tanya gadis itu setelah menyapa dan disambut dengan ramah.

"iya, kami selesai bekerja sekitar jam setengah tujuh lalu pulang kerumah masing-masing. mulai bekerja lagi jam enam pagi," jelas pak tukang pada arin dan gadis itu langsung mengingat kejadian semalam.

"hah? tapi kemarin saya lihat ada tukang lagi kerja loh pak, yang di tempat ngadep jendela rumah saya yang di atas," jelas arin lagi, masih penasaran.

"waduh, saya kurang tau non, soalnya yang bekerja di bagian itu cuma saya sendiri dan saya pulang pukul setengah tujuh pas," jelas pak tukang lagi, "tidak ada orang lagi setelah itu."

lah? terus kemarin?