[oneshots] midnight talk.✔️

xxxixㅡovermorrow pt.10

02 juni 2020, 08.00 pm
"habis gini langsung kumpul di kamar aja ya?" ajak rina setelah tersedak.

gadis itu buru-buru mengambil segelas air yang disodorkan oleh jihoon.

tanpa pikir panjang dan diyakinkan oleh daniel, semuanya setuju dengan ide rina. masalahnya, yang bisa lihat cuma rina. jadi yang tau ada apa-apa juga rina.

beres makan, jihoon dan rena kebagian untuk nyuci piring dan peralatan masak. sihyun dan woojin yang beresin meja.

sedangkan, daniel dan rina kini sedang menata kasur sedemikian rupa agar cukup di kamar daniel.

"rin," panggil daniel.

"apa kak?" balas rina, gadis itu sama sekali tak melihat danielㅡmasih kesusahan memasang seprei untuk kasur lipat.

"tadi liat apa? kenapa sampe keselek?" tanya daniel, langsung to the point tidak mau berbasa-basi.

rina langsung menghentikan aktivitasnya, kini menatap daniel, "ada sosok serem di belakang rena. mukanya hancur " ujarnya lalu kembali melanjutkan aktivitas memasang seprei.

02 juni 2020, 09.00 pm
jam menunjukan pukul sembilan tepat dan semuanya sudah berkumpul di dalam kamar daniel yang ukurannya memang paling besar.

"rin," panggi jihoon, "elo bisa liat yang begituan, nggak takut?" tanyanya random.

rina menoleh lalu menggeleng, "nggak takut tapi masih sering kaget," ujarnya, "nggak semuanya jahat, ada yang baik."

"yang baik biasanya malah jaga kita. inget tadi rina bilang ada sosok yang jahat?" tanya rina.

"mereka yang baik justru berusaha buat ngasih tau kita tapi sayangnya, sosok ini kuat banget sampe mereka juga takut," jelasnya.

03 juni 2020, 01.00 am
gadis itu terbangun, entah apa penyebabnya tapi kini ia mengusap mata, "ngantuk," gumamnya.

dengan cepat ia melihat keadaan yang lain.

semuanya sudah tertidur pulas. ada rena yang tidur di sampingnya, daniel di atas sofa dan sihyun, jihoon, woojin di atas kasur lipat yang digelar di atas lantai.

anehnya, ia menagkap satu sosok lain yang terlihat familier di matanya, "hmm?"

sosok itu berdiri di dekat lemari pakaian.

lagi-lagi rina mengusap mata, berusaha melihat lebih jelas sampai sosok itu membuka suara terlebih dahulu, "rina tolong."

mendengar suara itu, mata rina langsung terbuka sepenuhnya, "herin?"