Chapter 10💕

47 6 0
                                    

Alarm yang dibuat Dhara sudah berbunyi pukul 04.30 Dhara meraih jam bekernya dan mematikan. Dia mulai bangun dengan sedikit malas karena masih merasa mengantuk. Tapi azan subuh sudah berkumandang Dhara langsung bangkit ke kamar mandi.

Ketika dia ingin berjalan dia melihat kertas kecil berwarna merah di atas mejanya. Dhara langsung melihat dan membaca surat itu.

Good nigth Adhara
Semoga mimpi indah ya
Dan semoga cepet sembuh

Love 💖
Satria.

Ketika membaca surat kecil itu bibirnya mulai melengkung membentu senyum. Rasanya dia di buat melayang setiap hari oleh Satria. Dhara langsung memukul jidatnya karena lupa bahwa dia akan mengambil wudhu untuk sholat subuh.

Setelah selesai sholat Dhara sudah rapi dengan seragamnya. Dia segera memakai sepatu lalu turun ke bawah dwngan membawa ransel coklatnya.

Ketika menuruni tangga Dhara langsung tersenyum lebar melihat seseorang yang sedang makan. Dhara langsung berlari dengan sedikit merasa sakit karena lututnya masih nyeri. Dia langsung memeluk papahnya yang baru pulang dari luar kota selama 2 minggu .

"Papah lama banget Dhara kangen tau!!" teriaknya. Indra hanya membalas pelukan anaknya dan mencium puncak kepalanya.

"Papah sibuk sayang besok weekend papah libur nanti kita liburan" Dhara mengangguk senang.

"Mau sarapan apa sayang" tanya mamahnya.

"Dhara mau roti sama selai coklat mah"

"Nih" Dhara langsung menerima dan memakannya.

"Gimana kaki nya? " karena sedang makan Dhara hanya mendengung.

"Udah mendingan mah" jawabnya.

"Emang kenapa Dhar kaki kamu"

"Kemarin gak sengaja jatuh pah" jawab Dhara.

"Dia lari-lari pah biasa kaya anak kecil" sambung Dava.

"Apaan sih kak enggak juga" mendengus kesal.

"Udah sayang cepet makan tuh Satria udah jemput" kata mamahnya yang berjalan dari ruang tamu.

"Iya mah" Dhara langsung meminum susunya dengan cepat.

"Pah Mah Dhara jalan dulu ya" sambil menyalami keduanya.

"Hati-hati"

"Iya. Kak Dhara jalan dulu" sambil menyalami Dava.

"Iya"

Dhara langsung masuk mobil Satria yang sudah dari tadi menunggu dirinya di depan. Di dalam mobil Satria hanya fokus pada jalan karena sudah mulai macet. Dan sebentar lagi bel sekolah akan di bunyikan.

Setelah sampai Satria langsung memarkirkan dan berjalan ke kelasnya. Tapi sebelum itu dia akan mengantar Dhara untuk ke kelasnya. Sudah terlihat bahwa sekolahan kali ini sudah ramai karena 10 menit lagi akan bel.

"Makasih Sat sana balik nanti telat" Satria menganggu.

"Nanti pulang sama gue" Dhara mengganggu dan masuk ke dalam kelasnya.

Sebatas Bayangan (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang