Chapter 19💕

36 3 0
                                    

Pagi ini Dhara bersiap-siap mengemas   beberapa pakaian ke dalam tasnya. Karena tadi malam papahnya memberi tahu bahwa weekend ini keluarga mereka akan berlibur ke villa nya untuk beberapa hari.

"Dek udah belom sih pripernya mamah udah nungguin sarapan di bawah" ucap kakak nya.

"Iya kak ini udah bentar lagi" jawabnya sambil memasukan beberapa benda ke dalam tasnya.

"Ya udah kakak duluan ya jangan kelamaan" ucap Dava yang langsung pergi meninggalkan kamar Dhara.

"Siap kak" sambil tangannya hormat ke pada Dava.

Dhara memasukan beberapa barang yang masih tersisa.  Lalu ia menutup tasnya dan meletakan di atas meja kamarnya.

"Nah selesai juga deh" ucapnya sambil berdiri dan pergi untuk ke meja makan.

🌷 🌷 🌷

Dhara terbangun dari tidurnya ia melihat sepanjang jalan ia lewati adalah hamparan hutan yang lebat tapi masih terlihat sangat asri dan sejuk.

Matanya tak henti menatap setiap sudut jalan yang ia lalui. Bahkan kini pikirannya memutar balik sebuah kenangan. Kenangan bersama laki-laki yang kini mampu mengubah pandangannya.

Ia teringat di mana saat Satria mengajaknya pergi dari perkemahan menuju sebuah rumah pohon yang begitu indah. Bahkan saat ini yang Dhara inginkan hanyalah berpetualang dengan Satria. Melewati setiap sudut hutan, membakar singkong dan memakannya bersama.

Lamunannya terpecah saat Dhara melihat sebuah bangunan rumah yang besar. Rumah itu bahkan terlihat sangat bersih meski di pinggir hutan yang lebat. Dhara ingat persis ini adalah salah satu villa milik keluargannya. Sudah lama sekali mereka tidak berkunjung ke sini. Terakhir kali Dhara berkunjung adalah satu tahun yang lalu.

Mereka semua turun dari mobil lalu di sambut oleh mang Adi seseorang yang di pekerjakan untuk merawat villa ini.

Mang Adi menghampiri Dhara dan membukakan pintu mobilnya. "Sore non Dhara silahkn masuk" Sambil tersenyum ramah pada Dhara.

"Sore mang gimana kabarnya? Udah lama Dhara gak ke sini" ucapnya sangat akrab dan ramah pada mang Adi.

"Kabar mamang baik non. Non sendiri bagaimana? Gimana sekolah nya? " sambil membawakan koper Dhara masuk.

"Dhara baik mang sekolahnya juga lancar"jawabnya.

Papah dan mamah Dhara sudah masuk duluan. Sedangkan Dava sedang keliling sekitar villa.  Dhara masuk dan langsung menuju ke dapur untuk bertemu bi Narti istri mang Adi. Mereka memang sudah lama bekerja dengan keluarga Dhara mungkin dari Dhara masih kecil.

Dhara melihat seorang wanita paruh baya sedang memasak di dapur dengan telatennya. Dhara langsung masuk dan memeluk wanita itu dari belakang.

"Bibi"ucapnya lalu memeluk bibinya dari belakang.

"Eh si non Dhara udah dateng " ucapya meletakan alat masaknya dan membalas pelukan Dhara.

Dhara sudah menganggap Bi Narti adalah mamah keduanya. Karena dulu setiap mereka liburan ke villa bi Narti selali mengurus Dhara dengan telaten dan perhatian. Hingga saat ini mereka berdua masih selalu dekat.

"Dhara kangen banget sama bibi. Bibi gimana kabarnya"ucapnya sambil melepas pelukannya.

"Bibi teh juga kangen sama non Dhara. Bibi bibi baik non. Non sendiri kumaha damang? " ucapnya dengan bahasa khas berlogat sunda.

Sebatas Bayangan (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang