Chapter 32

10 1 0
                                    

Setelah Dhara mematikan telepon nya ia lalu bangkit dari kursinya dan berjalan menuju toilet saat akan memasuki toilet tiba-tiba.

Bruk

Dhara tanpa sengaja menabrak seseorang yang melintas di depannya.

"Eh maaf saya nggak liat." Ucap Dhara.

"Dhara!" Ucap seseorang yang tanpa sengaja di tabrak oleh Dhara.

Setelah memandang seseorang itu Dhara lalu melangkahkan kaki nya pergi tidak meninggalkan orang tersebut tapi sayang tangan nya sudah di cekal.

"Dhar aku butuh kasih tau kamu yang sebenarnya soal kejadian 7 tahun yang lalu." Ucapnya.

"Lepasin! Gue nggak mau ngomong apalagi ketemu sama lo." Ucap Dhara.

"Dhar gue berani sumpah kalo lo nggak mau denger penjelasan gue, gue pastiin lo bakal nyesel seumur hidup." Tegasnya pada Dhara.

"Lo mau jelasin apa lagi udah jelas semua yang gue liat tentang lo dan Satria malem itu. Apa? Lo mau buat gue tambah terluka? Lo menang Ngel lo ambil Satria gue udah ikhlas dan inget gue udah nggak mau lagi yang namanya berhubungan sama apapun tentang Satria." Ucap Dhara yang berusaha menahan tangisnya.

Angel adalah wanita yang saat itu berada di dalam apartemen bersama Satria. Dan perempuan itu juga yang membuat Satria tidak jadi menemuinya untuk makan malam.

"Dhar gue mohon sama lo ini terakhir kali gue ngomong sama lo gue cuma nggak mau seumur hidup di bebani rasa bersalah. Gue mohon setelah gue jelasin sama lo, terserah lo mau terima penjelasan gue atau enggak yang penting gue udah coba buat jelasin ini." ucap Angel yang terus berusaha menjelaskan pada Dhara.

"Ini Ra kartu nama gue kalo lo mau beri gue kesempatan buat jelasin lo hubungin gue kita ketemu di restauran ini besok siang. Karena waktu gur nggak banyak gue pergi dulu." Ucap Angel sambil memberikan selembar kertas kartu nama nya.

"Gue yakin lo orang baik yang nggak akan nyesel seumur hidup." Sambil menepuk pundak Dhara lalu berjalan meninggalkan Dhara yang masih tak kuasa menahan tangisnya.

Dhara lalu pergi meninggalkan restauran itu. Di dalam taksi Dhara berusaha untuk menahan tangisnya sampai akhirnya ia meminta pada driver nya untuk di turunkan di taman kota. Setelah membayar ongkos taksi itu Dhara lalu keluar dari taksi dan berjalan menuju salah satu bangku taman.

Taman kota malam ini tidak terlalu ramai, karena malam ini bukan malam minggu yang biasa di gunakan para pasangan untuk jalan-jalan.

Dhara duduk di salah satu bangku taman. Menangis sejadi-jadinya mengingat semua memori luka yang kembali di buka. Dia tidak menyangka akan bertemu dengan perempuan yang menjadi penyebab luka masa lakunya.

"Kenapa masa lalu nggak pernah mau berdamai?" ucapnya pada diri sendiri.

"Bukan masa lalu nya yang nggak mau damai tapi hati lo yang nggak pernah mau berdamai." ucap seseorang dari belakang Dhara lalu duduk di samping gadis itu.

"Kak Reval!" Ucap Dhara saat melihat pria itu duduk di sampingnya.

"Coba Ra lo harus berusaha buat damai dengan cara lo harus tau semua sumber masalah lo itu apa? Coba lo dengerin penjelasan Angel lo mau kan semua nya selesai dan nggak ada beban di hati lo coba buka sedikit hati lo dan coba buat damai sama keadaan." tutur laki-laki yang bernama Reval itu sambil mengelus punda Dhara.

"Kok kakak tau soal gue ketemu Angel?"

"Tadi gue nggak sengaja liat lo mau pergi dari restauran dan gue mau samperin lo tapi pas sampe depan toilet gue liat lo lagi berantem sama Angel jadi gue urungin niat gue buat nyamperin lo."

Sebatas Bayangan (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang