Chapter 7💕

65 7 0
                                    

Dhara sudah sampai di sebuah di sebuah restoran berbintang. Di depan sudah terpampang nama restoran itu adalah Italic Resort. Dhara masuk kedalam restoran itu bersama keluarganya. Dhara masuk dengan wajah yang ditekuk.

Sesampainya di meja yang sudah di pesan ayahnya dia terkejut. Karena seseorang yang sejak tadi memenuhi pikirannya ada di sini.

"Wijaya udah lama nunggunya" tanya papa Dhara.

"Baru aja sampe gimana kabarnya? "Tanya Wijaya.

"Baik ya udah kalian udah pada pesen" tanya papa Dhar.

"Iya"

"Satria kok lo disini sih" tanya Dhara kesal.

"Emang gue gak boleh apa ke sini ini kan tempat umum" jawab Satria.

"Tadi gue mau jemput ke rumah tapi gue tau dari papa kalo kita mau makan sama keluarga om Indra. Jadi pasti lo bareng sama bokap lo"

"Gue telpon lo kok gak aktif terus gue chat gak lo bales"

"Iya sorry ya soalnya hp gue ketinggalan dirumah"

"Gue kesel tau sama lo gue takut lo marah karena gue gak jadi pergi sama lo. Eh ternyata lo malah ada di sini" ucap Dhara kesal.

"Oh jadi sebenernya lo khawatir sama gue" sambil menggoda dan mengacak rambut Dhara.

"Apaan sih nggak" jawab Dhara sedikit malu.

Tidak lama kemudian makanan pesanannya Datang. Mereka langsung menikmati hidangan restoran itu. Sambil memakan dua tiga candaan di lontarka Wijaya yang membuat suasana semakin hangat.

"Oh ya Indra sebentar lagi kaya nya kita bakal besanan nih"gurau om Wijaya pada Dhara dan Satria.

"Apaan si pah" ucap Satria yang malu.

"Iya gak papa kalo kamu suka anak om Sat om restui" lanjut Indra.

"Pah" ucap Dhara sambil mengeluarkan tatapan tajam pada Indra.

Yang lain hanya tertawa melihat kedua anak ini di goda. Tertawa semakin riuh saat Dava ikut menimbrung candaan Wijaya.

"Mah Dhara ke toilet ya" bisik Dhara pada mamahnya. Mamahnya hanya mengangguk.

Satria melihat Dhara pergi dia langsung mengikuti dari belakang. Sampai hal nya Dhara berhenti di sebuah taman di belakang restoran itu. Satria menghampiri Dhara sambil memberikan sebungkus es krim.

Dhara yang sejak tadi sedang memandang langit di kejutkan, oleh es krim dingin yang Satria tempelkan pada pipi Dhara. Dhara langsung memutar bola matanya.

"Makasih" mengambil es krim di tangan Satri. Satria langsung duduk di samping Dhara.

"Kata nya ke toilet kok malah di sini" sambil memakan es krim nya.

"Gue emang pengen di luar aja pengen cari angin" Satria hanya membalas dengan anggukan.

"Besok pagi gue mau aja lo ke suatu tempat Dhar"

"Lo gak ada acara kan" lanjutnya. Dhara hanya mengangguk pelan.

"Besok jam 7 gue jemput" kata Satria.

"Iya bawel" Satria hanya senyum dan mencubit pipi Dhara tepat pada lesung pipinya.

"Kaya nya lo ngefans banget sama pipi gue setiap hari aja lo cubit" ucapnya kesal.

"Lagian lo gemesin sih" Seketika pipi Dhara langsung merah merona. Dia langsung memalingkan pandangannya.

"Ya udah ayo kita balik ke sama nanti di cariin lagi" Dhara hanya mengangguk dan bangkit dari duduknya.

Sebatas Bayangan (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang