Chapter 21💕

25 4 1
                                    

Amsterdam, Balanda.

Seorang dokter dengan menggunakan almamater putih sedang melakukan tugasnya. Terlihat jelas pada name tag yang ada di almamater tersebut bahwa namanya adalah Adhara Senja Rinjani.

"Geef alsjeblieft medicijnen aan de patient"
 
"Tolong kamu beri obat pasien itu" Ucap seorang dokter dengan ramah pada perawat itu.

"Goede doctor Dhara"

" Baiklah dokter Adhara "jawabnya senyum lalu pergi untuk menjalankan tugasnya.

Ya. Di kota asing dan negara tetangga ini lah Dhara bekerja. Sudah hampir 7 tahun dia meninggalkan jakarta. Menjalani kehidupannya di amsterdam kota dengan seribu mimpi. Seribu mimpi Dhara yag ia gantungkan pada kota itu.

Dhara duduk di sebuah cafe bernuansa klasik bernama Van Vlanderen. Cafe itu terkenal dengan es krim nya yang sangat enak. Hampir setiap hari gadis yang berprofesi sebagai dokter itu datang ke sini. Untuk apa lagi jika bukan makan es krim karena itu lah kebiasaannya.

"Excuseer haar vanille-ijs een chocolade en haar aardbein-ijs jes"

"permisi nona es krim vanila coklatnya satu dan es krim strawberi nya satu" ucap Ayana kepada pramusaji tersebut.
"Wel even geduld alstublieft"

"Baik silahkan tunggu sebentar" balas pramusaji tersebut dengan sopan dan ramah.

"Dokter Dhara gimana pekerjaan mu hari ini" Tanya Ayana pada Dhara yang sedang memaikan handphone lalu meletakannya di meja.

"Seperti biasa. Kamu sendiri gimana ngajar nya" tanya balik Dhara.

"Jangan panggil ku seperti itu Ay ini bukan di rumah sakit" ucap Dhara.

"Lancar cuma ya biasalah ada beberapa murid yang nakal. Gak papa lah dokter. Balas Ayana lalu mereka berdua tertawa.

Ayana adalah sahabat Dhara sejak Dhara di Amsterdam. Mereka kuliah di universitas yang sama. Hanya Dhara mengambil jurusan kedokteran dan Ayana jurusan seni lukis. Merek kenal sejak kali pertama Dhara masuk kuliah dan tinggal bersama di satu apartemen di daerah Amsterdam.

Ayana juga berasal dari indonesia yang mendapat undangan untuk kuliah di Amsterdam. Sekarang Ayana bekerja sebagai guru seni lukis di sebuah sekolah sedangkan Dhara menjadi dokter di sebuah rumah sakit  di Amsterdam.

🌷 🌷 🌷

Pagi-pagi seperti ini bel di apartemen Dhara berbunyi. Dhara yang sedang sarapan langsung berjalan menuju pintu.

" Vanmorgenochtend is er een pakketinzending"

"Pagi nona... Ini ada sebuah kiriman paket" ucap tukang paket yang mengantarkan paket itu. Dhara lalu menerimanya.

"Dank u meneer"

"Terima kasih pak" balas Dhara lalu masuk.

Dhara masih termenung sambil menatap paket yang ia terima. Entah kenapa perasaan nya aneh. Sekarang pikirannya masih mengira siapa pengirim paket itu.

"Dhara ayo berangkat nanti telat" ucap Ayana.

Suara Ayana berhasil memecahkan lamunan Dhara.

" Siapa yang dateng" tanya Ayana.

" Gak tau juga. Ya udah ayo nanti telat" balas Dhara lalu keluar menuju mobilnya.

Sebatas Bayangan (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang