Chapter 13💕

44 8 2
                                    

Koridor sekolah sudah ramai di penuhi oleh para siswa yang berlalu lalang. Dhara berjalan bersama Satria menyusuri koridor sekolah untuk menuju ke kelas Dhara. Mereka berjalan sembari tertawa karena candaan yang Satria lontarkan padanya.

Hari-hari Dhara memang selalu bahagia jika Satria selalu di sampingnya. Setiap hal yang Satria lakukan selalu membuat Dhara bahagia. Satria selalu bahagia jika melihat gadis ini tertawa karena nya. Semua yang Satria lakukan selalu istimewa di mata Dhara.

"Perut gue jadi sakit Sat gara-gara ketawa mulu" ucap Dhara sambil memegang perutnya dengan tangan kanan.

"Ya udah sana masuk nanti pulang bareng gue" ucap Satria sambil mencubit pipi Dhara.

"Iya bawel" ucap Dhara lalu masuk ke dalam kelasnya.

"Pagi sahabat gue" sapa Dhara.

"Pagi Dhara" ucap keduanya serentak.

"Pr fisika lo udah Dhar" tanya Vita.

"Lo kaya gak tau gue aja Vit gak ada pr aja minta pr " ucapnya.

"Ya lo kaya gak tau Vita aja Dhar dia modus mau nyontek" kata Rena sambil tertawa diikuti dengan tawa Dhara.

"Enak aja gue gak modus ya" ucap Vita kesal. Rena dan Dhara hanya tertawa.

"Tapi gue mau liat dong Dhar gue belom lo mau sahabat paling cantik kaya gue di hukum" Sambil memperlihatkan barisan gigi putihnya.

"Tuh filing lo gak salah Ren" ucap Dhara seketika ketiganya langsung tertawa.

"Ini Vitoy cantik pacarnya Vito" sambil memberikan buku tugasnya pada Vita. Vita langsung mengambil dan tersenyum.

"Thank you pacarnya Satria" ucap Vita.

"Calon Vit" tegas Rena. Dhara tidak menanggapi ucapan sahabatnya itu.

Bel masuk sudah berbunyi semua isi kelas langsung berhamburan untuk ke tempat duduk masing-masing. Karena pelajaran pertama adalah fisika dan gurunya super sangat kiler menurut anak-anak tapi tidak dengan Dhara dan Rena dua orang penyuka fisika ini.

"Pagi anak-anak" salam bu Selly.

"Pagi bu" serentak.

"Hari ini ibu akan mengadakan ulangan harian kedua" ucap bu Selly.

Seketika kelas riuh karena tidak siap untuk mengikuti ulangan.

"Ah bu saya kecewa sama ibu" ucap Candra.

"Kenapa mendadak sih bu gak asik banget" kata salah satu murid.

"Bu ibu cantik deh besok aja dong ulangannya" kata Dio.

Kadang Dhara suka bingun dengan Dio dan Candra bisa masuk jurusan IPA tapi gak suka sama fisika.

"Gak ada protes buruan 20 soal !! " ucapnya tegas.

Semua murid pun langsung mengerjakan soal di mejanya dengan gelisah,masalas,dan semua rasa yang tercampur aduk karena semalam belum belajar.

Tapi tidak dengan Rena dan Dhara mereka berdua mengerjakan dengan fokus dan teliti semua soal seakan sudah menjadi makannan mereka berdua. Tapi Vita dari tadi hanya mencoret-coret setiap soal karena tidak bisa menjawab soal itu.

Vita yang mulai frustasi karena waktunya tinggal 15 menit tidak sengaja melempar pulpennya ke papan tukis dan terkena kepala bu Selly.

"Siapa yang melempar pulpen ke saya!! " ucapnya dengan nada tinggi.

"Mati gue" batin Vita.

"Kalo gak ada yang ngaku kalian semua ibu hukum" ucap bu Selly.

"Vit lo yang ngelempar ya" ucap Rena. Vita hanya mengangguk pelan.

Sebatas Bayangan (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang