Chapter 27 💕

24 2 0
                                    

"Bisakah waktu ini berhenti, agar rindu ini berhenti tidak mematikan lagi seperti ini"

-Adhara Senja Rinjani-

Di sebuah restoran mewah di pusat kota Amsterdam,saat ini  Dhara sedang duduk berhadapan dengan seseorang yang pernah menjadi bagian masa lalunya, bahkan sampai sekarang orang itu masih tetap menetap dalam hatinya. Mereka berdua hanya saling diam menghabiskan makanan mereka masing-masing. Tak ada suara dari kedua insan ini, hanya ada suara sendok dan garpu saling bersautan yang memecahkan keheningan di anatara keduanya. Sampai akhirnya makanan mereka habis pun Dhara masih tak membuka pembicaraan sedikitpun. Perasaannya tak karuan antara sedih,rindu,bingung,dan kecewa bercampur menjadi satu. Hampir 30 menit mereka dia membisu akhirnya sang pria membuka pembicaraan. Memecahkan keheningan di antara keduanya.

"Makasih" ucapnya memecahkan keheningan di antara keduanya.

"Untuk? " jawab Dhara singkat.

"Untuk waktu nya, maaf jika kamu harus repot-repot datang ke sini."

"Aku hanya ingin membuat agar kakak ku tidak begitu khawatir tentang ini semua makanya aku datang." Ucapnya berbohong. Sebenarnya dia datang karena ingin dengar tentang alasan yang bertahun-tahun ia cari tahu.

"Matamu berbohong Ra, tidak membuktikan apa yang kamu bilang." Batin Satria.

"Kamu salah paham Ra, untuk semua yang kamu lihat waktu itu aku bisa jelasin semuanya." Ucapnya dengan penuh keyakinan.

"Oh ya? bahkan mataku ini masih normal untuk melihat adegan romatis itu." Jawabnya dengan penuh penekanan.

"Aku bisa jelasin Ra."Ucap Satria dengan penuh permohonan.

"Maaf Sat, aku nggak ada waktu buat inget lagi sama adegan kamu itu, karena masih banyak yang lebih penting dari itu." Ucapnya sambil melangkah pergi tapi, sayangnya gagal karena Satria lebih dulu mencekal tangannya dan memeluk gadis itu.

"Maaf Sat,aku belum siap buat denger semuanya,aku belum siap" batinnya sambil menangis di pelukan Satria.

"Aku tau Ra,perasaan itu sudah berubah tapi,apa pemiliknya juga berubah?" batin Satria sambil terus memeluk Dhara dengan erat.

"Bisakah waktu berhenti,agar rindu ini juga berhenti tidak mematikan lagi seperti ini" batin Dhara.

Dhara berusaha melepas pelukan Satria. Dia lari meninggalkan tempat itu.

"KAMU PENGECUT RA, LARI DARI MASALAH KAMU SENDIRI.KAMU JUGA EGOIS TIDAK MEMIKIRKAN  AKU DISINI !! " Teriaknya.

Dhara lalu berhenti seketika mendengar ucapan Satria. Seketika hatinya bertambah hancur karena perkataannya itu.

" Aku memang pengecut Sat, bahkan hanya sekedar menatap mu saja aku tak bisa, aku memang egois tapi apa kamu tau aku merasakan yang sama yang kamu rasakan, bahkan lebih terluka dari itu"

"Asal kau tau Sat, hati ini masih sama pemiliknya bahkan sudah ku coba berulang kali untuk membukannya tapi tak bisa" batin Dhara.

"Kenapa kamu diem jawab Ra?" ucap Satria memegang ke dua bahu Dhara untuk meminta penjelasan.

"Kamu bahkan nggak bisa jawab kan." lanjutnya lagi.

Dhara menahan air matanya sambil berusaha melepaskan diri dari genggaman Satria.

"RA, KEJADIAN ITU CUMA SALAH PAHAM. ANGLE SENDIRI YANG SENGAJA NABRAKIN DIRI KE MOBIL BIAR SAAT ITU KITA NGGAK JADI KETEMU" Ucap Satria.

"DIA JUGA YANG NGASIH MINUMAN AKU OBAT TIDUR SUPAYA DIA BISA BIKIN SEOLAH-OLAH KITA BERDUA TIDUR BARENG DAN DIA JUGA YANG UDAH NYIAPIN SEMUA SKENARIO ITU."

Dhara yang tadinya lari ingin pergi seketika lututnya melemas. Dia bahkan terjatuh di lantai membuat kakinya terluka. Satria langsung berlari sambil memeluk Dhara.

"Pliiss Ra percaya sama aku, 7 tahun Ra kamu pergi ninggalin aku. Bahkan kamu nggak kasih tahu ke keluarga kamu di mana alamat kamu. Biar apa Ra? Biar aku nggak bisa cari kamu? Apa biar aku nggak bisa nemuin kamu? Jawab Ra jangan diem aja."

"Apa sekarang tempat ku sudah di gantikan Ra? Jawab Ra." lanjut Satria.

"KAMU SALAH SAT PERASAAN INI MASIH SAMA SEPERTI DULU MESKIPUN PEMILIKNYA SUDAH PERGI. KAMU JUGA SALAH TENTANG 7 TAHUN ITU."

"KAMU NGGAK TAHU KAN 7 TAHUN ITU ADALAH WAKTU DIMANA SEMESTA BENAR-BENAR AKU BENCI DAN BEGITU PUN SEBALIKNYA. DIMANA LOGIKA KU INGIN MEMBENCI TAPI HATI KU TETAP MENCINTAI. DI MANA KEADAAN BENAR-BENAR TIDAK MENERIMA KU LAGI DAN DISITU AKU BENAR-BENAR TERPURUK TANPA SEORANG PUN TAHU."

"AKU MEMANG PENGECUT KARENA LARI DARI SEMUANYA, TAPI ASAL KAMU TAHU GIMANA RASANYA JADI AKU SAT DI SAAT AKU PERUSAHA BERDAMAI SAMA PERASAAN AKU SENDIRI, TAPI KEADAAN SELALU NGGAK TEPAT DAN LAGI-LAGI AKU HARUS NGERASAIN INI LAGI, AKU HARUS BENCI SAMA SEMESTA DAN KEADAAN YANG BUAT SEAKAN AKU PALING HANCUR."

" DAN EMANG BENER 7 TAHUN ITU DI MANA AKU BUKAN LAGI AKU, DI MANA ITU SEMUA BUAT AKU BENER-BENER HANCUR BAHKAN LEBIH DARI SEBELUMNYA. AKU MEMANG SALAH KASIH PERASAAN AKU KE ORANG YANG LEBIH SALAH." Ucap Dhara sambil terus menangis di hadapan Satria.

Kalimat demi kalimat yang ucapkan Dhara membuat hatinya seakan di tusuk dengan pisau tumpul berulang kali. Satria tidak tega melihat gadis selama ini yang ia cintai begitu terpuruk di hadapannya. Dhara menangis dan seakan tangis nya itu bagai listrik yang menyalur dan dapat ia rasakan. Dhara menangis meluapkan semua perasaan yang ia sembunyikan dari dulu.

"Maaf Sat kalo aku nggak bisa ngertiin perasaan kamu. Tapi apa kamu juga tau gimana perasaan aku di sini Sat. Aku takut aku begitu hancur Sat. Aku takut kalo semesta nggak mau nerima kisah kita lagi. Aku takut kisah ini bakal jadi kisah paling menyedihkan. Aku takut Sat." ucapnya sambil terus menangis.

Satria tak menjawab satu kalimat pun dia hanya terus memeluk erat gadis di depannya seakan tak ingin dia pergi lagi. Dia berusaha merasakan apa yang Dhara rasakan saat ini. Dia berusaha menenangkan gadis di depannya nya itu. Seakan semua luka dari ribuan luka Satria rasakan saat melihat gadisnya menangis pilu seperti ini.

Sebatas Bayangan

#AstriAprilia

Maaf kan author yang amat sangat lama tidak up ini. Ada banyak kendala yang buat aku berbulan-bulan gk up.
Yang pertama sekolah, kalian tahu kalo menulis itu hobby ku tapi sekolah adalah ke wajiban dan daru itu aku banyak sekali tugas. Terus aku libur cuma hari minggu dan itu buat aku istirahat. Jadi jarang up maaf kan ya.

Selamat membaca.

Bye!!


Sebatas Bayangan (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang