Chapter 33

17 0 0
                                    

Caffe

"Dhara kita berdua kangen banget sama lo." Ucap Rena yang sekarang tengah memeluk sahabatnya itu.

"Iya Dhar udah lama banget lo nggak balik ke indo dan sekarang gimana masalah lo sama Satria?" Ucap Vita.

Dhara lalu menceritakan semua tentang yang di jelaskan oleh Angel tadi. Sebenarnya memang mereka berdua sudah tau tapi memang Satria melarang Vita dan Rena untuk menjelaskan ini pada Dhara karena Satria ingin dia sendiri yang menjelaskan pada gadis itu.

"Dhar sebenernya kita semua di sini udah tau yang sebenarnya tapi, Satria nggak ngizinin kita buat jelasin ini ke lo karena dia bilang dia sendiri yang akan jelasin ke lo." Ucap Rena sambil mengelus pundak Dhara Vita yang mendengar itu hanya mengangguk.

"Lo semua bahkan udah tau dan nggak satupun dari kalian mau jelasin ke gue, gue kecewa sama kalian berdua." Ucap Dhara lalu bangkit dan pergi dari caffe itu.

"Dhar dengerin dulu kita bisa jelasin." Ujar Vita tapi sayang kalimatnya itu tidak di hiraukan oleh Dhara.

"PERCUMA GUE PUNYA SAHABAT TAPI MALAH BOHONGIN GUE SELAMA INI LO SENDIRI YANG BILANG NGGAK MAU LIAT GUE TERUS-TERUSAN KAYA GINI TAPI LO NGGAK KASIH TAU GUE SOAL SATRIA YANG SEBENARNYA APA LO PANTES GUE SEBUT SAHABAT."

"MULAI SEKARANG GUE NGGAK MAU KENAL SAMA LO BERDUA." Ucap Dhara lalu berlari masuk ke dalam taksi yang sudah di hentikannya.

Sesampainya di rumah Dhara langsung masuk.

"Non Dhara kenapa? Tanya bibi pada Dhara tapi perempuan itu tetap lari dan masuk ke dalam kamar.

Dhara mengunci dirinya di kamar ia benar-benar kecewa dengan kedua sahabatnya kali ini. Ia juga kecewa dengan dirinya sendiri yang kala itu tidak mau mendengarkan penjelasan Satria.

Dhara duduk di balik pintu kamarnya sambil tak henti meluapkan emosinya. Entah kenapa semua tentang Satria kini terngiang sangat indah di kepalanya tapi tidak dengan rasa bersalah di hatinya. Dia kali ini benar-benar merasa sangat bersalah pada Satria. Dan dia benar-benar merasa kecewa pada kedua sahabatnya yang selama ini merahasiakan ini darinya.

Tak lama kemudian sebuah taksi berhenti di perkarangan sebuah rumah. Dua orang perempuan keluat dari taksi itu lalu masuk kedalam rumah.

Ting tung

Tidak lama kemudia seorang perempuan paruh baya membukakan pintu.

"Eh non Vita sama non Rena." Ucap perempuan yang akrab di panggil bibi itu.

"Bi Dhara ada? " Tanya Rena dengan wajah khawatir.

"Itu dia tadi non Dhara pulang langsung lari dan masuk kamar sampe sekarang belum keluar pas bibi tanya juga nggak di jawab." jelasnya.

"Ya udah bi kita ke atas dulu." Ucap Vita.

"Iya non."

Di kamar Dhara bangkit dari duduknya mengambil sebuah ponsel yang ia lempar tadi lalu menulis beberapa pesan lalu meletakannya kembali.

Iya lalu mengemas barang-barang nya lalu memasukannya pada koper berwarna biru dengan tulisan namanya.

Vita dan Rena lalu berlari menuju kamar Dhara.

Sebatas Bayangan (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang