Chapter 11💕

39 6 0
                                    

Hari Dhara memutuskan untuk membaca novel yang dia beli kemarin. Tapi sebelum itu Dhara akan menyiapkan beberapa cemilan dan minum untuk menemani dia membaca seharian. Dhara menuruni anak tangga untuk ke dapur dan mengambil beberapa cemilan.

"Bi mamah mana" tanyanya pada bi Minah uang sedang cuci piring.

"Itu non di depan lagi ada temen arisanya" Dhara hanya ber oh. Dan segera naik ke kamarnya membawa beberapa cemilannya.

"Ya udah bi"

Dhara duduk di balkon kamarnya sambil membaca novel. Ponselnya berbunyi bertanda pesan masuk. Dhara langsung membuka ponselnya.

Pesan Baru.

Satria.
Lagi ngapain Dhar?

Lagi baca buku.
Kenapa?

Satria.
Nanti malem ada acara gak?

Kayanya sih enggak.

Satria.
Gue mau ajak lo nonton mau?

Iya.

Satria.
Nanti gue jemput jam 7.

Iya.

Dhara langsung menaruh kembali ponselnya dan melanjutkan membaca. Membaca adalah salah satu hobby Dhara saat waktu senggang. Dhara juga mempunyai koleksi puluhan novel yang dia sukai.

Dhara sesekali melirik jam yang ada di kamarnya sudah menunjukan pukul 5 sore. Dhara segera menyudahi membaca novel selama seharian ini. Dia langsung membereskannya dan langsung mandi.

Dhara akan pergi bersama Satria ke mall untuk menonton film. Dhara membiarkan rambutnya di kepang setengah dan mengenakan drees berwarna merah. Dhara mengenakan sneakers putih dan slim bag putih. Dhara melirik jam tangan putih di tangannya sudah menunjukan setengah 7.

Dhara langsung turun ke bawah untuk meminta izinke mamahnya. Dilihatnya sang mamah sedang membaca majalah dan kakaknya sedang menonton film.

"Anak mamah cantik banget malem-malem mau ke mana" tanya sang mamah yang melirik ke Dhara.

"Mah aku mau izin pergi nonton sama Satria boleh" Mamahnha yang sedang membaca majalah langsung menutup majalahnya.

"Tanya kaka boleh gak" lanjut mamahnya.

"Boleh tapi jangan sampe jam 9 malem" sambung Dava.

"Ya udah makasih kak mah" sambil memeluk mamahnya.

"Kalo gitu aku jalan dulu ya Satria udah dateng"

"Hati-hati sayang" sambil mencium kepala anak perempuannya.

🌷 🌷 🌷

Sesampainya di mall Satria langsung menggandeng tangan Dhara ke lantai atas dimana letak bioskopnya. Dhara hanya menatap Satria dengan rasa bahagia. Dia mengikuti setiap langkah pria itu pergi. Dhara merasa sangat aman jika ada di samping Satria.

Mungkin benar rasa itu sudah tumbuh dengan sedirinya di hati Dhara. Satria sudah menepati tempat paling spesial dihatinya. Bahkan dia juga sudah merubah hidupnya selama ini. Tanpa Dhara sadari cintaitu sudah masuk dalam hidupnya entah sejak kapan tapi dia merasa sangat bahagia setiap di sampin Satria.

Sebatas Bayangan (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang