Sowon tidak langsung kembali ke rumah. Mumpung dia ada di luar, wanita itu memutuskan untuk pergi sejenak ke sebuah kafe dan memesan minuman beserta makanan ringan.
Sudah lama sekali, Sowon tidak pergi ke tempat seperti ini seorang diri. Menikmati waktu sendirian di luar, menyesap cappucino sembari menatap lalu lalang orang yang berjalan di luar sana dari kaca bening ini.
Anne.
Sejak wanita itu datang ke rumah sebagai seorang tamu yang menginap, sejak itulah Sowon mengenalnya. Dia baru tahu Anne adalah kakak dari calon istri Soo Hyun.
Sepertinya, sejak Jin menemukannya di jalan, pertemanan mereka masih berlanjut sampai sekarang.
Sowon tidak masalah jika Jin berteman dengan Anne, hanya saja bukankah itu sedikit tidak adil baginya? Jin bebas bercengkrama dengan siapa saja, ponselnya tak pernah dipegang Sowon barang sedetikpun, dan Sowon tak mengatur ini-itu karena Sowon percaya pada Jin. Sayangnya, lelaki itu malah mengekang Sowon dengan alasan takut Sowon selingkuh. Benar-benar alasan yang tidak masuk akal.
Sejak Jin mencoba menghubungi Namjoon, Sowon memberi pesan padanya agar tidak menghubungi Sowon sebelum wanita itu yang menghubungi Namjoon lebih dulu. Namjoon menyetujui itu, karena dia hanya tahu jika Sowon melakukan itu karena dia tidak ingin suaminya salah paham.
Sowon mencoba menghubungi Namjoon, dan tak butuh waktu lama lelaki itu mengangkatnya.
"Halo, Namjoon. Ini aku Sowon," ucap Sowon ketika sambungannya terhubung. "Kau ada di mana?"
"Aku baru saja selesai dengan berkas-berkas memuakkan ini. Sekarang aku akan makan siang." Namjoon kini bekerja menjadi pegawai di perusahaan saudaranya. Bisa saja dia meminta posisi yang agak tinggi, namun Namjoon bilang dia ingin merintis semuanya dari awal dengan kemampuannya, bukan dari pengaruh seseorang yang memegang kekuasaan. "Kau sedang apa?"
"Aku sedang mampir di kedai makanan di pusat kota. Apa kantormu ada di dekat sini?"
"Lumayan. Baiklah, tunggu aku di sana. Aku akan menemuimu."
Sowon tersenyum. Dia baru saja meletakkan ponselnya ke atas meja sebelum akhirnya suara berat seorang laki-laki membuatnya mendongakkan wajah.
"Siapa suruh kau berkeliaran keluar tanpa izinku?"
"Jin?" Sowon kaget saat lelaki itu kini duduk di hadapannya. "K-kau? Darimana kau tahu ...."
"Itu bukan urusan penting," jawab Jin dengan ekspresi wajah sedatar mungkin. "Ayo pulang," desisnya pelan.
"Ta-tapi ...."
Tanpa menunggu Sowon selesai bicara, Jin sudah menariknya menjauh dari tempat itu dan membuat banyak pasang mata shock dengan kelakuan lelaki tampan yang menyeret paksa istrinya keluar dari tempat itu.
"Sepertinya mereka bertengkar."
"Aku rasa begitu."
Bisik-bisik orang saat Jin dan Sowon sudah pergi dari sana, terdengar di sana-sini. Hanya beberapa saat, sebelum akhirnya mereka kembali sibuk dengan urusan masing-masing.
Jin mendorong tubuh Sowon agar masuk ke dalam mobil, kemudian dia mengitari mobil itu dan duduk di bangku sebelah Sowon. Dada lelaki itu naik-turun, sepertinya dia tengah kesal sekarang.
Dia mengendarai mobil menjauh dari tempat itu dengan kecepatan tinggi. Membuat Sowon ketakutan sekaligus mual.
"Jin, pelan-pelan. Kepalaku pusing," ucap Sowon sambil memegang kepalanya. Namun bukan Jin namanya jika dia menurut begitu saja. Lelaki itu malah menambah kecepatan mobilnya dan itu membuat Sowon rasanya ingin lompat keluar dari mobil dan memilih naik kendaraan umum yang lain.

KAMU SEDANG MEMBACA
Obsesif [Jin-Sowon] ✔
Fanfiction[MAAP KALO BANYAK KURANGNYA, INI BUKU EP EP SAYA BUAT PAS MASIH BOCIL GAK DIREVISI, MAKASIH ATAS PENGERTIANNYA🙏] Apa yang akan kamu lakukan jika mempunyai suami yang terlalu posesif dan terobsesi denganmu? -Sowon, 24th -Jin, 30th UDAH TAMAT!