Usia So Min kini sudah genap satu tahun. Anak itu tumbuh dengan sangat baik. Dia bahkan sudah bisa mengoceh dan memanggil mama serta papa dengan lugas. Jika sudah berada dekat Jin, maka perempuan kecil itu akan terus menempel pada sang papa meskipun Jin masih sering menghindarinya.
Sowon sampai pernah stress karena So Min demam tinggi ketika Jin pergi ke luar kota selama seminggu. Ibu muda itu sangat panik, dia takut terjadi sesuatu pada anak sulungnya. Dia membawa So Min bukan hanya ke satu dokter untuk mengecek kesehatannya dan jawaban mereka hampir sama, intinya tidak ada penyakit apa-apa yang terjadi pada si anak. Tubuh anak itu sehat, makannya banyak, namun badannya panas dan jika malam hari sering menangis. Ternyata dia pulih dengan sendirinya ketika sang papa pulang ke rumah dan menggendong anak itu sambil berkata jika So Min tidak boleh sakit-sakitan dan merepotkan mamanya.
Jin tidak pernah mengajak anaknya bermain. Jika So Min sedang ada di dekatnya, dia membiarkan anak perempuannya itu mengoceh dan mencoba belajar berjalan. Jin hanya akan memperhatikannya dan menanggapi ucapannya saat anak itu menatap atau menghampiri papanya.
"Cantik, kamu lagi apa?" tanya Sowon sembari menghampiri anaknya yang tengah sibuk berada di bak plastik berisi bola kecil warna-warni. Dia tampak senang dan sibuk membuang-buang bola yang ada di bak ke luar hingga memantul ke mana-mana.
"Mama," panggilnya riang. Dia mengambil bola warna biru, kemudian menyerahkannya pada Sowon. "Mamamama."
"Iya, Sayang. Makasih, ya." Sowon menerima bola dari So Min, kemudian mengelus kepalanya yang sudah mulai ditumbuhi rambut. "Kamu main dulu di sini, mama mau nyapu sebentar. Jangan nakal, ya?"
Setelah memunguti bola warna-warni yang dibuang oleh anaknya ke berbagai arah, Sowon menaruh bola itu ke dalam bak dan mulai menyapu rumah.
"Papa," panggil So Min dengan lancar ketika mata bulatnya menangkap sosok laki-laki jangkung yang berjalan melewatinya di ruang keluarga. Ketika Jin hanya berdeham sebagai jawaban, anak itu melempar salah satu bola hingga mengenai lengan Jin. "Apapapap."
"Haish, aku tidak mau bermain denganmu," jawab Jin sembari mengacak rambutnya sendiri. Ini hari Minggu, dan rasanya dia tidak ingin menghabiskan Minggu paginya dengan mendengar celotehan anak perempuannya yang terus saja memanggilnya papa dan mengajaknya bermain. Jin kan juga butuh waktu istirahat dan sendiri, bukan mengurusi bayi yang hobi sekali membuatnya khawatir.
"Papa,"
"Aku tidak mendengarmu," jawab Jin sembari menatap putrinya.
"Papaaaaa." Kali ini, dia bicara sembari bergerak-gerak semangat di bak plastiknya. Tidak peduli akan sang papa yang sudah berkali-kali tidak mau diajak bermain. "Papa, ni, ni." Si mata bulat itu mengibaskan tangan kanannya yang tidak memegang bola, menyuruh Jin menghampirinya dengan cara mengucapkan kata sini namun belum fasih.
"Tidak mau. Kau main saja sendiri."
Tak kapok, So Min memilih turun dari bak plastiknya. Merandang dengan cepat hingga sekarang dia sudah ada di dekat kaki papanya. Anak itu mendongak ke atas, melihat Jin yang kini menghela napas dan akhirnya berjongkok agar tubuhnya sejajar dengan So Min.
"Sudah kubilang aku tidak mau bermain. Kau ini benar-benar."
Jin menggendong tubuh So Min ketika bayi berumur satu tahun itu duduk sembari menyodorkan tangannya pada Jin, ingin digendong. Setelah ada di gendongan papanya, dia menatap Jin dengan tawa kegirangan dan bertepuk tangan. Seolah senang karena berhasil membuat papanya kalah dan luluh.
"Kau senang, ha? Menyusahkan saja." Meski bicaranya ketus, namun Jin tetap membawa anak itu bersamanya. Lelaki itu pergi ke dapur untuk mengambil air dingin yang ada di kulkas. Jin mengambil salah satu gelas lalu menuangkan air dingin itu ke sana dan menenggaknya sampai habis. Dia kembali menuangkan botol air ke dalam gelas dan hendak meminumnya lagi.
![](https://img.wattpad.com/cover/121161723-288-k443889.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsesif [Jin-Sowon] ✔
Fanfiction[MAAP KALO BANYAK KURANGNYA, INI BUKU EP EP SAYA BUAT PAS MASIH BOCIL GAK DIREVISI, MAKASIH ATAS PENGERTIANNYA🙏] Apa yang akan kamu lakukan jika mempunyai suami yang terlalu posesif dan terobsesi denganmu? -Sowon, 24th -Jin, 30th UDAH TAMAT!