Sowon terkejut ketika mendapati ponselnya bergetar. Dia lihat, Jin menelpon untuk yang kesekian kali. Dan, Sowon sudah pasti akan langsung mengangkat panggilan itu dibanding dia terkena omelan suaminya.
"Kau sedang ada di mana? Terdengar ramai sekali."
Sowon melirik sekilas ke arah teman-temannya yang tengah mengobrol. Kalau dia bilang di rumah, tidak mungkin sekali. Suara tawa Yuju dicampur dengan tawa teman-temannya yang lain, sudah seperti tertawa di alam bebas dan tak ada beban.
"Aku ... sedang ada di restoran," aku Sowon akhirnya. "Kami makan dulu sebelum masuk bioskop."
"Apa kau bersama teman-temanmu yang tadi kau bilang main ke rumah?"
"Ya,"
Terakhir Jin menelpon adalah saat Sowon sedang ada di rumah dan menunggu kedatangan teman-temannya.
"Perempuan semua, kan?"
"Tentu saja, Jin. Eunha tidak mengajak suaminya jadi aku hanya pergi dengan teman-teman perempuanku."
"Ada berapa orang?"
Sowon menatap teman-temannya lagi. Untung saja, suara Jin yang tengah menginterogasi itu tak terdengar oleh mereka karena Sowon tidak mengeraskan suaranya. "Lima."
"Masuk bioskop jam berapa?"
"Jam empat, Jin."
"Kalau begitu, setelah kau keluar dari sana kau harus pulang. Aku akan menelponmu lagi pukul setengah tujuh dan kau harus sudah berada di rumah."
"Baiklah." Sowon mengangguk. "Ah, Jin ...."
"Ada apa?"
"Jangan lupa makan, jangan terlalu kelelahan nanti kau sakit."
Jin yang mendengar ucapan Sowon di seberang sana, tersenyum. Dia ingin mengatakan sesuatu lagi namun sekertarisnya memanggil dan berkata jika rekan kerja yang kemarin berjanji bertemu untuk membahas masalah pekerjaan, sudah datang dan menunggunya.
Tanpa mengatakan apapun lagi, Jin langsung mematikan sambungan telepon dan bergegas menemui rekan kerjanya.
"Kau kelihatan romantis. Aku iri," ucap Eunha, menepuk punggung tangan Sowon yang ada di atas meja. "Aish, aku jadi merindukan suamiku."
"Aku bosan mendengarmu bicara begitu," desis Sinbi yang hendak menyuapkan makanannya. "Setiap hari kau bilang merindukan Jungkook. Padahal kau tinggal menunggu dia pulang kerja."
"Dia memang tergila-gila pada Jungkook," imbuh Yerin. "Dari dulu dia selalu saja bersemangat jika sedang bercerita soal suaminya."
Eunha terkekeh dan menyelipkan rambut di belakang telinga untuk menutupi rasa malu. "Sudah, kalau mau bergosip soal kehidupanku dan Jungkook nanti saja bila aku sedang tidak bersama kalian."
"Ew." Mereka sama-sama mencibir wanita berambut pendek itu. Membuat Eunha cemberut dan menatap temannya dengan sinis satu-persatu.
"Eh, filmnya dua puluh menit lagi mulai, nih. Mau balik ke sana sekarang?" ucap Yuju setelah melirik arloji yang dipakainya.
Kelima teman yang lain mengangguk, mengiyakan ucapan Yuju dan meninggalkan tempat itu.
***
Sowon turun dari bus yang dinaikinya. Meski dia bisa saja naik ojek online, namun entah mengapa dia lebih nyaman naik angkutan umum itu. Saat ia melangkahkan kaki menjauh dari halte, sebuah mobil mengklakson dan menepi dengan jarak yang dekat dengan trotoar tempat Sowon berjalan kaki.
Entah apa sebabnya, otomatis wanita itu menghentikan langkah. Penasaran dengan seseorang yang kini membuka pintu mobil berwarna hitam disusul dengan keluarnya seorang pria dari dalam sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsesif [Jin-Sowon] ✔
Fanfictie[MAAP KALO BANYAK KURANGNYA, INI BUKU EP EP SAYA BUAT PAS MASIH BOCIL GAK DIREVISI, MAKASIH ATAS PENGERTIANNYA🙏] Apa yang akan kamu lakukan jika mempunyai suami yang terlalu posesif dan terobsesi denganmu? -Sowon, 24th -Jin, 30th UDAH TAMAT!