33 - Melepasmu

11K 1.2K 239
                                    

"Bisakah kau menjemput Kak Sowon, Kak? Aku khawatir padanya karena ini sudah malam."

Jin menerima telpon dari adik iparnya saat dia baru saja hendak beristirahat. "Memangnya Sowon belum pulang?"

"Barusan dia menelponku minta dijemput. Aku tidak bisa ke sana karena sekarang masih di rumah Anye. Namjoon juga sepertinya tidak bisa menjemput karena Kak Sowon menghubungiku."

Lelaki itu langsung berdiri, mengambil jaket dan kunci mobilnya lalu melangkah keluar kamar. "Nomor telepon Sowon masih yang dulu, kan?"

"Ya, Kak. Maaf jika aku merepotkanmu."

Tanpa menjawab ucapan maaf Soo Hyun, Jin mematikan sambungan telepon dan langsung mencari kontak istrinya yang masih ada di sana. Namun, berulang kali ditelpon ponsel itu tidak aktif.

"Shit!" Lelaki itu berjalan terburu-buru menuju parkiran dan langsung mengendarai mobilnya untuk menjemput Sowon.

Di jalan, Jin hampir beberapa kali menabrak kendaraan di depannya karena dia sedang panik. Fokusnya jadi terpecah antara mengendarai mobil dan mengkhawatirkan Sowon.

Buliran air hujan mulai membasahi kaca depan mobilnya. Gerimis turun ditambah jalanan macet di malam hari, lengkap sudah penderitaan Jin.

Padahal jarak dari apartemen dan tempat kerja Sowon tak terlalu jauh. Jin memilih memutar balik dulu agar jaraknya lebih cepat, namun sialnya malam ini malah macet parah karena ada insiden kecelakaan di depan sana.

Jin yang terjebak macet itu segera menghubungi anak buahnya, Michael, untuk segera pergi ke Toko Chococheese bersama anak buahnya yang lain dan mencari Sowon.

"Sialan!" desis Jin. Dia memukul kemudinya, emosi ketika orang-orang yang menolong sedikit, tapi yang mengerubungi banyak sekali. Sudah seperti tontonan gratis bagi orang-orang kurang ajar seperti itu. Rasanya Jin ingin menabrak mereka semua dan menerobos pergi agar cepat sampai ke tempat di mana Sowon berada.

Setengah jam terasa begitu lama bagi Jin saat ini ketika korban telah ditangani dan orang-orang mulai membubarkan diri. Sepertinya mereka telah puas membicarakan dan merekam kejadian itu sebelum akhirnya mereka unggah ke sosial media masing-masing dengan tulisan mengharu-biru padahal mereka tidak menolong sama sekali. Benar-benar munafik!

Jin segera mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, berusaha menyalip sana-sini sudah seperti manusia gila yang kalap.

Ada yang meneriakinya, "Hei, kau waras atau sedang mabuk? Jika kau mabuk jangan mengemudi."

"Peduli setan aku waras atau tidak," ucap Jin, tak menghiraukan klaksonan dari mobil lain yang mendapati jika lelaki itu mengendarai mobilnya ugal-ugalan dan hampir menyerempet beberapa mobil lain.

Dia menyusuri jalanan sekitar toko, namun daerah sana sudah sepi. Bahkan toko tempat di mana Sowon bekerja juga sudah sepi.

Jin menepikan mobilnya di jalanan sepi, kemudian menghubungi Michael untuk bertanya apa dia sudah menemukan Sowon dan lelaki itu menjawab bahwa dia dan anak buahnya masih dalam perjalanan.

Lelaki itu turun dari mobil dan berjalan menuju toko untuk memastikan apakah Sowon masih berada di sana atau tidak. Saat dia menghampiri toko itu, keadaan sudah gelap dan ada tulisan closed yang menempel di pintu.

"Kau di mana?" bisik Jin, melangkah menyusuri jalan dengan tangan yang sibuk mencari kontak Sowon dan kembali menghubunginya berulang kali. Lagi-lagi, ponsel Sowon tidak aktif dan itu membuat Jin semakin khawatir.

Lelaki yang hendak berbalik arah saat tahu tak ada apa pun di depan sana selain jalanan gelap nan sepi, kini mengurungkan niat ketika dia mendengar suara beberapa laki-laki yang tertawa disusul dengan ucapan seseorang, "Teriak saja karena percuma, tidak ada yang bisa menolongmu di sini."

Obsesif [Jin-Sowon] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang