.
.
Malam menunjukkan pukul 23:35 KST.
Di jalan yang sepi itu terdengar suara kaki berlari dan juga teriakan histeris pria. Ia semakin berteriak keras tatkala sesuatu yang mengejarnya semakin mendekat, ia pun mempercepat larinya.
"AAaaaahh!!"
Sekuat tenaga ia mencoba lari lebih cepat. Baru begini saja rasanya seperti mau pingsan, nafasnya benar-benar hampir habis."SEOKMIN, CEPAT!! DIA ADA DI BELAKANGMU!!"
Soonyoung yang berlari di depan menolehkan kepalanya ke belakang, ke arah kekasihnya yang sudah kepayahan berlari, namun sesuatu di belakang mereka tetap mengejar seperti tak merasa lelah.
"JANGAN BANYAK OMONG!! AKU TAHU! AKU TAHU!!"
Ucap Seokmin kesal. Ia menoleh ke belakang, dan benar saja makhluk itu masih mengejar mereka."Aisshhh!! Jinja!!"
Seokmin kembali mempercepat larinya.
Ia tidak mau digigit oleh makhluk berkaki empat, bergigi tajam itu. Ia masih sayang nyawa.
Soonyoung dan Seokmin saat ini sedang berlarian menghindari Anjing hitam yang mengejar mereka. Ini semua karena kecerobohan Seokmin, saat tadi melewati sebuah gang tak sengaja Seokmin menginjak ekor anjing yang sedang tidur, dan beginilah akhirnya, sekarang mereka di kejar oleh anjing yang marah karena ekornya terinjak.
Mereka sedang berlari di jalan setapak yang berada di komplek perumahan, Soonyoung tinggal di daerah ini.
"SEOKMIN-AH!!"
Soonyoung meraih tangan Seokmin, mengajaknya untuk berlari bersama. Kini mereka tengah berlari sembari bergandengan tangan.
Ini adalah malam minggu, jadi mereka habis pergi berkencan. Pergi nonton film, makan, jalan-jalan, sampai lupa waktu ternyata hari sudah malam. Seokmin pun mengantar kembali Soonyoung pulang tapi jadinya malah seperti ini, mereka seperti sedang syuting film action romantis, berlari sembari bergandengan tangan.
Mereka memelankan larinya, beristirahat sebentar di depan sebuah rumah mewah sembari mengatur nafas yang terengah-engah.
"Ajing gila."
Umpat Seokmin."Heh, memangnya ini salah siapa? Kau yang cari masalah duluan pada Anjing itu!"
Ucap Soonyoung kesal."Aku kan tidak sengaja. Aku tidak lihat ada Anjing sedang tidur."
"Lain kali gunakan matamu!"
"Hey, hey, kenapa jadi menyalahkanku.."
"Sudahlah hentikan Lee Seokmin. Aku lelah aku tidak ingin berdebat denganmu."
Sebenarnya Seokmin tidak ingin berhenti berdebat tapi setelah melihat keadaan Soonyoung ia jadi kasihan. Wajah Soonyoung basah di banjiri keringat, rambutnya juga basah seperti baru aja mandi.
Seokmin memegang bahu Soonyoung, membalikkan lelaki ini agar menghadapnya. Seokmin mengangkat dagu Soonyoung, kemudian mengusap wajah Soonyoung menggunakan tangannya, menyeka keringat di wajah kekasih imutnya ini.
"Tidak usah, aku bisa sendiri.."
Kata Soonyoung mencoba menyingkirkan tangan Seokmin dari wajahnya.Seokmin mengamati wajah Soonyoung, pandangannya tertuju pada bibir tipis berwarna Pink di depannya itu. Soonyoung yang tak sadar sedang di tatapi seperti itu, menjilat bibirnya sendiri membasahi bibir yang mulai kering itu dengan air liurnya, hal ini membuat Seokmin semakin bernafsu untuk melumat bibir tipis itu.
"Heh, kau kenapa diam?"
Tanya Soonyoung tak mengerti.Soonyoung menarik tangan Seokmin mengajaknya pergi dari tempat tersebut.
"Ini sudah malam, aku harus ce-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Addicted: Seoksoon Collection
FanfictionHanya kumpulan cerita absurd yang tiba-tiba muncul di kepala :3 Campur. Ada Oneshot, Double Shot, Drabble. Pokoknya sesuka hati Author 😅😅