|| The Last Snow || #Part One

1.4K 111 31
                                    


.

.


Pagi ini udara begitu dingin. Disaat orang lain masih tertidur nyenyak dibalik selimut hangat mereka, Kwon Soonyoung, lelaki sipit itu telah selesai berbelanja membeli mahan makanan yang akan dimasak hari ini. Ia keluar dari minimarket dengan sebuah kantung plastik ditangan kanannya.

Tangan kirinya bergerak membenarkan syal merah yang melindungi lehernya dari udara dingin, Soonyoung juga tak lupa memakai sarung tangan rajut berwarna senada dengan syal yang ia pakai. Uap putih pengepul dari mulutnya tiap kali ia menghembuskan nafas. Pagi ini benar-benar sangat dingin.

Sesekali ia akan mengeratkan mantel hitam tebalnya. Kakinya melangkah menyusuri trotoar yang tertutupi salju, meninggalkan jejak kaki di sana. Kemarin malam salju turun begitu lebat hingga suhu udara menjadi anjlok ke minus terendah. Ini adalah musim dingin terparah.

Soonyoung harus cepat sampai di rumah sebelum pria itu bangun, ia harus sudah selesai memasak sebelum pria itu bangun dari tidurnya. Akhir-akhir ini emosinya sedang tak stabil, Soonyoung tak ingin membuatnya marah karena terlambat menyiapkan sarapan pagi.

Kakinya melangkah semakin cepat di trotoar yang tertutup butiran berwarna putih itu.

Sebuah mobil sedan mewah berwarna silver yang berjalan di belakang Soonyoung beberapa meter memperlambat lajunya saat melihat sosok Soonyoung dari kejauhan.

Mobil itu berjalan pelan hingga sejajar dengan Soonyoung yang berjalan kaki, si pengemudi menurunkan kaca jendela mobilnya, tersenyum saat mengetahui kalau dia tidak salah orang.

"Soonyoung-ah..!"
Panggil si pengemudi dengan senyum merekah di bibirnya.

Orang yang dipanggil langsung menoleh ke arah mobil sedan silver yang melaju pelan disampingnya.

"Oh, Seungcheol Hyung! Bukankah kau di Inggris?"
Soonyoung terlihat terkejut melihat sosok si pengemudi, yang tak lain adalah seniornya dulu saat SMA.

Choi Seungcheol, dia bukan hanya senior Soonyoung saat di SMA dulu, melainkan Seungcheol juga adalah mantan kekasih Soonyoung. Mereka berpacaran cukup lama, sekitar tiga tahun, setelah itu Seungcheol melanjutkan pendidikan ke Jepang dan mereka pun jadi jarang berkomunikasi karena sama-sama sibuk, Seungcheol sibuk dengan kuliahnya, sedangkan Soonyoung di Korea sibuk Kuliah sembari bekerja paruh waktu. Karena kurangnya komunikasi membuat hubungan mereka menjadi renggang dari hari ke hari, mereka pun akhirnya putus. Mereka putus secara baik-baik, karena memang tak ada masalah apa-apa diantara mereka, hanya kurang komunikasi. Itu saja.

Saat ini Seungcheol bekerja disebuah perusahaan di Inggris.

"Aku sedang berlibur disini..."
Kata Seungcheol, tersenyum hangat.

Soonyoung hanya ber'Oh' saja.

"Kau sendiri sedang apa keluyuran di tengah udara dingin seperti ini?"

Sebagai jawaban, Soonyoung mengangkat kantung plastik berisi belanjaan ditangan kanannya.

"Sudah sarapan?"
Tanya Seungcheol, Soonyoung terlihat kebingungan menjawabnya. Namun sebelum Soonyoung memberi jawaban Seungcheol kembali berbicara,

"Aku belum sarapan, sebenarnya aku sedang mencari kedai makan yang enak di sekitar sini..."
Katanya.

"mau tunjukkan aku kedai makan yang enak di sekitar sini? sekalian temani aku sarapan..."
Lanjutnya.

Soonyoung kebingungan, ia takut kalau terlambat pulang ke rumah kekasihnya akan marah, apalagi di rumah tidak ada makanan apa-apa, kalau ia tidak lekas membuat sarapan pasti kekasihnya akan sangat marah, tapi ia merasa tidak enak kalau menolak tawaran Seungcheol, saat ini Seungcheol sudah ia anggap seperti Kakaknya sendiri, karena mereka memang sudah saling mengenal lama.

Addicted: Seoksoon Collection Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang