|| On A Rainy Day 🌧️ ||

1.6K 138 10
                                    

.

.

Soonyoung semakin menempelkan punggungnya pada kepala ranjang, semakin memeluk bantal dengan erat. Tubuh bagian bawahnya tertutupi selimut tebal yang melindunginya dari hawa dingin.

Kilatan cahaya menembus masuk melalui jendela disusul suara gemuruh guntur yang sangat menggelegar, membuat Soonyoung memeluk bantalnya semakin erat dan semakin erat. Dia terlihat seperti kucing kecil yang ketakutan. Sungguh menggemaskan.

Awalnya dia ingin tidur sore sebentar. Tapi karena di luar sedang hujan deras disertai guntur dahsyat, ia jadi ketakutan dan tidak bisa memejamkan kedua matanya. Suara guntur itu membuatnya takut. Bagaimana kalau guntur itu menyambar kamarnya ketika ia sedang tidur nyenyak? Atau ada badai yang menyapu rata bangunan ini? Soonyoung sangat ketakutan.

Kedua bola matanya bergerak gelisah melihat kilatan cahaya guntur yang menembus jendela kamarnya tersebut, kedua matanya akan terpejam sangat erat ketika suara guntur itu menggelegar memekakan telinga.

Pintu kamar tiba-tiba saja terbuka menampakkan sosok Seokmin yang terlihat khawatir. Ia tahu hamster imutnya ini sangat takut dengan guntur.

"Seoku... "
Lirih Soonyoung, hampir tak terdengar.

Seokmin menutup pintu dari dalam, kemudian berjalan menghampiri tempat tidur dimana Soonyoung berada.

Ia sedikit menyibak selimut tebal itu, lalu ikut masuk kedalam selimut hangat tersebut. Soonyoung segera bergeser merapatkan badannya pada pria pemilik senyum kuda itu. Pria yang selalu membuat hatinya hangat dan juga membuat hatinya penuh warna. Pria yang ia cintai, kekasihnya.

"Seoku..."
Soonyoung menyingkirkan bantal yang tadi di peluknya erat. Sekarang dia beralih memeluk tubuh Seokmin erat, dengan manjanya Soonyoung menenggelamkan wajahnya di dada sang kekasih.

"Seoku... Aku takut.... "
Lirihnya.

Seokmin melingkarkan tangannya di tubuh Soonyoung, mengusap-usap lengan Soonyoung dengan penuh kelembutan dan kasih sayang.

"Sudah tidak apa-apa, aku di sini..."
Ucap Seokmin menenangkan. Nada bicaranya sangat lembut dan juga begitu hangat.

Hal ini yang selalu membuat Soonyoung merasa bersyukur memiliki kekasih sehangat, Lee Seokmin. Melindunginya, memberinya limpahan cinta dan kasih sayang, memberinya begitu banyak perhatian, membuat Soonyoung merasa menjadi orang yang sangat beruntung di dunia ini.

"Kau dari mana saja..."
Tanyanya manja. Soonyoung masih menenggelamkan wajahnya di dada bidang Seokmin. Masih memeluknya erat, sangat erat.

"Maaf, aku baru pulang..."

"..setelah menyelesaikan rekaman kami langsung pulang tapi, karena hujannya sangat deras membuat jalanan macet."
Jelas Seokmin.

Hari ini Vocal Team baru saja selesai melakukan rekaman, dan mereka baru sampai di dorm. Jalanan macet karena hujan sangat deras, membuat mereka terjebak lama di jalan.

"Maaf ya... "
Ucap Seokmin sekali lagi.

Soonyoung yang masih menenggelamkan wajahnya di dada Seokmin mengangguk pelan, seperti berbicara 'Ya aku memaafkanmu Lee Seokmin..'

"Apa hari ini Performance Team sudah selesai melakukan latihan?"
Tanya Seokmin lembut seperti sedang berbicara pada anak kecil. Seperti orang tua yang bertanya pada anaknya ' Apakah kau sudah mengerjakan PR..?' membuat hati siapapun menjadi hangat ketika melihatnya.

"Mm... "
Soonyoung hanya mengangguk pelan.

"Bagus. Kau sudah bekerja keras. Performance Team sangat beruntung memiliki leader hebat seperti kekasihku ini.."
Seokmin mengelus kepala kekasih imutnya ini dengan sayang. Ia membelai surai lembut Soonyoung yang saat ini berwarna ungu. Seokmin menciumi pucuk kepala Soonyoung, menghirup aroma harum shampo beraroma manis tersebut.

Mereka berada dalam posisi ini cukup lama. Seokmin duduk bersandar pada kepala ranjang, sedangkan Soonyoung memeluknya erat menyembunyikan wajahnya di dada Seokmin. Hujan di luar masih belum reda, bahkan saat ini bertambah deras, kilatan guntur juga masih terus berpendar menembus jendela kaca di samping tempat tidur.

Hanya ada suara gemricik air yang jatuh dari langit dan suara guntur yang saling bersahutan. Dengan hawa dingin yang semakin menusuk tulang. Padahal mereka sudah memakai selimut, tapi tetap saja dingin itu terasa.

"Tidurlah.. aku akan di sini menemani."

"Besok kita ada jadwal pagi ke stasiun tv. Hari ini kau sudah lelah latihan, kau harus istirahat.. "

Seokmin sangat pandai membuat hati Soonyoung meleleh dengan sifat lembut penuh perhatiannya ini, bagaimana mungkin Soonyoung tak jatuh cinta pada pria seperti ini.

Pria yang selalu membuatnya merasa menjadi orang yang sangat beruntung di dunia ini.

Soonyoung mengurai pelukannya, menatap wajah Seokmin yang juga sedang menatapnya.

"Jangan tinggalkan aku. Kau harus menemaniku tidur sampai besok pagi. Pokoknya kau harus ada disampingku ketika besok pagi aku membuka mata.."
Katanya seraya mempoutkan bibir mungilnya menggemaskan.

"Kau tidak perlu memintanya. Aku akan menemanimu tidur sampai besok pagi, orang yang akan kau lihat di pagi hari, memberimu ucapan selamat pagi dan sebuah kecupan, adalah aku. Orang itu adalah aku.. Aku, Lee Seokmin. Kekasih Kwon Soonyoung. Lee Seokmin mencintai Kwon Soonyoung."

Soonyoung terkekeh mendengar ucapan Seokmin itu, ia menepuk-nepuk pelan pipi Seokmin. Merasa gemas sekaligus bahagia.

.

.

Jarum jam terus berdetak nyaring. Hujan sudah tak sederas tadi, sekarang hanya rintik gerimis kecil. Masih ada sisa-sisa kilatan guntur, namun hanya ada kilatannya saja, tak disertai dengan suara yang menggelegar seperti tadi sore.

Seokmin tersenyum manis melihat pria imutnya tengah tertidur lelap di hadapannya. Dia terlihat sangat damai dan begitu polos. Dia benar-benar mirip seperti bayi yang sedang tertidur nyenyak. Hanya dengan melihat wajahnya yang tertidur lelap saja sudah membuat hati Seokmin bahagia, berada dekat dengannya, melihat wajah damainya. Ini sudah melebihi apapun juga, hal yang membuatnya merasa bahagia.

Tangan Seokmin bergerak ke wajah Soonyoung. Dengan gerakan pelan dan sangat hati-hati Seokmin membenarkan helaian poni Soonyoung yang sedikit berantakan. Soonyoung sama sekali tak bergerak, Seokmin kembali tersenyum lebar melihat betapa nyenyaknya Soonyoung tidur.

Terimakasih sudah menjadi alasan untukku tersenyum...

Terimakasih sudah menjadi bagian dari hidupku.. Aku harap aku akan selalu bisa menggenggam tanganmu..

Aku berharap selalu bisa berada di dekatmu ketika kau merasa cemas dan takut.. Aku ingin menjadi orang pertama yang mengulurkan tanganku, dan berkata 'Sudah tidak apa-apa.. Aku di sini.' Memelukmu erat sembari mengusap punggungmu..

Walau masa depan akan menjadi semakin sulit, tapi aku harap kita akan selalu menggenggam tangan satu sama lain, dan tersenyum...

Sekali lagi, Terimakasih.. Terimakasih karena sudah menjadi alasanku untuk tersenyum..

.

.

.

~FIN ~

Addicted: Seoksoon Collection Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang