|| Fireworks 🎆 || Part One

1.2K 100 14
                                    

.

.

From: My Future Husband
Baby, 5 menit lagi aku sampai.

Soonyoung memasukkan ponselnya ke saku mantel tebalnya, ia segera berjalan cepat menuju lemari pakaian, kembali sibuk membenahi penampilannya yang sudah rapih, meraih botol parfum di meja rias kemudian menyemprotkannya ke tubuh, padahal 3 menit yang lalu ia sudah menyemprotkan parfum yang sama namun ia kembali menyemprotkannya bahkan hampir semua isinya Soonyoung habiskan.

Tubuh Soonyoung sudah sangat menyengat bau parfum yang ia beli di Mall bersama Seungkwan beberapa minggu yang lalu, kebetulan waktu itu sedang diskon 75%.

Tak lupa Soonyoung mengoleskan lip balm di bibir mungilnya, udara di luar sedang sangat dingin jadi membuat bibir kering.

Ia kembali melihat menampilannya di depan cermin, lalu tersenyum lebar ke arah cermin menampilkan deretan gigi-gigi kecil menggemaskan.

"Sempurna, Kwon Soonyoung!"
Soonyoung menjentikkan jarinya, menunjuk pantulan diri di cermin. Tersenyum percaya diri.

"Bagaimana mungkin si kuda itu tidak jatuh cinta padamu.... Lihatlah, kau sungguh manis..."
Pujinya pada bayangan dirinya.

Setelah dirasa cukup, Soonyoung segera mematikan lampu kamarnya, berjalan keluar kemudian menutup pintu kamar.

Selesai memakai sepatu, Soonyoung keluar dari unit Apartemennya, tak lupa mengunci pintu. Yap, hari ini ia dan Seokmin sudah memiliki janji menghabiskan malam tahun baru menyaksikan pesta kembang api di dekat sungai Han.

Mereka berdua bahkan sudah merencanakan ini dari jauh-jauh hari, ingin bersama melewati detik-detik pergantian tahun.

Soonyoung setengah berlari menuruni anak tangga, berkali-kali ia melirik jam di tangannya. Takut kalau kekasihnya sampai ia belum tiba di depan gedung Apartemen.

.

.

Soonyoung sudah berdiri di depan gedung Apartemennya, ia menolehkan kepadanya ke kanan dan kiri menunggu kedatangan sang kekasih tercinta, Lee Seokmin.

Dia bilang 5 menit lagi sampai, tapi 10 menit Soonyoung berdiri di depan gedung pria itu tak kunjung muncul batang hidungnya.

"Selalu saja jam karet!"
Gerutu Soonyoung sembari menghentak-hentakkan kakinya. Bukannya apa-apa, udara di luar sangatlah dingin, Soonyoung sudah hampir membeku menunggu Seokmin.

"Apa dia tiba-tiba hilang ingatan dan lupa alamat Apartemenku?"
Gumam Soonyoung berjalan mondar mandir kedinginan. Ia semakin mengeratkan mantel tebalnya guna melindungi dari udara dingin.

"Awas kalau sudah sampai!"

"Sumpah, akan kubuat kepalanya benjol."

Soonyoung masih berjalan mondar mandir seperti cacing kepanasan yang tidak bisa diam barang sebentar. Mulut mungilnya terus saja menyumpah, menggerutu, dan mengoceh tak jelas.

Tiba-tiba sebuah cahaya lampu yang sangat terang menyorot ke arah Soonyoung, membuatnya menyipitkan mata yang memang sudah sipit itu, suara klason yang nyaring terdengar di telinga.

Cahaya lampu itu mati, namun Soonyoung masih bisa mendengar suara mesin mobil menyala.

"Young-ie sayang~ "

Suara menyebalkan yang familiar di telinga Soonyoung terdengar. Seokmin menyembulkan kepalanya dari jendela mobil sembari melambaikan tangan dan tersenyum sangat lebar. Senyum khas kuda andalannya.

Addicted: Seoksoon Collection Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang