|| Sorry... ||

1.5K 138 41
                                    

.

.

Chan sedang asyik bermain ponsel di atas kasur, kaki di luruskan dan punggung bersandar pada kepala ranjang. Berkali-kali ia menoleh ke tempat tidur di sebelahnya dimana lelaki itu sedang tidur-tiduran, tengah asyik bermain ponsel juga.

Sebenarnya ada sesuatu yang ingin Chan tanyakan pada lelaki di ranjang sebelah, tapi ia ragu-ragu untuk bertanya. Takut kalau ia terlalu ikut campur dan ingin tahu urusan orang.

"Hyung...."
Panggilnya ragu.

"Mm.."
Lelaki di sebelah hanya menjawab dengan gumaman, ia tengah asyik bermain game di ponselnya.

"Apa... apa kau masih belum baikan dengan Seokmin Hyung..?"
Tanyanya hati-hati.

"Belum."
Jawab lelaki sipit itu singkat.

Chan meletakkan ponselnya di samping tubuhnya, ia menegakkan duduknya, menghadap Kwon Soonyoung atau lebih dikenal dengan nama panggung Hoshi.
"Ya, cepatlah berbaikan. Kalian membuat suasana menjadi sangat tegang, di dorm, di belakang panggung, kalian tidak pernah saling bicara, berada di dalam satu ruangan pun enggan."

"Seungcheol Hyung sampai tidak bisa berbuat apa-apa, karena ini menyangkut urusan pribadi kalian.."

"Ayolah Hyung, cepat selesaikan masalah kalian. Jangan sampai kalian jadi semakin menjauh dan benang masalahnya bertambah kusut.."
Bujuk si Maknae.

"Dino-ya... "

Soonyoung berhenti bermain ponsel, ia menoleh ke samping menatap member termuda SEVENTEEN itu.

"Sepertinya aku dan Seokmin...."
Soonyoung menggantungkan kalimatnya lama.

Chan menunggu apa yang akan Hyungnya katakan.

Suasana menjadi tegang saat Soonyoung berubah seserius ini, dia yang biasanya berisik dan tidak mau diam, selalu konyol, hobi beraegyo untuk menggoda member lain, kini menjadi orang yang serius, dan lebih pendiam, bicara pun hanya seperlunya. Ini membuat semua member jadi ikut khawatir tapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa, ini masalah pribadi antara Soonyoung dan Seokmin. Hanya mereka yang bisa menyelesaikannya.

"..sepertinya aku dan Seokmin.... lebih baik putus."
Ucap Soonyoung memelan di akhir kalimat. Ada sesuatu yang membuat hatinya sangat sakit, rasanya sangat sulit untuk memaafkan pria yang dicintainya itu. Walaupun hal itu bukanlah sebuah kesengajaan tapi toh mereka pernah melakukan itu di belakang Soonyoung, mereka sama-sama menikmatinya saat itu. Mengingatnya membuat hatinya sakit. Terlalu sakit hingga rasanya sulit untuk bernafas.

"Hyung... pikirkan baik-baik, semua  bisa diselesaikan."

"Lagipula saat itu Wonwoo Hyung bicara saat sedang mabuk berat, kita tidak tahu yang dikatakannya itu benar atau tidak...."
Lanjut Chan mencoba bersikap netral.

"Kau saat itu juga melihat ekspresi Jeonghan Hyung kan? Dia tidak mengatakan apapun, dia tidak bicara sepatah katapun. Dia tidak bilang kalau hal itu tidak benar, atau membela diri. Dia diam."

Chan kehilangan kata-kata, ia sudah tidak bisa bicara apa-apa lagi. Memang benar saat itu Jeonghan diam saja saat Wonwoo membongkar semuanya di depan Soonyoung dan semua member. Dan kediamannya itu membuktikan satu hal. Bahwa semua yang dikatakan Wonwoo saat sedang mabuk itu benar adanya. Rahasia yang coba Seokmin dan Jeonghan sembunyikan dari semua orang, khususnya Soonyoung.

"Itu sudah cukup untuk membuktikan kebenarannya.."

Soonyoung tahu tak ada yang bisa ia salahkan di sini, itu semua memang murni karena pengaruh alkohol. Manusia kadang bersikap seperti hewan jika sudah terpengaruh efek alkohol. Soonyoung tak marah pada Jeonghan, ia juga tak membencinya. Tapi yang membuat Soonyoung marah adalah Seokmin yang mencoba menyembunyikan semua ini darinya, hingga semua terbongkar dari mulut Wonwoo yang saat itu sedang mabuk berat, ia mengatakan apa yang pernah ia lihat.

Addicted: Seoksoon Collection Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang