Zeezee's pov
Dalam bayanganku aku melihat sepasang anak kecil. Aku tak begitu yakin. Tapi mereka berumur sekitar delapan tahun.
"Aku sayang kamu. Kamu sayang aku nggak?"
"Mmm... Gimana ya?"
"Kok mochi ngomong gitu sih? Aku serius."
"Iya-iya. Aku kan cuma bercanda. Aku juga sayang sama jerapah."
"Mama sering bilang sama aku, nanti kalo aku udah besar aku akan nikah sama kamu. Aku jadi suami kamu dan kamu jadi istri aku."
"Oh iya?"
"Mmm... Tapi aku mau tau. Apa kamu mau nikah sama aku?"
"Pasti. Kalo aku nikah sama jerapah, kita bisa main sama-sama setiap hari. Kita juga bisa makan es krim sama-sama. Nanti jerapah harus beliin semua rasa es krim yang ada di toko buat mochi."
"Oke, aku janji. Dan kamu juga janji harus ingat dengan janji kita ini. Oke?"
"Oke."
.-.
"Jerapah, mochi nggak mau pergi. Nggak mau. Pokoknya nggak mau. Mochi mau di sini sama jerapah. Pokoknya mochi nggak mau pergi."
"Mochi, papa mama kamu udah nunggu. Kamu harus pergi sekarang. Nanti ketinggalan pesawat lho. Naik pesawat itu seru banget. Kamu belum pernah kan?"
"Tapi mochi mau disini sama jerapah. Mochi nggak mau pergi."
"Aku janji nanti aku bakal nemuin kamu. Papa mama kita kan sahabatan, nggak mungkin mereka akan putus kontak cuma gara-gara kalian pindah. Nanti kalo papa mama kita ketemu, aku juga bisa ketemu sama kamu."
"Beneran?"
"Iya."
"Jerapah janji?"
"Aku janji sama kamu. Kita pasti ketemu lagi. Dan aku nggak akan lupain kamu."
.-.
"Heh! Jangan berlagak sok! Lo itu cuma cewek rendahan! Gue udah baik sama lo. Dan lo masih nggak mau nerima gue? Apa kurangnya gue, hah?!"
Sakit. Berhenti. Berhenti. Gue mohon jangan sakitin gue.
"Oh, apa gue harus rusak muka cantik lo itu biar nggak ada lagi orang yang mau sama lo? Biar mereka semua jauhin lo karena jijik sama muka lo? Fine."
"Stop!!! Gue mohon stop!!!"
Jangan sakitin gue!
"Apa?! Stop? Lo minta dikasihanin? Nggak. Orang kayak lo nggak bisa dikasihanin. Orang kayak lo cuma tau rasa kalo udah hancur."
"Aaa!!!"
Tolong gue.
.-.
"Aaa!!!"
"Sayang, Zee, kamu kenapa?" Gue bangun karena mimpi buruk itu lagi. Dan gue menemukan wanita ini di samping gue ketika gue buka mata.
"Mama," entah sejak kapan mama ada di rumah. Gue langsung meluk mama. "Ma, Zee takut."
"Nggak, sayang. Mama ada di sini. Kamu nggak perlu takut." Kata-kata mama selalu berhasil membuat gue tenang.
Setelah gue mulai tenang, mama nyuruh gue mandi dan siap-siap karena gue ada kelas hari ini.
Beberapa menit kemudian gue keluar kamar dan turun menuju ruang makan.
"Pagi, sayang." Sapa mama.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cold Princess & The Hot Prince (Completed)
Fanfiction'semua cowok sama aja. Mereka adalah binatang liar nggak bermoral. Dan nggak ada binatang liar nggak bermoral yang pantas bersanding dengan manusia.' - Zeezee 'apa gue termasuk salah satunya?' - Guanlin 'tergantung. Kalo lo punya moral, lo bisa jadi...