Hari-hari Zeezee dan Guanlin lalui bersama.
Terkadang mereka bertemu di akhir pekan untuk melepas rindu karena Guanlin yang telah sibuk dengan tugas akhirnya.
Dan tak terasa ini sudah menjadi tahun terakhir Guanlin menempuh pendidikan di universitasnya.
Semua sudah selesai. Tinggal menunggu jadwalnya untuk sidang di depan semua dosennya yaitu minggu depan.
Sedangkan Zeezee, dia juga mulai sibuk dengan kuliahnya yang semakin menyita waktunya.
Dan hari itu saat kelas selesai, guru Seo menahan gadis itu di kelas.
"Ada yang bisa saya bantu, ma'am?" Tanyanya sopan.
"Zeezee, sayang," panggilnya lembut.
"Begini, saya tau kamu sangat berpotensi dalam jurusan yang kamu ambil. Saya telah melihat potensi itu bahkan sejak kamu menjadi mahasiswi tahun pertama di kelas saya."
"Lalu?"
"Jadi, saya hanya mencoba peruntungan dengan mengirim profil serta foto kamu ke website resmi milik Dior Montaigne. Dan kamu lolos seleksi tahap pertama!"
"Oh ya, ma'am?!" Zeezee sangat senang dilihat dari wajahnya.
Menjadi model untuk Dior Montaigne adalah impiannya sejak lama. Dan kini hal itu terawujud.
Di tengah kebahagiannya terbesit kesedihan akan Guanlin. Apakah dia harus pergi untuk kedua kalinya meninggalkan Guanlin disaat setelah sebelas tahun mereka bertemu lagi.
Terlebih sebentar lagi Guanlin akan menyelesaikan sidangnya.
Tapi ini merupakan hal yang sangat ia nantikan sejak dahulu.
Pada akhirnya Zeezee memutuskan untuk memberi tahu Guanlin saat ia telah menyelesaikan sidangnya.
Hari itu saat makan siang...
"Hey, mochi." Sapa Guanlin yang datang ke fakultas modelling.
"Hey, giraffe."
"Are you okay?" Tanya Guanlin.
Oh, tidak. Guanlin tidak boleh tau tentang ini. Pikirnya.
"No, just something's blowing up in my mind."
Guanlin mempercayai Zeezee maka dari itu ia tidak bertanya lebih jauh.
"Kapan kamu sidang?" Tanya Zeezee.
"Minggu depan. Kamu bisa datang? Temenin aku gitu, semangatin aku."
"Iya. Aku akan datang."
"Thanks, I love you."
Tidak. Ini semakin sulit. Mendengarnya mengucapkan tiga kata itu seraya tersenyum membuat pilihan Zeezee semakin sulit. Namun ia memilih diam dan menahan semuanya sampai waktunya tiba.
.-.
Hari pun berlalu dan hari ini adalah hari dimana Guanlin akan sidang.
"Are you ready?" Zeezee.
"O-oh, I think I'm not." Zeezee melihat Guanlin yang sejak tadi menggerakkan tangannya dan peluh yang membasahi keningnya.
Menyadari hal itu Zeezee menggenggam tangan Guanlin dan mencium bibirnya singkat.
"I know you can pass it. Just relax and stay focus. I'll be right here waiting for you." Zeezee memberikan senyum terbaiknya, berusaha menenangkan Guanlin.
"Okay." Tak lama setelah itu Guanlin memasuki ruang sidang, meninggalkan Zeezee yang menunggu di luar.
"Zee," Rasya yang tiba-tiba datang memanggilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cold Princess & The Hot Prince (Completed)
Fanfiction'semua cowok sama aja. Mereka adalah binatang liar nggak bermoral. Dan nggak ada binatang liar nggak bermoral yang pantas bersanding dengan manusia.' - Zeezee 'apa gue termasuk salah satunya?' - Guanlin 'tergantung. Kalo lo punya moral, lo bisa jadi...