#20

242 16 0
                                    

Pagi itu seorang gadis membuka matanya. Ia mengerjap beberapa kali akibat sinar matahari yang menyilaukan matanya.

Ia terbangun dari posisi berbaringnya. Ia mengedarkan pandangannya ke sekitar, mencoba mencari tahu dimana ia saat ini dan apa yang telah terjadi semalam.

Pandangannya terhenti pada satu titik yang tak jauh dari ranjang tempatnya tidur.

Sofa.

Dan disana terbaring sosok tinggi yang masih terlelap.

Dapat ia pastikan lelaki yang tidur di sofa itu tidak tidur dalam keadaan nyaman karena sofa yang ia tiduri tidak lebih panjang dari panjang tubuhnya sehingga mengharuskan ia menekuk kakinya.

Seulas senyum terbentuk di bibirnya.

Ia bangkit dari ranjang dan menghampiri lelaki itu.

Duduk di sampingnya, ia memperhatikan wajah lelaki bermarga Lai itu seperti itu adalah tontonan yang sayang untuk ditinggalkan.

Kemudian gadis itu mengecup singkat kening lelaki itu sebelum ia berbisik, "thanks."

.-.

"Guan, bangun." Panggil Jihoon.

Yang dipanggil tidak menyahut. Ia masih terpaku dengan alam mimpinya.

"Guan, bangun. Kita mau berenang." Guanlin malah semakin mengeratkan selimutnya.

"Lo nggak mau liat Zeezee pake baju renang?"

Oke, pertanyaan itu cukup untuk membuat seorang Lai Guanlin sepenuhnya tersadar dari mimpi indahnya.

"Apa?! Baju renang?! Nggak boleh!" Guanlin bangkit dari sofa dan hendak bergegas keluar. Jika tangan Jihoon tidak menahannya.

"Eh, cuci muka dulu. Itu ada kotoran di mata lo. Sungai di bibir juga belom di cuci, lo yakin mau ketemu Zeezee?"

Akibat ucapan Jihoon Guanlin segerake kamar mandi mencuci wajahnya. Kemudian ia berganti pakaian dan segera menuju kolam renang.

Di kolam renang...

"Zee!" Serunya. Ia terburu-buru menghampiri Zeezee. Dan tiba-tiba berhenti.

Gadis yang dipanggil hanya menatapnya bingung.

"Kenapa? Lo mau berenang juga?" Zeezee bertanya.

'syukurlah.' Guanlin bicara dalam hati setelah melihat pakaian renang Zeezee.

Gadis itu mengenakan surf suit pendek berlengan panjang.

"Kenapa?"

"Oh!" Guanlin tersadar. "Nggak. Nggak apa-apa."

"Lo takut gue pake bikini?" You got the point, girl.

"Eh?"

"Bukannya lo juga mau liat gue pake bikini, hm?"

"N-nggak kok. Gue bukan cowok mesum."

"Oh iya? Kalo nggak, kenapa muka lo merah?"

Okay, she got him on nerves.

Zeezee mendekati Guanlin. Langkah demi langkah sampai ia berada tepat di depan Guanlin.

Ia menyeret telunjuknya di dada Guanlin, menggodanya. Ia senang melihat wajah gugup Guanlin. Gadis itu benar-benar senang mengerjai Guanlin.

"Tell me right now. You prefer bikini more than a surf suit, right?" Guanlin tak dapat berkutik karena ulah Zeezee.

"Oh, c'mon. It's just two of us in here. Am I rig-" tiba-tiba Zeezee terhentak karena Guanlin yang tiba-tiba menarik pinggulnya, mengikis jarak antara mereka berdua.

The Cold Princess & The Hot Prince (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang