Author's pov
"Zee, lo mau ngapain ke fakultas hukum? Lo kan mau nemenin gue survey resto di Gangnam."
"Mau izin sekaligus pamit."
"Izin? Pamit? Oh. Mau izin sama pacar."
"Nggak, bodoh. Gue cuma mau pamit soalnya kemarin waktu gue pulang duluan dia nungguin 2 jam di depan fakultas gue."
"Iya deh yang sekarang harus izin kemana-mana. Beda sama jomblo ini."
"Apaan sih. Gue juga jomblo, eh, gue single deh. Lo aja yang jomblo." Zeezee menjulurkan lidahnya mengejek Rasya.
"Ribut yuk Zee." Ajak Rasya.
"Sorry, sabeom Rasya. Janji nggak ngulangin lagi." Canda Zeezee.
"Hei," seseorang datang.
"Kak Daniel, ada apa kak?" Tanya Rasya.
"Zee, boleh pinjem Rasya sebentar?" Tanya Daniel.
"Oh, silakan. Gue juga mau ke kelas Guanlin dulu. Ra, gue tinggal ya. Bye." Rasya mengangguk.
Sampai di kelas Guanlin...
Di pintu masuk kelas Guanlin Zeezee berdiri. Melihat ke dalam, mencari Guanlin.
Saat menangkap sosok jerapah yang sedang berdiskusi dengan temannya, Zeezee melambai mencoba mendapatkan atensi lelaki itu.
"Gila! Zeezee melambai ke gue!" Teriak seseorang.
"Zeezee kesini?!" Saut yang lain.
"Njir, gue udah ganteng belom?!" Seketika kelas riuh.
Gadis itu berhasil mendapatkan atensi Guanlin, tapi dengan keributan yang terjadi karena kehadirannya.
Ia tersenyum pada Guanlin, manis. Hal itu tentu saja membuat keriuhan yang seketika meledak.
"Anjirrr! Dia senyum dong!"
"Apaan sih lo?" Guanlin menegur teman di sampingnya lalu berdiri, berjalan menghampiri Zeezee.
"Kenapa? Tumben ke sini."
"Oh, nggak. Cuma mau izin."
"Kemana?"
"Clubbing."
"Hah?! Nggak boleh!" Teriakkan Guanlin mengundang atensi yang semakin banyak terhadap mereka.
"Biasa aja kali. Cuma mau nemenin Rasya ke resto di Gangnam. Dia mau survey makanan."
"Hhh~" Guanlin menghela napas. "Lagian izinnya ke clubbing."
"Ya kali gue mau clubbing. Gue masih gadis baik-baik."
"Iya-iya. Oh, Rasya mana?"
"Tadi ketemu Daniel terus mereka ngobrol."
"Oh. Yaudah, tapi hati-hati ya. Jangan pulang terlalu malem. Kalo udah sampai rumah kasih tau gue. Oke?" Guanlin menepuk puncak kepala Zeezee dan Zeezee tersenyum.
Lalu tangan itu pindah ke pipi gadis itu dan mencubitnya gemas.
"Nah, gitu dong. Senyum. Kan jadi manis."
"Aaa~ ha... Kith..." Protes Zeezee kemudian menekuk wajahnya.
"Maaf-maaf. Yaudah, sana. Ingat ya, jangan terlalu malam."
"Iya. Bye."
Guanlin tersenyum memandang Zeezee yang perlahan menjauh. Setelahnya ia kembali ke tempat duduknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cold Princess & The Hot Prince (Completed)
Fanfiction'semua cowok sama aja. Mereka adalah binatang liar nggak bermoral. Dan nggak ada binatang liar nggak bermoral yang pantas bersanding dengan manusia.' - Zeezee 'apa gue termasuk salah satunya?' - Guanlin 'tergantung. Kalo lo punya moral, lo bisa jadi...