Seorang gadis duduk di tengah sekumpulan lelaki yang membentuk setengah lingkaran.
"Tunggu, jadi orang yang lo maksud, orang yang ngurusin lo selama di rumah sakit itu Zeezee?" Tanya Daniel.
"Yap! Benar sekali." Guanlin.
"Guanlin! Sini gue hajar lo! Lo udah maksa Zanetta buat ngurusin lo kan? Lo ancem dia pake apa hah?" Jisung bersiap-siap memukul Guanlin.
"Eh! Eh! Eh! Sung! Ini rumah sakit dan Guanlin itu pasien!" Peringat Jihoon.
"Dek, sebenarnya apa yang terjadi?" Tanya Minhyun ke Zeezee.
"Dia ketabrak mobil di perjalanan pulang habis ngerjain tugas. Terus dibawa kesini."
"Njir, nih cewek cantik tapi ngomongnya irit parah." Bisik Daehwi ke Woojin.
"Terus kenapa kamu yang jagain dia?"
"Dia anak temen papa dan dia sendiri di Korea. Jadi gue yang jagain."
"Tapi kenapa harus kamu, Zee?" Jisung.
"Karena dia nggak mau dijagain orang lain."
"Bener kata lo, IRIT." Balas Woojin berbisik.
"Irit banget sih ngomongnya." Protes Daehwi.
"Aslinya cerewet kok. Iya kan, mochiku?" Guanlin mendapat tatapan tajam dari Zeezee.
"Gue pulang." Zeezee tiba-tiba bangkit.
"Eh! Eh! Eh~ jangan marah. Aku minta maaf." Rajuk Guanlin.
"Aaa!" Tiba-tiba Guanlin berteriak.
"Guan! Kamu kenapa, hah?! Mana yang sakit?!" Siapa itu? Yap! Itu Zeezee yang khawatir.
"Guan! Jawab! Kepala kamu sakit?!" Zeezee mulai panik.
"Aku panggil dokter ya?" Zeezee berbalik hendak berlari keluar. Tapi tangannya ditarik seseorang.
Ia tertarik dan pada akhirnya jatuh ke dalam rengkuhan sang pemilik tangan.
"Aku nggak butuh dokter. Aku cuma butuh kamu."
"Guanlin! Kamu tuh bener-bener ya! Kamu tau nggak gimana khawatirnya aku karena tingkah kamu barusan? Kenapa kamu selalu buat aku khawatir sih akhir-akhir ini? Aku nggak mau tau pokoknya aku nggak akan jagain kamu kalo tingkah kamu masih kaya' gini." Zeezee melepaskan pelukan Guanlin, memukulnya sekali, lalu menekuk wajahnya.
"Iya-iya. Lagian kamu mau pergi. Apa yang bisa aku lakuin untuk nahan kamu pergi selain cara ini, hm?"
Zeezee masih menekuk wajahnya.
"Aku minta maaf, ya. Janji nggak ulangi lagi. Ya ya ya~" mohon Guanlin.
"Yaudah iya." Akhirnya Zeezee menyerah.
"Aku mau makan ayam."
"Lagi?" Guanlin mengangguk sebagai jawaban.
"Yaudah, aku turun ke bawah. Jangan macem-macem lagi. Awas kalo kamu macem-macem. Aku nggak akan mau nemenin kamu di rumah sakit."
"Iya, mochi."
Zeezee keluar dari ruangan setelah sebelumnya mengambil dompetnya.
Guanlin? Guanlin hanya tersenyum menang memamerkan pada teman-temannya.
"Itu bener Zeezee gue?" Tanya Jisung.
"Dia... Bener Zeezee kan?" Jaehwan.
"Bisa kalian lihat. Itulah dia. Dan dia mochi gue. Bukan Zeezee lo-lo pada." Ucap Guanlin meninggalkan semua orang di ruangan itu tak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cold Princess & The Hot Prince (Completed)
Fanfiction'semua cowok sama aja. Mereka adalah binatang liar nggak bermoral. Dan nggak ada binatang liar nggak bermoral yang pantas bersanding dengan manusia.' - Zeezee 'apa gue termasuk salah satunya?' - Guanlin 'tergantung. Kalo lo punya moral, lo bisa jadi...