#18

263 17 0
                                    

Di salah satu kamar...

"Lo suka Daniel?"

"..." Rasya terdiam mendengar pertanyaan Zeezee.

Di kepalanya muncul beribu pertanyaan tentang apakah Zeezee menyukai Daniel.

"Ra?"

"Oh?" Ia tersadar.

"Gue mau nanya sama lo. Kalo emang lo suka Daniel, gimana caranya lo tau kalo lo suka dia?"

"He?!" Rasya bingung. Semua rasa curiga kalau Zeezee suka Daniel tiba-tiba buyar.

"Ng-nggak! Bukan gitu! Gue cuma mau tau apa yang lo rasain ketika lo tau lo suka sama seseorang."

"Ya Allah, Zee. Gue kira lo nanya itu karena lo suka Daniel."

"What?! No! Mana mungkin gue ngerebut target sahabat gue sendiri."

"Iya-iya. Jadi, siapa pria beruntung yang berhasil mengambil hati sang putri fakultas modelling?"

"Apaan sih lo? Nggak kok. Gue kan cuma nanya." Nada bicaranya sewot.

"Guanlin kan?" Tebak Rasya.

"Hah?! Apaan sih?! Nggak!"

"What's with the high note?"

"No, nothing."

"Hmph," Rasya menghela napas seraya tersenyum. "Kalo udah saatnya lo akan tau, Zee."

Zeezee berbalik menatap Rasya.

"Yaudah, sekarang siap-siap yuk. Sebentar lagi waktu makan malam."

"Oh? Oke."

.-.

Malam itu di ruang makan...

"Menu makan malam hari ini apa?" Tanya Jinyoung.

"Menu makan malam hari ini hampir seluruhnya seafood, tuan." Ucap kepala pelayan yang secara langsung menyajikan makanan.

"Whoa!" Seru Seongwoo dan Sungwoon ketika mereka melihat kepiting saus lada hitam tersaji di depan mereka.

"Apa ini nggak terlalu berlebihan?" Tanya Rasya ke Zeezee pelan, tapi masih bisa didengar Jinyoung.

"Nggak apa-apa kok. Kakak gue yang secara khusus nyiapin ini untuk kalian." Jinyoung.

"Tolong bilang ke kakak lo terima kasih atas makanan dan resort-nya." Ucap Zeezee.

"Jangan sungkan."

"Zee, lo punya adik atau kakak cewek nggak? Sepupu gitu." Tanya Seongwoo.

"Kenapa Ong?" Tanya Woojin.

"Kan bisa digebet. Lagian Zeezee udah diembat Guanlin."

"Iya juga." Setuju Sungwoon.

"Aish, anak-anak ini! Makan aja. Nggak usah ribut." Mihyun mulai kesal.

"Iya, kak." Seongwoo dan Sungwoon tertunduk.

"Tunggu. Kalian selalu manggil Minhyun pake sebutan 'kak', kok ke gue nggak pernah?" Jisung.

"Karena kak Minhyun pantes dipanggil 'kak' dan dihormatin." Jawab Daehwi polos.

"Terus gue nggak pantes gitu?" Jisung mulai naik darah.

"Gue nggak ngomong."

Tiba-tiba suara tawa terdengar. Suara itu membuat semua orang diam dan memandang sumber suara.

Itu Zeezee yang tertawa.

"Ng... Zee," panggil Jisung.

"Ya?" Zeezee masih sedikit tertawa.

The Cold Princess & The Hot Prince (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang