#21

261 19 2
                                    

Seharusnya ini adalah hari libur, tapi banyak mahasiswa yang masih masuk untuk setoran kekurangan nilai.

Berbeda dengan Guanlin. Ia justru masuk kuliah karena menarik mata kuliah yang seharusnya dipelajarinya tahun depan.

'biar lulus lebih cepet'. Itu adalah alasan Guanlin jika ditanya alasannya.

Dan hari ini ia sekelas dengan Daniel.

"Niel, gue pinjem Rasya ya." Ijin Guanlin saat kelas selesai.

"Apa? Lo seneng banget minjem Rasya. Dulu gue bolehin karena gue belom ada hubungan apa-apa sama dia. Tapi sekarang dia pacar gue. Gue berhak ngelarang lo ketemu Rasya."

"Bukan gitu. Gue mau minta tolong dia untuk bawa Zeezee ke depan stage waktu gue main gitar di pensi nanti."

"Lo mau tampil?" Guanlin mengangguk sebagai jawaban.

"Gue mau nyanyi lagu buat Zeezee. Gue mau memperjelas hubungan dia dan gue. Ya kali gue di HTS-in terus. Biar cepet nikah gue."

"Anjir! Tujuan lo, Lin. Pacarin aja dulu."

"Nggak. Gue mau langsung nikah. Pacaran nanti setelah nikah. Kan enak, bisa ngapa-ngapain. Kalo masih pacaran ada batasnya, nggak enak."

"Ternyata bener yang dibilang Zeezee. Mesum lo. Mikir pake otak, bodoh. Tujuan lo itu loh. Nggak biasa." Daniel menoyor kepala Guanlin. "Tapi bagus juga ide lo."

Guanlin nyengir.

"Yaudah. Boleh lah. Inget! Jangan macem-macem lo sama Rasya. Ntar gue minta anak-anak untuk bantu lo."

"Oke. Gue ke fakultas Rasya dulu."

Di fakultas culinary...

"Ra," Guanlin manggil Rasya.

"Eh, kak Guanlin. Ngapain lo kesini?"

"Gue mau minta tolong." Guanlin tersenyum penuh arti.

Rasya memandang Guanlin bingung.

.-.

Hari itu pensi SIU digelar di aula gedung utama universitas tersebut. Alasannya sederhana, karena aula gedung utama adalah aula terbesar. Ukurannya hampir menyamai lapangan American football.

Banyak orang yang datang untuk menyaksikan. Bahkan ada juga yang dari universitas lain.

Apalagi alasan mereka jika bukan para cogan dan cecan SIU yang akan tampil dalam perhelatan itu.

Selain itu memang karena acara pensi yang digelar tiap tahun di SIU itu adalah pentas seni terbaik dari tahun ke tahun.

"Ra, lo ngapain narik gue kesini? Masih banyak kursi kosong di belakang. Lo mau berdiri di sini?" Zeezee bertanya karena Rasya menariknya mendekati panggung.

"Udah diem dan tonton aja. Sebentar lagi kak Guanlin tampil."

"Huh? Guanlin?"

Seorang laki-laki dan seorang perempuan menaiki panggung. Sepertinya mereka adalah pembawa acara dari acara pentas seni ini.

"Selamat malam semuanya!" Sapa laki-laki itu.

"Kalian pasti udah nggak sabar kan untuk menyaksikan penampilan-penampilan dalam acara tahunan Seoul International University ini?" Suara gemuruh terdengar.

"Apalagi kalau yang tampil adalah para cogan dan cecan SIU. Terutama sebelas lelaki tampan yang terkenal dari berbagai fakultas di SIU." Lagi-lagi gemuruh terdengar dan kali ini lebih keras dari sebelumnya.

"Sebagai pembuka, mari kita sambut..." Dan seterusnya.

Jujur saja itu membuat Zeezee bosan.

Oke, Zeezee akui bahwa saat teman-teman Guanlin tampil itu bisa sedikit menghiburnya. Apalagi saat Jaehwan, Jihoon, dan Jinyoung nyanyi. Suara mereka sangat merdu.

The Cold Princess & The Hot Prince (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang