Suasana sekitar setelah aku turun dari dalam bus relatif ramai. Hal ini wajar saja jika mengingat aku tadi turun satu halte lebih cepat dari yang seharusnya.
[Selamat datang di Taman Indah]
Tulisan besar dengan font melengkung itu adalah hal pertama yang kulihat setelah keluar dari halte bus ini. Entah kenapa meskipun sekarang masih lumayan pagi tapi di sana ada banyak sekali orang berkumpul. Tanpa memperdulikannya, aku tetap melanjutkan perjalananku kesekolah yang masih tersisa 500 m lagi.
Karena perjalananku kesekolah searah dengan letak Taman Indah itu, maka aku secara tidak sengaja mendengar suara musik yang cukup kencang yang keluar dari speaker taman itu. Setelah kuteliti, sepertinya musik yang keluar dari taman itu adalah musik yang biasanya di putar untuk mengiringi sebuah senam.
"Oh.. sepertinya di sana sedang ramai karena ada acara senam pagi" gumamku pelan.
Inilah yang dinamakan godaan. Salah satu sifat alami manusia yaitu mudah tergoda.
Aku pun penasaran lalu memutuskan untuk mencoba mendekati sumber suara tersebut. Ternyata sesampainya disana..
[Alaamak!!]
Wow senamnya.. sangat enerjik sekali! Aku bahkan sampai bisa melihat bokong dan dada rambut dari para gadis pesenam cantik itu naik turun karena variasi gerakan senamnya. Lebih-lebih kebanyakan dari mereka masih terlihat muda. Tapi tunggu sebentar...
"Whoa.. Bukannya baju itu terlalu ketat untuk di pakai senam, mbak?" celetukku historis.
"Dan baju yang basah karena keringat itu.. Ohh.. entah kenapa semakin membuatku terpesona dan... "
[Arrghh]
"Tidak.. tidak. Aku tidak punya waktu untuk melakukan hal semacam ini" ucapku sambil menggeleng-gelengkan kepala.
Sial.. aku benar-benar tergoda tadi. Aku harus segera sadar dan kembali melanjutkan perjalananku ke sekolah karena kalau tidak aku nanti pasti akan terlambat.
Baiklah bagaimana jika sekarang aku fokus untuk menenangkan diri terlebih dahulu?
[Haaah]
Aku menarik nafas panjang dan menghembuskannya. Aku pun berusaha mengatur pernafasanku agar stabil. Setidaknya mengatur pernafasan selama 1 menit dapat membuat kondisi tubuh kita menjadi lebih tenang. Ini adalah sedikit pengetahuan yang kuketahui dari membaca buku.
Setelah diriku menjadi lebih tenang aku mulai melangkahkan kakiku untuk berjalan menuju sekolahku dan melupakan pemandangan mesum senam ditaman itu.
Jika mengacu pada jarak yang tertera pada peta ketika aku berada di halte bus tadi, jarakku dari posisiku sekarang untuk sampai di sekolahku tersisa sekitar 500 m lagi.
Hm.. Baiklah mumpung aku sedang dalam posisi berjalan bagaimana jika aku mencoba membaca buku dalam posisi berjalan seperti yang biasa di lakukan oleh mbak kawai-san? Meskipun aku sedikit ragu, tapi tidak ada salahnya bagiku untuk berani mencoba. Kau pasti bisa, Aldini!
Aku pun kemudian mengeluarkan buku kecil yang kusimpan disaku jas sekolahku, membukanya dan lalu mulai membacanya sambil tetap berjalan.
Langkah pertama.. sukses, langkah kedua.. sukses dan langkah berikutnya.. sukses..
[Yeah.. Haha]
"Sepertinya aku telah berhasil meniru mbak kawai-san" cetusku dengan ekspresi gembira".
Tetapi kegembiraanku tak berlangsung lama karena sepertinya aku kembali mengalami kesialan (lagi).
[JLEB]
"anj** dah" cetusku kesakitan.
Saking fokusnya aku membaca buku, aku pun menjadi terlena dan mulai lupa memperhatikan langkah kakiku. Ternyata kaki kiriku tersandung ke lubang jalan dan membuat tubuhku hilang keseimbangan dan jatuh ke comberan kotor yang sedang tidak berair itu.
"SIAL .. SIAL .. SIAL!"
Biar aku beritahu, jika kau berada dalam kondisi seperti ini pakaian yang kotor atau bau busuk yang menyengat bukanlah sesuatu yang harus kau khawatirkan tapi perasaan malulah yang sebenarnya patut kau khawatirkan. Hal Ini hanya berlaku bagi orang-orang yang masih berpikiran waras sepertiku.
Aku pun dengan cepat kembali berdiri dan mengecek kotoran yang melekat pada pakaianku.
[Hehe]
Perlu kau ketahui, aku sudah siap siaga apabila terjadi sesuatu seperti kondisiku saat ini. Aku sudah mempersiapkan sapu tangan untuk membersihkan bekas kotoran yang melekat pada tubuhku dan parfum untuk menghilangkan bau busuk pada diriku. Setelah merasa cukup, aku pun kembali berjalan.
"Baiklah.. sepertinya semuanya sudah kembali normal dan aku masih tetap ganteng saja.. Haha" ucapku dengan senangnya.
Aku adalah seorang lelaki sejati. Langsung menyerah setelah percobaan pertama bukanlah gayaku. Gagal sekali bukanlah suatu masalah besar bagiku. Dan aku adalah tipe orang yang menganggap sebuah kegagalan sebagai langkah awal menuju kesuksesan.
Baiklah, kalau begitu bagaimana jika aku mencoba kembali? Aku yakin kali ini aku bisa melakukannya. Percobaan pertama tadi itu mungkin aku hanya sial saja.
Sebelum mencobanya kembali, kali ini aku benar-benar memastikan tidak ada lobang atau hal penganggu lainnya. Sip. Tidak ada lobang, jalan mulus, tidak banyak orang yang terlihat, tidak ada mobil atau kendaraan lain yang sedang terpakir. Yosh.. sepertinya kali ini aku akan berhasil.
Langkah pertama.. sukses, langkah kedua.. sukses dan langkah berikutnya.. sukses..
"Haha.. Benar-benar. Aku hanya sial saja sebelumnya. Lihat.. kali ini aku benar-benar berha---".
[JLEB]
Aku terjatuh (lagi).
KAMU SEDANG MEMBACA
Pangeran Mesum yang Kutu Buku
Novela Juvenil"Aku mencintaimu.. jadi tolong jadilah pacarku" "Maaf.. Aku tidak bisa" Terdengar klise bukan? Tapi bagi Aldini, klise atau tidak bukanlah perkara yang penting. Baginya hal yang lebih patut dia khawatirkan yaitu "Dimana cewek itu berada sekarang?"...