Chapter 33 | Firework

3.3K 176 9
                                    

Kamu seperti langit di atas sana. Tampak dekat namun tak bisa ku jangkau.

-Dara Fradella-

Dara melebarkan senyumnya. Memperlihatkan deretan gigi putihnya. "Kamu duduk aja dulu. Aku mau siapin minuman buat kamu."

Dara hendak berbalik tapi Alex mencegahnya. Alex menarik Dara dan menyuruhnya duduk di kursi teras. Sementara Alex mengambil duduk di sampingnya. Alex mengamati wajah pucat Dara. Ia menyentuh dahi gadis itu. Mengecek apakah suhu tubuhnya tinggi.

"Kamu nggak demam. Tapi wajah kamu pucat banget."

Dara menurunkan tangan Alex. "Aku nggak papa kok."

Alex menyunggingkan senyum lebarnya. "Aku bawain banyak buah buat kamu."

Alex mulai mengeluarkan satu per satu buah-buahan itu dari dalam kantong plastik sebelum Dara menggenggam tangan Alex. Menghentikan aktivitas cowok itu.

Menatap intens Alex masih dengan senyum manisnya. "Alex, boleh aku minta sesuatu dari kamu?"

"Hm?"

"Aku pengen kita besok habisin waktu berdua seharian. Gimana? Kamu mau kan?"

Alex terkekeh pelan. "Ya ampun, Ra. Aku kira kamu bakalan minta apa." Alex menyentuh sisi wajah Dara lembut. "Oke. Tapi sebelum kita habisin waktu berdua, kamu harus nonton pertandingan aku besok. Gimana?"

Dara menyatukan jari telunjuk dan jempolnya. "Oke!"

Esok harinya, Dara tiba di area sekolah tempat pertandingan berlangsung. Ia dengan mengenakan rok floral selutut dan rambut panjang yang biasa ia ikat tergerai begitu saja. Menambah kesan cantik dari seorang Dara.

Dara mengambil duduk di tengah tribun penonton. Keadaan di sana sangat ramai. Beberapa penonton membawa spanduk untuk mendukung sekolah masing-masing. Ada juga yang membawa drum dan toa guna menyemangati para pemain basket.

Mata Dara menjelajahi seluruh sudut gedung olahraga indoor itu. Matanya kemudian tercekat pada sosok yang tengah memasuki lapangan bersama timnya. Sosok itu memakai baju basketnya dengan sebuah kain merah melingkar di lengan berototnya, menandakan bahwa ia adalah kapten timnya.

Dara menaikkan sudut bibirnya ketika matanya bertemu dengan mata teduh cowok itu. Alex membalas senyum Dara sama lebarnya. Dara melambaikan tangannya lalu mengepalkannya di udara. Menyemangati Alex dengan berkata 'Fighting' tanpa mengeluarkan suara. Alex tampak mengangguk samar.

Pertandingan akan dimulai. Wasit tampak memasuki lapangan. Memberikan arahan pada para pemain sebelum membunyikan peluit tanda pertandingan dimulai.

Tim Alex memimpin pertandingan. Dan sebagian besar Alex lah yang memasukkan bola itu ke dalam ring.
Dara terus menyunggingkan senyum manisnya. Apalagi saat Alex berhasil mencetak skor, Dara tanpa malu lagi meneriakkan nama Alex sekencang mungkin. Alex menpleh ke arah Dara lalu tersenyum bangga. Dara mengacungkan kedua jempolnya tinggi-tinggi.

Pertandingan berakhir. Tim Alex memenangkan pertandingan. Dara menunggu kedatangan Alex di parkiran mobil. Ia menyandarkan punggungnya di badan mobilnya. Sesekali ia melirik arlojinya lalu menghembuskan napas lewat mulut.

DARA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang