"Kim Jungkook." Jawabnya sambil tersenyum menampakkan gigi kelincinya.
Brukk
Yoongi dan Seokjin kembali terbelalak saat anak dihadapan mereka itu terkulai lemas dan berakhir dengan tidak sadarkan diri di tangan Yoongi.
Sudah dibilang jika Jungkook mendapat serangan ia akan merasa sangat lelah? Ya, itulah yang terjadi.
"Hei nak, bangunlah.." Kata Yoongi sambil menepuk pipi Jungkook pelan. Namun Seokjin menghentikannya.
"Biarkan saja. Dia butuh istirahat." Kata Seokjin. Yoongi menurut saja, disinikan yang lebih tau itu Seokjin.
"Jadi hyung, apa yang harus kita lakukan?"
Benar juga.
Apa yang harus mereka lakukan sekarang?
Seokjin dan Yoongi saling pandang. Karena sang kakak tidak kunjung menjawab, Yoongi kembali mengalihkan pandangannya pada wajah bocah yang terlihat sangat kecil dan menggemaskan didalam rengkuhan tangannya.
Mereka tidak akan setega itu untuk meninggalkan bocah yang hampir kehilangan nyawanya sendirian apalagi mereka belum mengetahui apapun selain nama anak ini. Dan mereka--
"Astaga, Jungkook!!"
..cukup terkejut mendengar suara yang berasal dari belakang. Saat berbalik, tampak seorang pemuda yang tengah mengatur nafasnya dan wajahnya terlihat sangat khawatir.
Seokjin dan Yoongi saling pandang, lagi.
"Apa kau keluarganya?" Tanya Seokjin kemudian.
"Ne. Aku kakaknya." Kata pemuda yang kita sebut sebagai Taehyung dengan wajah yang masih terlihat panik. Ia berjongkok dihadapan Yoongi, untuk melihat keadaan bocah yang ada di dekapan pria pucat itu.
Oh Tuhan, adikku..
"Ah, tadi dia mendapat serangan. Dia sudah meminum obatnya dan sekarang sudah baik-baik saja." Kata Seokjin terlihat tenang. Taehyung sedikit menghembuskan napasnya lega. Tapi saat ia menyadari sekujur luka ditubuh sang adik, ia tidak bisa untuk kembali tidak khawatir.
Yoongi menyadari itu.
"Dia baik-baik saja. Tadi ada yang memukulinya namun aku sudah mengurus anak-anak itu." Kata Yoongi. Dan jujur Taehyung baru menyadari bahwa sang adik berada di pangkuan pemuda itu. Park Yoongi.
Oke, sekarang Taehyung tidak tahu harus bersikap seperti apa.
Bayangkan, saat ini ia sedang berhadapan dengan detektif yang katanya legendaris itu."Emm, terima kasih sudah menolong adikku Yoongi-ssi dan.." Taehyung melirik Seokjin.
"Park Seokjin." Kata Seokjin sambil tersenyum. Itu hal wajar, Seokjin tahu bahwa sang adik lebih dikenal daripada dirinya. Lagipula, Seokjin tidak ingin menjadi setenar sang adik.
"Ah iya. Sekali lagi terima kasih karena telah menolong adikku."
"Itu sudah kewajiban untuk saling tolong menolong. Omong-omong bagaimana kau akan membawanya pulang?" Tanya Seokjin lagi.
"Emm, ibuku menunggu di sana." Tunjuk Taehyung pada sebuah mobil yang ternyata terparkir dibelakang mobil Park bersaudara.
"Ahh, kalau begitu sebaiknya kau membawanya pulang. Ia harus banyak beristirahat." Setelah mendengar ucapan Seokjin, Yoongi berdiri masih dengan Jungkook yang tertidur didekapannya. Ia membawa tubuh bocah itu menuju mobil yang ditunjuk Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost
FanfictionI'm happy in my sadness. -Jungkook- If there's a chance, i'll catch you. I'm running, it's starting. -Yoongi- If you're not here, I'm just a corpse. So how can i breathe? It hurts. I always cry. -Jimin- If I could turn back time, I want to be the gr...