Kembali pada hari-hari biasa dimana Jungkook akan terbangun dengan lengan seseorang yang mendekapnya dengan erat, melindunginya dari mimpi buruk sialan yang biasa akan datang saat ia memejamkan mata pada malam panjang tertentu.
Kali ini, hanya mengerjapkan matanya pelan dengan mengantuk. Masih malas untuk bangun padahal jam di atas nakas sudah menunjukkan pukul 7.30, tapi toh bukan masalah. Ini sudah libur semester omong-omong.
Jungkook semakin menengelamkan diri pada dekapan sang kakak yang membuat ia nyaman. Hendak menutup matanya lagi sampai kenop pintu terbuka dan itu mengagalkan rencananya untuk kembali mengarungi dunia mimpi.
"Selamat pagi boys! Ayo bangun!" Kata wanita yang baru masuk dengan cerianya sambil membuka tirai gorden, membiarkan kehangatan sinar matahari di awal musim semi masuk dan menerpa wajah putra-putranya. Taehyung merengut, sementara Jungkook sudah terbangun dan mencoba untuk melepaskan diri dari pelukan sang kakak yang kelewat erat.
"Lima menit lagi eomma.." Kata yang lebih tua sambil meringkukkan tubuhnya seperti bola sesaat setelah Jungkook berhasil melepaskan diri darinya.
Hyunra hanya berdecak sambil geleng-geleng kepala. Ia lalu beralih menatap anak bungsunya yang duduk di pinggir kasur, masih belum sadar sepenuhnya.
"Cha, Kookie mandi dulu ne? Hari ini Kookie ada jadwal terapi, jadi--"
Perkataan Hyunra terhenti saat putra sulungnya tiba-tiba bangun lalu turun dari tempat tidur. Ia mengernyit, begitu pun dengan Jungkook.
"Yeayy!! Jungkookie ayo mandi, kita harus cepat!!"
Ini adalah hal yang membingungkan. Yang akan menjalani terapi adalah Jungkook, tapi mengapa yang selalu bersemangat adalah Taehyung? Sampai saat ini Hyunra belum mengetahui alasannya. Tadi pemuda itu terlihat akan tetap melanjutkan tidurnya sampai nanti siang. Tapi sekarang ia sudah menyeret Jungkook menuju kamar mandi.
Tapi langkahnya terhenti saat sudah berada di ambang pintu kamar mandi. Membuat Jungkook dan Hyunra kembali mengernyit. Apa lagi sih?
"Tae--"
"Wahh!!! Jungkookie saengil chukhae!!" Taehyung memeluk Jungkook yang mematung dengan wajah bingungnya.
Sementara sang ibu beralih melihat kalender dan tersenyum sesaat setelahnya. Astaga, bagaimana ia bisa melupakan hari ulang tahun putra bungsunya. Hyunra menghampiri kedua putranya yang masih berpelukan lalu ikut memeluk mereka.
"Wah selamat ulang tahun sayang. Maaf eomma melupakan hari ulang tahunmu." Katanya lalu mengecup kening si bungsu. Membuat si sulung merengut.
"Eomma! Tae juga mau di cium!" Katanya manja. Hyunra terkekeh lalu mengecup kening si sulung yang membuat empunya tersenyum lebar.
"Nah, sekarang mandi, lalu setelah terapi nanti kita akan membeli kue. Nanti Jungkookie bisa mengundang Yugyeom juga. Bagaimana?"
Dua anak itu mengganguk semangat.
"Eum!"
Setelahnya wanita itu dapat mendengar suara dari kamar mandi seperti Taetae hyung jangan menyiramku! Atau Hyung jangan menumpahkan semua sabunnya! Dan akan ada suara tawa setelahnya.
Ya, memang seperti itu keseharian kedua bocah kesayangannya.
.
.
.
.
.
.Tepat pukul delapan, Park Seokjin membuka matanya dan perlahan-lahan duduk di sisi tempat tidur. Tidak ingin menggangu dua orang lainnya yang masih terlelap sambil berpelukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost
FanfictionI'm happy in my sadness. -Jungkook- If there's a chance, i'll catch you. I'm running, it's starting. -Yoongi- If you're not here, I'm just a corpse. So how can i breathe? It hurts. I always cry. -Jimin- If I could turn back time, I want to be the gr...