Ya, seperti yang dikatakan sebelumnya, seorang Park Yoongi juga ternyata mempunyai keinginan untuk memiliki keluarganya sendiri.
Pada awalnya, ia sama sekali tidak berpikir tentang hal seperti itu. Dunia Yoongi hanya berotasi pada pistol, kopi dan kasur. Dan juga keluarganya tentu saja.
Tapi kemudian, ketika perubahan besar itu terjadi dalam hidup Yoongi, ia bertemu dengan wanita itu.
His first love.
.
.
.
.
.
."Kenapa dia ada disini?"
"Bukankah itu detektif Park?"
"Kenapa aku tidak pernah melihatnya dua tahun ini?"
"Astaga, mengapa ia bertambah tampan..!"
Dengan balutan kemeja berwarna putih, jas berwarna dongker dengan celana kain yang berwarna senada. Rambut yang biasanya tidak begitu di perhatikan tatanannya, sekarang terlihat begitu rapi dan memperlihatkan dahi. Pemuda itu terlihat begitu fresh.
Park Yoongi tidak peduli dengan semua bisik-bisik itu. Dia tetap berjalan dengan pandangan lurus ke depan. Yoongi biasa saja, tetapi banyak yang berdecak kagum karena biarpun Yoongi hanya berjalan dengan satu tangan di saku celana, tetapi pemuda itu terlihat begitu arogan, angkuh dan... seksi?
Oke, berterima kasihlah kepada ibunya yang sampai-sampai memanggil penata rias ke rumah hanya untuk mengurus Yoongi di hari pertama pemuda itu bekerja.
Beberapa petinggi perusahaan yang lain dan beberapa pengawal mengikutinya dari belakang. Ketika Yoongi lewat di depan pegawai lainnya, mereka semua otomatis membungkuk hormat.
"Ini jadwal perdanamu, tuan Park." Hoseok tiba-tiba muncul entah darimana dan memperlihatkan sebuah map kepada Yoongi.
"Berhenti memanggilku seperti itu." Kata Yoongi datar, mengambil map dari tangan Hoseok yang terkekeh sambil terus berjalan.
"Pagi ini ada pertemuan dengan wakil perusahaan dari Cina, lalu makan siang dengan CEO dari perusahaan yang akan bekerja sama dengan kita sekaligus penandatangan kontrak, lalu meeting dengan--"
"Ayolah, ini hari pertamaku. Haruskah jadwalnya seperti itu?!" Yoongi protes. Sungguh, ia masih mengantuk! Sebenarnya Yoongi tidak rela meninggalkan kasurnya jika saja ibunya, Jimin dan Jungkook tidak masuk ke kamar dan membuat keributan. Tiga orang itu sangat bersemangat pada hari pertama Yoongi bekerja.
Padahal Yoongi baru tiba dirumah sekitar 3 hari yang lalu. Yoongi masih butuh istirahat setelah menempuh perjalanan melelahkan dari California.
Tunggu, apa yang ia lakukan disana?
Park Yoongi pergi jauh ke California untuk menempuh pendidikan, saudara-saudara. Setelah kejadian 2 tahun lalu, Yoongi memutuskan untuk menuruti permintaan ayahnya, yaitu menjadi penerus perusahaan. Ya walaupun itu sebenarnya bukan bidang Yoongi. Tapi daripada dia tidak ada kerjaan.. iya kan?
Oke, kembali pada rombongan Yoongi yang saat ini sudah berada didepan lift. Yoongi dan Hoseok masuk ke lift khusus, sedangkan pengawal dan pekerja yang lain menaiki lift yang lain.
"Tentu saja harus seperti itu hyung. Sebenarnya aku sudah menguranginya dengan mengundur jadwal yang lain, kau harusnya bersyukur." Kata Hoseok sombong. Yoongi hanya memasang wajah datarnya lalu mengembalikan map itu ke tangan Hoseok.
"Kau menyebalkan."
Ting!
Pintu lift terbuka, Yoongi hendak melangkah keluar tapi ia malah merasa telah menabrak sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost
FanfictionI'm happy in my sadness. -Jungkook- If there's a chance, i'll catch you. I'm running, it's starting. -Yoongi- If you're not here, I'm just a corpse. So how can i breathe? It hurts. I always cry. -Jimin- If I could turn back time, I want to be the gr...