23. Brother

5.9K 707 68
                                    




Kim Jungkook tersentak saat merasakan sebuah lengan memeluk bahunya, juga saat seseorang mendudukkan diri disampingnya.

"Hei, apa yang kau lakukan disaat cuaca dingin begini?" Sapa Yoongi lembut. Jungkook menoleh dan tersenyum kecil. Ahh, ia bisa bertemu idolanya lagi.

"T-tidak ada. Aku hanya tidak bisa tidur.." Jawab Jungkook. Ia sedikit merutuki suaranya yang bergetar karena kedinginan. Dan Yoongi menyadari itu.

"Tidak bisa tidur apanya? Kau hampir tercebur ke bawah karena mengantuk tadi." Yoongi melepas jaket yang ia gunakan, menyampirkannya di bahu Jungkook.

"Nanti.. kau dingin hyung.." Kata Jungkook pelan, masih dengan getaran disuaranya.

"Tidak masalah. Yang penting fans ku ini baik-baik saja." Jungkook tertawa kecil hingga terbatuk, Yoongi mengelus punggung anak itu.

"Kau baik-baik saja kan?" Yoongi tau itu pertanyaan bodoh. Sebenarnya Yoongi sudah mengikuti Jungkook ke tempat ini sejak tadi. Mengawasinya dari jarak yang lumayan jauh. Yoongi tentu melihat Jungkook menangis tadi, Yoongi juga melihat Jungkook yang terlihat begitu lemas dan akan tertidur, makanya ia menghampiri anak itu.

Dan keadaan Jungkook tentu tidak baik-baik saja. Tubuhnya bergetar, wajahnya pucat dan warna bibirnya terlihat memudar. Yoongi ingat, Namjoon pernah memberitahukan padanya bahwa Jungkook tidak tahan dengan dingin. Apalagi ini sudah memasuki musim gugur.

"A-aku baik.. Terima kasih sudah mau duduk disampingku hyung. Aku penggemarmu.." Yoongi semakin merapatkan tubuhnya dan tubuh Jungkook. Anak ini sepertinya mulai meracau.


"Iya. Aku senang memiliki penggemar."



Selanjutnya hening mendominasi diantara mereka. Jungkook mengarahkan pandangnya ke depan, melihat matahari yang sudah semakin naik. Sementara Yoongi, ia juga melakukan hal yang sama, hanya saja ia sesekali melirik kearah Jungkook.


"Apa kau ingin tidur?" Tanya Yoongi setelah hening yang cukup lama. Ia bertanya seperti itu karena Jungkook terlihat mengatupkan matanya sayu, terlihat sangat lelah dan mengantuk.

"Aku.. aku tidak ingin melewatkan momen dengan idolaku.." Jungkook berkata dengan mata yang ia pejamkan, kepalanya terasa pusing.

"Tidak apa-apa." Yoongi menarik kepala Jungkook, membuat anak itu menyandar di bahunya. Jungkook sudah tidak memiliki tenaga lagi untuk mempertanyakan tindakan pemuda pucat itu.


"Kau tau hyung.. a-aku pernah lompat dari sini.." Jungkook terkekeh kecil, seakan itu adalah hal yang lucu. Matanya terus terpejam, jadi ia tidak melihat Yoongi yang sudah membulatkan matanya tidak percaya.

"Apa.. maksudmu?" Tanya Yoongi masih dengan keterkejutannya. Apa ini? Namjoon bahkan belum pernah memberitahu hal ini padanya. Yoongi sebenarnya tau karena ia mendengar Jungkook di rooftop waktu itu, tapi ia tidak menyangka kalau tempatnya disini. Untuk beberapa saat, Jungkook hanya diam. Dan Yoongi dengan sabar menunggu Jungkook untuk berbicara lagi.

"Orang jahat itu mengejarku sampai kesini hyung.. Semuanya terasa sakit, jadi aku lompat saja.." Jungkook kembali terkekeh, sementara Yoongi terlihat berusaha untuk mengontrol emosinya. Rasanya Yoongi sangat ingin untuk memberi sejuta pertanyaan di kepalanya, mengintrogasi Jungkook sampai ia puas. Tapi Yoongi tau keadaan Jungkook sedang tidak baik saat ini.

Lagipula, Yoongi sudah menantikan momen ini. Dimana ia bisa dekat dengan adiknya lagi. Adik yang Yoongi rindukan. Jadi biarkan Yoongi menikmati momen ini tanpa memikirkan masa lalu.


Lost Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang