"Ya Tuhan! Namjoon hyung! Apa ini?!" Pekik Jungkook saat ia melangkah keluar dari pintu rumahnya. Mata bulatnya terlihat membesar seperti akan keluar.
Yang dipanggil namanya berbalik dengan kernyitan di dahi.
"Ini? Mobil." Balas Namjoon masih terlihat heran.
"T-tapi.. Kau mencurinya ya?!" Tuduh Jungkook. Oh, ternyata bocah kecil ini kaget juga melihat Lamborghini milik Namjoon. Pemuda berlesung pipi itu terkekeh, sementara Taehyung terlihat mulai merangkul Jungkook.
"Asal kau tau Jungkookie, Namjoon hyung ini seorang bandar.." bisik Taehyung. Entah bisa dibilang bisikan atau tidak karena Namjoon mendengarnya.
"Bocah tengik! Aku bukan orang seperti itu." Namjoon melayangkan jitakannya di kepala Taehyung, membuat anak itu mengaduh.
"Oke boys, let's go!" Pekik Namjoon kemudian sambil memakai kacamata hitamnya dan berjalan menuju mobil. Taehyung dan Jungkook saling pandang dengan wajah yang, hmm.. Entahlah.
Tiga orang bermarga Kim itu berjalan disepanjang koridor rumah sakit yang sepi. Ya sepi tentu saja, ini kan bagian VVIP.
Yang tertua berjalan paling depan, terlihat tenang dengan keranjang buah di tangan kanannya. Di belakangnya, ada Taehyung yang terlihat gelisah dan Jungkook yang terlihat biasa-biasa saja.
"Selamat pagi." Sapa Namjoon pada dua orang pengawal yang berdiri di depan sebuah pintu kamar. Dua pengawal itu terlihat berpandangan.
"Maaf tapi kalian siapa?" Tanya salah satu pengawal itu dengan tatapan mengintimidasi.
Namjoon mengeluarkan dompetnya dari saku celana, mengeluarkan sebuah kartu berwarna ke-emasan. Memberikannya pada pengawal yang bertanya tadi. Dibelakangnya Taehyung dan Jungkook saling berpandangan, kartu apa itu?
Kedua pengawal itu sedikit terkejut, namun setelahnya mereka memberi jalan.
"Silahkan masuk tuan." Disertai bungkukkan hormat tentu saja. Namjoon tersenyum lagi lalu membuka pintu. Jungkook dan Taehyung mengekor dibelakangnya, masih terlihat bingung.
Oke, kartu itu sebenarnya Namjoon dapat dari Yoongi. Awalnya Namjoon tidak tau apa fungsinya, itu salah Yoongi juga yang tidak menjelaskan apapun. Tapi di kartu itu tertulis Family guest, dan terdapat nama Namjoon disana, juga identitas Namjoon sebagai guru. Jadi mungkin saja itu kartu tanda pengenal sebagai tamu. Pengawalan keluarga Park memang sangat ketat sekarang.
"Selamat pagi." Sapa Namjoon lagi saat sudah memasuki ruangan. Tak lupa ia membungkukkan tubuh saat mendapat pandangan bingung dari seorang wanita dikamar itu. Taehyung dan Jungkook hanya mengikuti semua yang Namjoon lakukan.
"Namjoon Ssaem!" Jimin memanggil dengan semangat saat ia melihat guru wali kelasnya itu. Tapi beberapa detik kemudian, senyumnya hilang saat melihat Namjoon mendekat, lebih tepatnya siapa yang berjalan dibelakang Namjoon.
Jimin langsung menarik tubuh ibunya yang berdiri disamping ranjang, menyembunyikan diri dibalik punggung sang ibu saat ia tidak sengaja bertatapan dengan Taehyung.
"Hey, ada apa Jiminie? Seharusnya senang karena ada Ssaem kan?" Jiyeon berbalik lalu mengelus rambut putranya. Jimin terlihat menggeleng, ia mencuri pandang ke arah Taehyung lagi dan baru menyadari kalau ada satu orang lagi disana. Jimin tersenyum lebar.
"Wahh! Jungkookie!" Pekiknya senang. Jiyeon yang melihat perubahan emosi putranya pun dibuat heran. Maka ia mengikuti arah pandang Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost
FanfictionI'm happy in my sadness. -Jungkook- If there's a chance, i'll catch you. I'm running, it's starting. -Yoongi- If you're not here, I'm just a corpse. So how can i breathe? It hurts. I always cry. -Jimin- If I could turn back time, I want to be the gr...