"Bagaimana?"
"Semua berjalan dengan lancar tuan."
Pria paruh baya itu tersenyum puas. Di tangannya terdapat sebuah benda yang baru saja di serahkan oleh salah satu anak buahnya.
"Huhh.. Benda ini cukup merepotkan ternyata." Kata pria itu sambil mengangkat benda yang cukup berkilauan dengan bandul matahari. Ya, sebuah kalung. Benda sekecil itu bisa membuat ia dalam bahaya.
"Kau tidak meninggalkan masalah kan?" Kata pria itu tanpa menoleh untuk menghadap dengan anak buahnya yang berdiri dengan sopan di belakangnya.
"Saya melakukannya dengan baik. Tapi.." Lelaki itu terlihat ragu, dan itu membuat majikannya menoleh ke arahnya dengan tatapan tajam.
"Tapi?"
"Detektif yang membawa kalung itu sedikit.. terluka." Katanya akhirnya.
"Aku tidak peduli." Sang majikan kembali membelakangi anak buahnya.
"Tapi dia adalah detektif Park Yoongi, tuan."
Pria paruh baya itu kembali berbalik, menatap tidak percaya pada anak buahnya. Tapi itu hanya beberapa detik, karena selanjutnya terdapat seringaian di wajahnya.
"Wahh, tidak aku sangka akan berurusan dengan keluarga itu lagi." Pria itu terkekeh mengerikan, membuat anak buahnya mengernyit heran.
"Maksud tuan?"
"Hanya masalah di masa lalu."
"Satu anaknya sudah aku lenyapkan, apa detektif itu ingin menyusul? Haha.."
.
.
.
.
.
.Jungkook sedang berkutat dengan tumpukan bukunya saat Taehyung masuk ke dalam kamar lalu berteriak tepat di belakang kepalanya seperti orang yang akan di mutilasi.
"JUNGKOOKIE!!"
Refleks, Jungkook berbalik dengan mata yang membesar dan ia hampir saja mengeluarkan sumpah serapahnya sebelum ia menelan semua kata-kata itu karena cengiran Taehyung yang terlihat sangat menyebalkan saat ia berbalik.
"Hyung!" Ia mengerucutkan bibirnya dan itu membuat Taehyung terkekeh.
"Ayo makan. Untuk apa belajar terus? Bukan kah ujianmu sudah selesai?" Taehyung berkata tidak habis pikir. Ini juga sudah mau liburan tapi adiknya itu seperti orang yang tidak bisa hidup tanpa buku. Seakan dunianya hanya berpusat pada buku, detektif, dan Park Yoongi.
Taehyung juga sering memegang buku kok. Ya, buku komik. Berbeda dengan Jungkook yang selalu membaca Ensklopedia dan hal-hal lain yang selalu berbau pelajaran. Pemuda itu mempunyai kapasitas otak yang pas-pasan, tidak seperti Jungkook. Jungkook itu sudah pintar, tapi tetap tidak puas dengan nilai yang ia peroleh. Taehyung bahkan berpikir bahwa mungkin satu-satunya hal yang tidak di ketahui oleh Jungkook adalah Kapan Kiamat akan terjadi. Ck.
"Ayo makan." Kata Taehyung lagi.
Tapi Jungkook malah terlihat melamun menghadap salah satu sisi kamarnya.
"Jungkookie?"
Tidak ada balasan. Taehyung ikut melihat kearah tatapan Jungkook.
Ahh..
Adik kecilnya pasti memikirkan idolanya lagi. Jungkook menghadap ke arah dinding di mana ada banyak foto Park Yoongi disana. Foto yang selalu Jungkook ambil dari koran dan internet.
"Hyung, Yoongi hyungnim tidak akan mati kan?" Kata bocah itu tanpa mengalihkan pandangannya.
Taehyung berdecak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost
FanfictionI'm happy in my sadness. -Jungkook- If there's a chance, i'll catch you. I'm running, it's starting. -Yoongi- If you're not here, I'm just a corpse. So how can i breathe? It hurts. I always cry. -Jimin- If I could turn back time, I want to be the gr...