Kim Jungkook merasakannya lagi.
Dimana perasaan takut memenuhi dirinya, membuatnya tidak melakukan apapun sehingga ia jatuh semakin dalam. Dalam sekali.
Pikirannya kosong sejak dua orang tadi mendorongnya. Mungkin satu-satunya yang tersisa hanya Aku akan mati. Pasti.
Dadanya mulai terasa sakit, kembali terisi dengan air seperti yang terjadi dulu. Matanya ia pejamkan erat-erat, menunggu kematian akan benar-benar menjemputnya beberapa menit lagi.
Di saat seperti ini, Jungkook teringat dirinya yang dulu. Kecil, rapuh dan tidak berdaya. Dimana ia terbangun pada suatu pagi di tempat yang asing, dengan seorang wanita yang langsung memeluknya erat-erat sambil berbisik aku menyayangimu, kau adalah anakku. Saat itu ia tidak mendapat ide tentang apa yang terjadi pada dirinya. Tidak tau harus berkata apa sehingga ia hanya diam bagai orang bisu.
Hal itu terus berlanjut di beberapa minggu selanjutnya. Jungkook kecil yang lemah tidak memiliki keberanian untuk mengeluarkan suaranya. Dan itu membuat wanita yang menyatakan diri sebagai ibunya, khawatir. Begitu juga dengan bocah kecil yang Jungkook ketahui bernama Kim Taehyung.
Tapi bocah itu tidak menyerah. Dia dengan semangat mengajak Jungkook kecil untuk bercerita, menyuruh Jungkook memangilnya Taetae hyung dan anak itu menamainya Kookie karena menurutnya itu lucu.
Dan karena Kim Taehyung, Jungkook memiliki keberaniannya lagi. Ia melewati masa tanpa suara itu dengan Taehyung yang selalu berada di sampingnya. Memeluknya ketika ia menangis, dan mencium kepalanya bila ia bermimpi buruk.
Tapi saat ini, Jungkook sendirian. Tidak ada Taetae hyung yang akan menyelamatkannya. Tidak ada Taetae hyung yang biasanya memarahi anak-anak yang menganggunya. Jungkook sendirian. Dan ia menginginkan Taetae hyungnya untuk saat ini saja bila ini merupakan akhir dari seluruh ceritanya.
Dadanya terasa penuh dengan air, dan kesadarannya sudah hampir meninggalkan raga. Maka Kim Jungkook menutup matanya dengan bisikan lirih dari dalam hati,
Hyung.. Kookie takut..
Semua orang panik.
Awalnya mereka tidak mengetahui apa yang terjadi sampai ada seorang pria asing yang menggunakan pakaian hitam, berlari memasuki area itu dan langsung melompat ke kolam berenang di bagian yang paling dalam.
Semua siswa langsung menghampiri tiga siswa laki-laki yang berdiri memucat di pinggir kolam.
"Sejung! Apalagi yang kau lakukan?!" Seorang siswa laki-laki yang merupakan ketua kelas, berteriak marah. Pasti ada sesuatu yang telah terjadi. Yang ditanya hanya diam, mereka masih memperhatikan kolam sampai Yugyeom menyadari sesuatu.
"Dimana Jungkook?!" Anak itu berteriak. Ia tidak melihat Jungkook dimanapun dan sepertinya sudah bisa di tebak apa yang baru saja Sejung lakukan.
"Brengsek! Dimana Jungkook?! Dia tidak bisa berenang!" Yugyeom merangsek maju lalu dengan tatapan marah meraih kerah baju Sejung yang terlihat semakin memucat.
"A-aku.. itu.."
Semakin besarlah kemarahan Yugyeom, anak itu sudah akan menonjok pipi Sejung jika saja ia tidak melihat sesuatu yang keluar dari dalam air.
"Jungkook!"
Itu Jungkook, ia sudah tidak sadarkan diri ketika pria berpakaian hitam tadi mengeluarkannya dari kolam lalu membaringkannya di pinggir dan mulai menekan dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost
FanfictionI'm happy in my sadness. -Jungkook- If there's a chance, i'll catch you. I'm running, it's starting. -Yoongi- If you're not here, I'm just a corpse. So how can i breathe? It hurts. I always cry. -Jimin- If I could turn back time, I want to be the gr...