(23) Nama Tengah

578 34 2
                                    






"Bunga-Lily!"

"Sirius!"

Lily menjerit selagi dia menjatuhkan diri di samping Sirius di dekat danau.

"Sudah selesai!" teriak Sirius gembira, memeluk Lily seraya melompat-lompat.

"Aku tahu! Aku tak percaya! Bagaimana ujian tadi?" sahut Lily, tersenyum.

"Siapa peduli, toh aku tidak bisa mengubah apa-apa," tukas Sirius. Lily memutar matanya, yang dibalas seringai genit dari Sirius. "Ujiannya berlangsung baik, terima kasih sudah bertanya. Kau?"

"Kurasa aku mengacaukan terjemahannya," keluh Lily, mengernyit.

"Aku bertanya hanya karena formalitas, aku tidak sungguh-sungguh ingin tahu," kata Sirius menggoda.

"Oh, baiklah, mungkin aku pergi saja," kata Lily, hendak berdiri, tetapi Sirius menyambar jubahnya dan menariknya duduk lagi. Lily terjatuh sambil menjerit.

"Gampang sekali memaksamu," tawa Sirius.

Lily menjulurkan lidahnya.

"Sekarang yang perlu kita cemaskan tinggal final Quidditch," kata Sirius bersemangat.

"Kapan pertandingannya?"

"Sabtu!" Sirius memekik. "Ini sudah Kamis! Kita harus menang! Prongs bilang dia akan menjadwalkan latihan besok sehari penuh."

Lily tidak mendengarkan selagi Sirius meneruskan mengoceh tentang Quidditch, strategi, dan piala, dan membiarkan pikirannya sendiri berkelana.

Mereka akan meninggalkan Hogwarts seminggu lagi. Akhir pekan nanti adalah akhir pekan terakhirnya di Hogwarts. Mereka merayakan kelulusan Rabu, dan Hogwarts Express membawa mereka pulang Jumat pagi. Dan begitulah. Dia tidak bisa mencegah dirinya memikirkan tentang apa yang dikatakan Sirius setelah ujian praktik Transfigurasi. Apa yang selanjutnya mereka lakukan? Hestia dan Lily berencana menyewa sebuah flat, sementara Alice akan menikah dan tinggal bersama Frank, dan Gwenog sudah pindah bersama para Harpies. Keempat Marauders memang berencana menyewa satu flat untuk bersama-sama, tapi itu tidak akan sama. Dia dan James secara praktis sudah tinggal bersama, dan mereka akan tinggal bersama hampir sepanjang musim panas, lalu mereka akan mulai bekerja dan hidup sendiri-sendiri. Bisakah hubungan mereka bertahan? Lily tidak bisa membayangkan bahkan untuk menerima orang lain selain James. Apakah dirinya dan anggota Marauders lainnya akan bisa berdamai dengan jarak tersebut?

Dan Alice? Apakah hubungan mereka akan renggang karena Alice bersama Gwenog? Lily yakin persahabatannya dengan Hestia akan bertahan karena mereka akan tinggal bersama. Tapi bagaimana dengan James? Itu hal yang paling membebani pikirannya. Bisakah mereka berdamai dengan jarak? Tidakkah akan berbeda? Apakah itu baik atau buruk bagi mereka?

"Bunga-Lily?"

"Sori, Sirius," kata Lily, tersentak dari lamunannya dan menggelengkan kepala. "Kau menanyaiku?"

"Yeah," kata Sirius putus asa, memutar mata.

"Oh, apa?" tanya Lily, merasa malu.

Sirius menggonggongkan tawa.

"Kau ini khusyuk sekali, kau memikirkan apa, sih?"

"Banyak," Lily tercekat, tetapi ditatap sedemikian rupa oleh Sirius, dia mendesah dan melanjutkan, "Sebagian besar tentang pasca-Hogwarts."

"Apa saja?"

"Kebanyakan... yah... James," aku Lily pelan.

Sirius menaikkan alisnya.

Flower & Prongs ✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang