Menurutmu, lebih bahagia dicintai atau mencintai? Dicintai memang enak dan lebih mudah, tapi menurutku, mencintai jauh lebih membahagiakan. Sebab dengan mencintai, kita hanya berpikir untuk memberi dan terus memberi tanpa pernah ingin menuntut. Menc...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dan akhir-akhir ini Gogon ngegeser meja belajarnya ke dekat jendela. Kadang kami sama-sama buka gorden jendela kamar sehingga bisa saling lihat. Lalu ngobrol di personal chat dan berkomunikasi pakai isyarat dari balik kaca jendela. Lama-lama kok hubungan kami jadi aneh gitu ya? Aduuuh, jangan-jangan gue ikut-ikutan Franda terlibat abang adik zone juga nih sama dia. Ampuuun! Idih, amit-amit deh!
Tapi entahlah. Ya gitu deh, jadi aneh. Gue jadi ketergentungan banget sama dia. Gue lagi sengaja buka gorden jendela dan nungguin dia muncul di jendela seberang. Tapi kok lama banget nggak nongol-nongol ya? Mungkin dia baru di ruang musik, baru makan sama keluarganya, atau baru nonton TV di ruang keluarga. Lalu tiba-tiba muncul bayangan orang di jendela seberang. Nah, itu dia Si Gogon udah masuk ke kamarnya.
Gue mau minta dikirimi foto-foto yang diambil kak Azizi waktu pentas di sekolahan waktu itu. Soalnya foto-foto yang diambil Franda nggak danta semua. Foto gue di kamera dia dikit banget. Yang dia foto malah teman-temannya Gogon yang bening-bening. Dasar adik nggak guna! Gue melambaikan tangan ke arah jendela seberang. Dan orang yang sedang duduk di meja belajar dekat jendela seberang itu ngebales lambaian tangan gue. Lalu gue kasih kode gambar kotak pakai jari dan gue nunjuk-nunjuk ke arah orang itu. Orang itu kasih jempol ke arah gue. Nah, berarti Gogon udah ngeh kalau gue mau ngajak dia nge-chat.
"Gon...." Tulis gue sambil duduk di meja belajar.
"Ya Fre?" Nah, dia langsung balas.
"Kirimin foto-foto yang ada guenya pas pentas di sekolah lu itu dong. Kan Kak Azizi motret-motret juga waktu itu."
"Oh, iya. Ada di laptop. Bentar ya gue ke kamar."
"Hah? Bukannya lu udah di kamar lu?"
"Gue lagi beberes di ruang musik."
"Terus yang di kamar lu dari tadi siapa?"
"Papa gue."
"Hah?"
"Emang kenapa?"
"Tadi gue ajak dadah-dadah."
"Wkwkwkwkwk....." Gogon seneng banget. Buru-buru gue tutup gorden jendela kamar gue. Aduh malu banget gue. Habisnya kaca jendela kamar Gogon agak burem sih. Gue pikir itu tadi dia. Ternyata Om Romi. Ya ampuuuun, malu banget gue! "Kata Papa asik juga punya tetangga kamar gitaris cantik. Jadi betah belajar di dekat jendela." Tulis Gogon lagi.
"Kurang ajar lu!"
"Yang bilang gitu papa gue. Lu ngatain papa gue dong!"
"Gue jadi malu, Gon. Gimana ini?"
"Makanya lain kali dipantengin dulu, jangan asal ngajak dahdah-dahdah orang kalau belum jelas. Wkwkwkwk."
